Dalam rangka meningkatkan SDM, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar beberapa kegiatan, salah satunya pelatihan untuk guru. Hal ini dinilai strategis, terutama untuk menyatukan pemahaman tentang pariwisata yang baik dan benar.
"Oleh karena itu, Kita bersinergi dengan Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat, juga dengan Dinas Pendidikan Jabar. Ini bentuk sinergitas di lapangan. Karena kalau bicara pariwisata, sangat panjang dan lebar. Dan melibatkan banyak hal," papar Gunawan, dalam keterangan tertulis, Rabu (22/5/2019).
Seperti kegiatan Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan bagi guru di Bandung, Jawa Barat yang digelar di Hotel Jayakarta Bandung pada 21 Mei lalu. Sebagai pembicara, Kemenpar mendatangkan Kabid Ekowisata Kemenpar Gunawan Wimbawa yang memberikan materi Pemahaman Mengenai Produk Pariwisata. Kemudian Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat Dedy Taufik yang memaparkan Arah Kebijakan Pengembangan Pariwisata Jawa Barat.
Pembicara lainnya adalah Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika yang memberikan materi mengenai Peran Guru Dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Indonesia di Jawa Barat, serta Wisnu Rahtomo dari STP Bandung yang memberikan materi tentang Dinamika Sumber Daya Manusia.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat Dedy Taufik, menjelaskan jika tahun ini adalah tahunnya SDM. Oleh karena itu, Dedy menilai pelatihan yang digelar Kemenpar ini sangat penting.
"Pariwisata itu multiplier effect-nya besar. Terutama secara ekonomi. Karena, pariwisata menyentuh siapa saja. Dan semua bisa di-create sebagai pariwisata. Hal ini sejalan dengan Jawa Barat yang sudah menjadi provinsi pariwisata," paparnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengutarakan hal serupa. Menurutnya pariwisata unik dan bisa mengatasi pengangguran.
"Sebagai provinsi pariwisata, Jawa Barat punya sesuatu. Teman teman tolong perhatikan pelatihan ini. Bagaimana fungsi guru meningkatkan pariwisata. Apalagi pariwisata bisa masuk dalam berbagai sektor," paparnya.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan guru dilibatkan untuk memberi pemahaman uyuh kepada siswanya mengenai pariwisata.
"Kita sampaikan jika pariwisata adalah sektor yang sangat menjanjikan di masa depan. Sektor yang bisa merangkul siapa saja dan sektor mana saja. Namun, kita ingin ada persepsi yang sama soal pariwisata. Dan guru bisa menjadi penyambung informasi itu," paparnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi atas keterlibatan para guru. Sebab, informasi yang mereka terima, bisa langsung disampaikan ke para siswa.
"Sampaikan jika pariwisata adalah masa depan bangsa. Pariwisata adalah core economy yang akan menjadi penyumbang devisa nomor satu di Indonesia. Kita membutuhkan SDM andal untuk menanganinya. Dan kita membutuhkan guru untuk memberikan informasi itu," papar Arief.
Fenomena Ribuan Kalong Menutupi Langit
Pulau Kalong di Labuan Bajo memiliki fenomena unik, yaitu ribuan kalong yang terbang membentuk jalurnya sendiri saat senja tiba. Asyik buat dipotret!
Kawasan Taman Nasional Komodo tidak hanya menyajikan si naga purba Komodo saja yang legendaris itu, tapi juga ada atraksi menarik dari hewan lain yaitu para kalong yang terbang dari tempat persembunyiannya.
Kalong adalah mamalia yang dapat terbang dan berasal dari ordo Chiroptera, sejenis kelelawar. Perbedaan mendasar antara kalong dan kelelawar adalah bentuk fisiknya.
Kalong memiliki ukuran yang lebih besar, sedangkan kelelawar atau yang biasa disebut kampret memiliki ukuran lebih kecil. Secara makanan pun juga berbeda, kalong merupakan herbivora yang memakan buah-buahan dan juga nektar atau sari bunga, sedangkan kelelawar atau kampret memakan serangga.
Untuk menuju Pulau Kalong dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dari Labuan Bajo melalui perjalanan laut dengan jarak sekitar 8 km. Pulau ini merupakan kawasan hutan bakau, sehingga sangat sulit untuk mendarat menjelajahi ke dalamnya, karena terdapat banyak ular.
Saat sore hari biasanya kapal wisatawan banyak yang mendekat ke pulau ini untuk menunggu momen itu tiba. Menjelang matahari terbenam barulah ribuan kalong yang menghuni pulau terbang beriringan dan membentuk jalur yang menakjubkan. Mereka merupakan hewan nocturnal yang aktif di malam hari keluar mencari makan di pepohonan yang memiliki buah di sekitar Pulau Flores dan kembali lagi menjelang subuh.
Satu jam berlalu, kalong yang terbang dan pindah keluar pulau tidak kunjung habis, justru semakin banyak. Hal ini dimanfaatkan para wisatawan untuk mengabadikannya, karena momennya pas dengan matahari terbenam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar