Kampung Batik Trusmi
Seperti kota-kota lain di Jawa, Cirebon juga punya batik, loh. Bahkan, Cirebon juga punya kampung batik. Batik khas Cirebon adalah megamendung. Batik diproduksi di Kampung Batik Trusmi. Ada pula batik keraton dan batik pesisir. Motif batik-batik itu muncul dari dua keraton, Kanoman dan Kasepuhan.
Di Kampung Batik Trusmi kini ada museum anyar, namanya Trusmi Park Museum alias Trupark Museum. Museum anyar ini dirilis pada akhir tahun lalu. Usai berbelanja batik, pengunjung bisa menikmati sejarah dan pembuatan batik yang ada di Cirebon. Tak hanya itu, Trupark Museum juga menyediakan pojok istimewa bagi para pengunjung yang ingin berswafoto.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau biasa dikenal dengan Masjid Agung Kasepuhan, merupakan salah satu masjid tua yang berada di kompleks Keraton Kasepuhan Kota Cirebon.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan masjid tertua di Cirebon, sekaligus menjadi salah satu masjid tertua di tanah Jawa dan Indonesia. Masjid ini berada di Jalan Jagasatu, Kesepuhan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati sering dijadikan destinasi wisata religi bagi wisatawan yang berasal dari Pulau Jawa. Di tempat wisata di Cirebon ini Anda akan merasakan suasana khidmat berkat lantunan ayat-ayat suci yang bergema di seantero kompleks Makam Sunan Gunung Jati. Gaya arsitektur khas Tiongkok, Jawa, dan Arab pun berpadu sempurna membentuk harmoni yang menakjubkan. Beragam dekorasi porselen khas Tiongkok banyak disematkan di sekitar dinding makam.
Daya tarik lain yang dimiliki Kompleks Makam Sunan Gunung Jati adalah adanya sembilan pintu yang disusun secara bertingkat. Namun, pengunjung hanya diperkenankan untuk masuk hingga pintu ke-lima, sebab pintu-pintu selanjutnya hanya diperuntukkan bagi keturunan Sunan Gunung Jati. Kompleks Makam Sunan Gunung Jati berlokasi di Jalan Alun-alun Astana Gunung Jati 53, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati.
Pasar Kanoman
Pasar Kanoman yang terletak di sekitar kawasan Pekalipan, Kota Cirebon, memang merupakan salah satu pasar tua yang sering menjadi kunjungan wisata, khususnya wisata pasar dan kulinernya. Pasar ini memang telah lama menjadi bagian dari penggerak perekonomian semenjak kerjasama niaga Kraton Cirebon.
Sekarang Pasar Kanoman telah direvitalisasi menjadi lebih menarik. Kini, pasar telah dihiasi dengan wajah warna-warni yang menarik untuk menambah semarak. Pasar yang memang terletak berdekatan dengan Kraton Kanoman ini sekarang semakin indah, apalagi sudut dan penataan bangunannya.
Uniknya, Pasar Kanoman memang tidak hanya sekedar pasar seperti pada umumnya. Pasar Kanoman menjadi penanda bagi keterjalinan antara budaya Cirebon dengan berbagai etnis, terutama etnis Tionghoa. Sebab, pasar ini tidak hanya sebagai pusat ekonomi, tetapi kawasan Pecinan yang sudah lama menjadi pertemuan berbagai budaya.
Keraton Kacirebonan
Keraton Kacirebonan merupakan keraton yang didirikan atas prakarsa Pangeran Muhamad Haerudhin. Dia adalah Putra Mahkota Sultan Kanoman ke-IV yang melakukan perlawanan terhadap pemerintahan kolonial Belanda.
Keraton Kacirebonan menyimpan berbagai benda-benda koleksi kuno yang sarat dengan sejarah. Pedang, tombak, sampai alat pembuat jamu atau param yang masih berbentuk batu tersimpan apik di salah satu ruangan di keraton.
Ruangan-ruangan bagian Keraton Kacirebonan menyimpan berbagai benda yang berkaitan dengan keraton serta agama Islam. Kitab dari zaman para wali hingga gamelan menjadi salah satu koleksi kuno yang dapat disaksikan saat berkunjung ke Keraton Kacirebonan yang sangat memikat mata ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar