Minggu, 26 Januari 2020

Menpar dan Cendekiawan Karo Bahas Pengembangan KSPN Danau Toba

Potensi pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba mendapat perhatian Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dalam pertemuan di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Arief membahas hal tersebut bersama Arya Mahendra Sinulingga dan perwakilan Ikatan Cendekiawan Karo Sumatera Utara.

Dalam pertemuan yang digelar Selasa (21/5), Arya Sinulingga yang merupakan warga asli Karo menyampaikan beberapa isu strategis. Di antaranya mengenai belum adanya akses tol ke kawasan utara Danau Toba, tepatnya Karo-Dairi dan Pakpak Barat, Samosir.

"Saat ini, akses dilayani oleh Jalan Medan Brastagi, namun sering longsor. Akibatnya, kendaraan terguling dan menyebabkan macet hingga 6 jam atau lebih. Hal ini dapat menyebabkan kerugian hingga Rp 3-4 miliar per hari," papar Arya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/5/2019).

Menurutnya, hal ini akan berdampak pada terjadinya perpindahan minat turis. Turis yang awalnya ada dari kawasan utara Danau Toba, dikhawatirkan berpindah ke selatan.

"Selain itu, kondisi lingkungan di Parapat juga kurang dari aspek lingkungan akibat over-crowded. Dan kondisi ini bisa membuat komoditas dan pariwisata di kawasan utara Danau Toba akan kurang memiliki daya saing yang mengakibatkan disparitas pembangunan," terangnya.

Namun, Arya tidak datang dengan tangan kosong. Ia dan para cendekiawan Karo Sumut menyampaikan beberapa usulan program strategis. Ia pun berharap Menpar Arief Yahya turut memperjuangkannya ke kementerian terkait.

Usulan yang disampaikan adalah peningkatan Jalan Medan-Brastagi dan pembangunan jalan alternatif, khususnya jalan alternatif Rawasaring, dan Jalan Tol Simpang Amplas-Tiga Panah.

"Kita berharap dua solusi melalui perbaikan aksesibilitas tersebut mampu menjaga keseimbangan kawasan Danau Toba. Apalagi, Karo menjadi wilayah interkoneksi ke 10 kabupaten di sekeliling Danau Toba dan 2 provinsi, yaitu Sumut dan Aceh," paparnya.

Tingginya perhatian Arya dan para perwakilan Cendekiawan Karo Sumut pun membuat Arief memberikan acungan jempol. Ia bahkan langsung menugaskan Ketua Tim 10 Bali Baru Hiramsyah S. Thaib dan Direktur BPODT Basar Simanjuntak untuk menindaklanjuti hal tersebut.

"Danau Toba adalah bagian penting bagi pariwisata Indonesia karena statusnya sebagai Destinasi Super Prioritas. Untuk itu, kita akan mendukung upaya yang membuat kawasan ini menjadi lebih baik. Tolong kawal ke kementerian atau lembaga terkait. Kita menginginkan tahun 2019 ini dapat segera dimulai realisasinya," ujar Arief. 

Kalimantan Itu Indah, Danau Labuan Cermin Buktinya

Kalimantan punya banyak destinasi alam yang menakjubkan. Seperti Danau Labuan Cermin di Kalimantan Timur ini, yang pasti bikin kamu jatuh hati.

Kalimantan Timur memang terkenal akan pantainya yang indah. Namun tidak hanya pantai, ada juga danau unik yang terkenal karena terdiri dari dua rasa, selain itu jika datang pada saat yang tepat, maka kejernihan air akan membuat kapal yang bersandar seakan melayang. Berada di kampung biduk-biduk, danau itu bernama danau Labuan Cermin.

Untuk menuju ke danau Labuan Cermin bukanlah perkara mudah. d'traveler harus siap duduk berjam-jam di speedboat. Seperti yang saya alami, berangkat dari Berau, memerlukan waktu hampir 4 jam untuk tiba di sini. Jadi pastikan kalian dalam kondisi fit jika ingin berkunjung ke sini.

Sesampainya di desa biduk-biduk, maka akan terdapat dermaga, yang merupakan pintu masuk menuju Labuan Cermin. Jadi di sini, kita harus menyewa kapal kecil yang akan mengantar kita ke Labuan Cermin yang ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit.

Tiba di Labuan Cermin, kita akan berada di danau yang dikelilingi bukit yang bersebelahan langsung dengan laut. Faktor inilah yang menyebabkan danau ini memiliki rasa tawar di bagian atasnya, dan terasa asin di kedalaman 3m. Maka Labuan Cermin dikenal sebagai danau dua rasa.

Untuk mendapatkan view kapal melayang, maka d'traveler harus datang di waktu yang tepat. Pagi hari sekitar pukul 10 pagi adalah waktu yang tepat, ketika matahari menerangi danau dan air akan terlihat biru jernih. Sayangnya kami tiba ketika sore hari, jadi sudah tidak terlalu terlihat melayang, namun foto di atas kapal tetap masih bagus juga kog.

Selain berfoto di atas kapal yang terlihat melayang, maka bagi d'traveler yang jago berenang, bisa mencoba foto underwater dengan pohon tumbang ikonik yang ada di dalam danau. Adanya pohon tumbang tersebut membuat keindahan tersendiri di dalam danau Labuan Cermin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar