Senin, 27 Januari 2020

Soal Pagar Devil's Tear, Bupati: Bukan Kurang Dana Tapi Dinasnya Lelet

Hilangnya turis di Devil's Tear jadi perhatian Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Dia menyebut pembangunan pagar bukan kendala dana, tapi leletnya dinas terkait.

Kasus hilangnya turis India di obyek wisata Dream Beach, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, Bali menjadi perhatian Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Suwirta memastikan rencana pemagaran tebing yang dikenal sebagai Devil's Tear itu bakal direalisasikan.

"Sebenarnya kita sudah punya anggaran, tapi dinas terkait yang lelet," kata Suwirta di Denpasar, Bali, Rabu (15/5/2019).

Soal rencana pemasangan pagar, Suwirta mengatakan sudah ada Association of the Indonesian Tours and Travel (ASITA) yang berencana membantu. Hanya saja, karena diskusi alot dengan warga sekitar.

"Ada anggaran dari dulu sudah ada yang mau membantu dan sekali lagi saya katakan kita di OPD atas pengaruh masyarakat sering batal dalam mengambil sebuah keputusan, misalkan kemarin ada yang mau bantu ASITA, ada masyarakat yang nggak setuju diikuti. Saya katakan jalan aja, ini kan untuk kepentingan, kalau masyarakatnya diajak diskusi terlalu lama nggak akan jadi," tegasnya.

Suwirta memastikan pihaknya bakal merealisasikan rencana pemasangan pagar pembatas tersebut. Soal dana, dia berencana akan menganggarkannya dari dana APBD.

"(Kendalanya) Diskusi-diskusi nggak cocok, bentuk, dan sebagainya, dengan seperti ini saya nggak akan toleransi lagi. Saya akan jalan ganda, masalah anggaran mungkin saya pakai APBD aja nanti," terangnya.

Sebelumnya, Kadis Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta mengatakan pemasangan pagar di Devil's Tear menjadi salah satu opsi preventif agar turis tidak lagi nekat berselfie. Rancangan desain pagar untuk obyek wisata Devil's Tear itu juga sudah ada dan rencananya dibangun dengan tinggi sekitar 1,25 meter dengan panjang 500 meter.

"Tahun sekarang mau bangun pagar cuma kita adanya sebesar Rp 60 juta. Padahal butuh ratusan juta dan kita ada kebutuhan lain," Kadis Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta.

Buntut Turis Hilang, Tebing Devil's Tear Mau Dipagar Tapi Kurang Dana

 Hilangnya turis India di Devils Tear sempat jadi sorotan. Pihak Dinas Pariwisata Klungkung sempat ingin membuat pagar di destinasi ini, tapi kurang dana.

Peristiwa hilangnya Aditya Kaushal, turis dari India yang asyik berselfie di Dream Beach, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, Bali masih jadi sorotan. Dinas Pariwisata Klungkung sebenarnya punya rencana untuk memagari tebing itu yang terkenal dengan nama Devil's Tear itu. Lalu apa kendalanya?

"Iya memang sudah (ada rencana pemasangan pagar,red) saya sampaikan konsentrasi kita ada yang lain. Jadi belum bisa," kata Kadis Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta via telepon, Rabu (15/5/2019).

Sukasta mengatakan Association of the Indonesian Tours and Travel (ASITA) juga pernah menyampaikan rencana bantuan pemasangan pagar di kawasan obyek wisata tersebut. Namun, rencana itu urung dilakukan karena ada perubahan kebijakan.

"Sudah sering saya komunikasi bahkan kemarin dari ASITA niatnya mau membantu dari Konjen China. Kita turun mbak, salah satu lah pengurus bersama saya, tapi karena ada perubahan-perubahan bagaimana itu diundur," ujarnya.

Sukasta mengatakan pihaknya juga sudah punya rancangan desain pagar untuk obyek wisata Devil's Tear itu. Pagar pembatas itu rencananya dibangun dengan tinggi sekitar 1,25 meter dengan panjang 500 meter.

"Tahun sekarang mau bangun pagar cuma kita adanya sebesar Rp 60 juta. Padahal butuh ratusan juta dan kita ada kebutuhan lain," ujarnya.
Buntut Turis Hilang, Tebing Devils Tear Mau Dipagar Tapi Kurang DanaRencana pembangunan pagar di Devils Tear (dok. Dispar Klungkung)


Meski begitu, Dispar Klungkung mengaku telah memasang banyak papan informasi dan imbauan bagi para pengunjung. Hanya saja dia tak menampik masih banyak turis-turis yang bandel dan tak mengindahkan papan larangan tersebut.

"Saya dengan guide sudah sering komunikasi, papan informasi sudah dipasang, tapi ya tamu-tamu tetap saja. Soalnya memang ombaknya paling bagus, paling cantik. Ya sudah sering disampaikan tapi tamunya ya kurang lebih seperti itu tidak mengindahkan," sesalnya.

Sukasta mengatakan papan informasi dinilainya sudah efektif. Namun, dia tak menutup kemungkinan untuk membuka peluang kerja sama dengan swasta untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pengunjung di salah satu obyek wisata populer di Klungkung itu.

"Iya kalau masalah kerja sama itu tetap akan mendalami kembali. Jadi seumpama kalau ada kegiatan bisa," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar