Senin, 27 Januari 2020

Pengalaman Seru Touring Naik Motor dari Italia ke Kroasia (3)

Kami pun bergegas mempersiapkan motor dan jam 07.30 pagi motor kami pun sudah keluar dari lambung kapal.

Kroasia

Setelah kami memutari Kota Split dan sarapan, segera kami persiapkan motor ke arah Podgorica. Ini adalah perjalanan yang terpanjang (450 km). Kami arahkan motor kami ke Dubrovnic.

Perjalanan kami kali ini tidak membosankan karena di Kroasia tidak ada kamera pengintai kecepatan. Memang di beberapa tempat terlihat polisi memantau arus lalulintas di tempat tempat yang rawan.

Kami melewati Makarska, kota pantai yang cantik. Kami terus menyusuri pantai hingga Dubrovnik. Kroasia sekarang sangat maju dengan infrastruktur yang luar biasa tertata.

Kami juga sempat berhenti di Gradac. Kami sempat berfoto di sini sebelum jalan ke dubrovnik. Kira kira 10 km dari Gradac, kami memutuskan makan siang.

Pilihan fine dining mengakibatkan waktu molor menjadi cukup panjang. Kita menghabiskan waktu hampir 2 jam hanya untuk makan siang. Setelah itu kami meluncur ke Dubrovnik dalam arah kami menuju Podgorica di Montenegro.

Dubrovnik adalah sebuah kota di Kroasia Selatan yang menghadap Laut Adriatik. Kota yang berbenah menjadi kota cantik ini di kelilingi dengan dinding batu besar yang diselesaikan pada abad 16. Beruntung peninggalan ini tidak hancur karena perang saudara yang terjadi di tahun 1990-an.

Ada dinding besar yang diselesaikan pada abad ke 16 dan sekarang masih teawat baik seperti Gereja Blaise Baroque hingga Renaissance Sponza Palace dan Ghotic Rector Palace yang sekarang menjadi museum sejarah. Sayang kami tidak sempat mampir karena keterbatasan waktu.

Dubrovnik dahulunya hancur karena perang, dimana pada tahun 1991, perang Yugoslavia pecah. Dubrovnik dikepung oleh tentara Serbia dan Montenegro. Tapi sekarang kota ini berubah menjadi kota yang bagus dan maju sekali.

Kira-kira 5 km setelah kota ini, kami mengambil kiri ke arah border. Hari sudah semakin sore dan lambat laun matahari pun menghilang. Waktu menunjukan jam 19.00. Kami memasuki border Bosnia-Herzegovina. Pemeriksaan dokumen mulai dilakukan dan saya paling duluan.

Saat pemeriksaan dokumen mereka mendapati bahwa motor yang saya pakai tidak ada green card, demikian pula 6 motor lainnya. Sempat kami disuruh kembali ke Kroasia. Saya tanyakan bagaimana syaratnya agar bisa masuk ke Bosnia. Dia bilang bahwa kita harus bayar ijin kendaraan motor dan asuransi kendaraan sebesar 30 EUR.

Akhirnya kami memilih membayar asuransi tersebut dan kami menunggu petugas asuransinya datang dari kota terdekat. Cukup lama kami menunggu sehingga akhirnya gelap pun datang. Setelah selesai kami segera tancap gas ke arah Trebinje.

Perjalanan masih jauh dan saat tiba di Trebinje rombongan kembali terpecah. 7 orang ikut Andrea, sedangkan sisanya ikut saya. Terpaksa saya mengikuti offline maps Sygic yang sudah saya set di motor saya.

Sygic menunjukan jalan yang pendek. Saya sempat ragu apakah benar arah yang dituju. Sempat kita kesasar dan Sygic menunjukan salah arah jalan ke rumah orang, sampai orangnya kaget ada rombongan motor yang tidak bisa Bahasa Bosnia.

Ternyata arah jalan yang dimaksud berdempetan dengan jalan ke rumah orang tersebut. Tetapi kembali saya ragu meneruskan karena jalannya hanya cukup satu mobil serta menyusuri sungai dan hutan yang sangat lebat.

Saya lihat kembali GPS, kita bandingkan dengan GPS Michael yang dia bawa ternyata arahnya sama. Akhirnya kita lanjut dan sekitar 1 jam kemudian kita menemukan jalan besar dan border hanya 1/2 jam dari situ.

Saya berpikir bahwa kami ketinggalan jauh, kami pun bertiga mencap di border Montenegro. Ternyata setelah selesai ngecap rombongan Andrea mendekati border dan selisih hampir 1 jam dengan saya.

Karena sudah gelap, saya memutuskan maju ke depan bertiga. Saya harus duluan sampai hotel karena saya harus memastikan bookingan kamar di Ramada Podgorica. Saya harus mempersiapkan kunci kamar dan makan malam teman-teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar