Dalam perjalanan ke Niksic mereka melewati jembatan tua Tara yang sangat panjang. Durmitor Park sekarang juga menjadi bagian dari warisan dunia dan menjadi World Heritage UNESCO.
Setelah foto foto di Tara Bridge, mereka langsung ke Niksic border Montenegro dan Bosnia. Kita ketemu lagi di situ. Saya hanya bertiga berjalan konstan menuju Mostar. Jalan yang luar biasa mulus dan pemandangan indah disajikan selama perjalanan. Kami setelah lewat border sempat memasuki jalan tol sebentar di Trebinje sebelum akhirnya kami keluar melalui jalan biasa.
Mostar adalah sebuah kota di Bosnia dan Herzegovina selatan, yang terletak di Sungai Neretva. Kota ini dikenal dengan ikon Stari Most (Jembatan Tua), jembatan yang dibangun kembali dari abad pertengahan.
Gang-gang di dekatnya penuh dengan toko-toko dan kios-kios pasar, dan Museum Jembatan Tua yang mengeksplorasi sejarah panjang jembatan itu. Sebuah tangga sempit mengarah ke menara Masjid Koski Mehmed-Pasha dengan pemandangan panorama kota.
Kroasia
Kami tiba malam hari di Mostar, kami menginap di city hotel yang terletak di pusat kota. Setelah tiba, motor diparkir di basement. Kami lanjut makan di resto yang terletak di depan hotel. Ternyata di sekeliling hotel berisikan pub high class di Mostar.
Tentang Mostar itu sendiri, kurang banyak tujuan wisata di sini. Kota ini berada di lembah, dan salah satu yang terkenal adalah Permata Mostar, atau Jembatan Stari Most yang dibuat pada abad ke-16.
Jembatan bergaya Ottoman ini membentang di Sungai Neretva dan menghubungkan kedua sisi kota. Jembatan ini telah menjadi simbol kota selama lebih dari 400 tahun dan sempat hancur selama Perang Bosnia dan dibangun kembali pada tahun 2004.
Jembatan khusus ini dirancang oleh Mimar Hayruddin, seorang siswa dan murid arsitek terkenal, Mimar Sinan, dan dibuka pada tahun 1556. Kota ini mengambil namanya dari penjaga jembatan, Mostari, yang menjaganya. Jalan-jalan di sekitar jembatan menjadi hidup dengan berlimpahnya restoran, kafe dan toko-toko, semua diatur dalam gado-gado pra-Ottoman, timur Ottoman, Mediterania dan arsitektur Eropa Barat.
Menyelam dan melompat dari di atas jembatan adalah tradisi lama. Ada kegiatan penyelaman tahunan yang diadakan di sini setiap tahun di bulan Juli dan jembatan menjadi kegiatan terakhir dari Red Bull Cliff Diving World Series.
Pada waktu tertentu di musim panas ada sekelompok pria muda menyelam dan berpose untuk foto. Anda dapat mencobanya sendiri, jika Anda merasa berani. Anda cukup mengeluarkan uang pecahan 20 atau 25 Kuna untuk 'pelatihan singkat' dari pemuda setempat.
Kami mendaki naik motor mengikuti jalan yang indah melalui hutan selama sekitar 45 menit ke biara bagian atas. Kendaraan mobil sebaiknya di tinggal dibawah dan kita naik tangga ke atas karena naik mobil sangat beresiko, dengan jurang yang curam dan dalam.
Setelah puas berkeliling memutari Ostrog, kami turun menuju Biara yang di bawah. Di dekat situ juga terdapat banyak restoran dan penjual cenderamata. Kami menyempatkan makan siang di sini dan ternyata hidangannya lumayan enak dan murah. Kami mencoba makan steak sapi, omlette dan lain sebagainya. Kami membawa sambel sendiri sebagai bumbunya.
Pemilik restoran sempat bertanya, sambelnya apakah pedas?. Ya tentu pasti akan lebih pedas dibandingkan di Bosnia. AKhirnya dia minta 3 sachet sambel khas Indonesia untuk diberikan ke orang tuanya. Mereka juga tak lupa meminta berfoto sebagai bukti ada tamu jauh yang telah mampir di restorannya.
Sementara Andrea dan Istri, Dr Tedjo dan Istri, Bagoes Sadono dan Istri, Johadi Hastarika, Denny Ariyasa dan Widiantoro menuju Durmitor Park. Kalau kita lewat sini maka sangat jauh memutar, tetapi tetap akan bertemu di Border yang sama di Niksic.
Durmitor Park adalah Taman Nasional Montenegro yang terletak di barat laut Montenegro. Tempat tersebut adalah bagian dari Alpen Dinarik. Puncak tertingginya, bernama Bobotov Kuk, memiliki ketinggian 2,523 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar