Sabtu, 20 Juni 2020

Qantas Setop Terbang Internasional, tapi Jaya di Langit Domestik

Maskapai utama Australia, Qantas, menyetop penerbangan internasionalnya hingga Oktober nanti. Aturan baru ini mungkin dikecualikan bagi New Zealand.
Qantas memperkirakan pandemi virus Corona akan bertahan hingga akhir tahun ini. Seperti diberitakan CNN, maskapai itu telah membatalkan penerbangan internasional selama empat bulan.

"Perbatasan Australia ditutup selama beberapa waktu, karena itu kami telah membatalkan sebagian besar penerbangan internasional hingga akhir Oktober," kata Qantas dalam sebuah pernyataan, Sabtu (20/6/2020).

Seorang juru bicara Qantas menyitir pernyataan Menteri Pariwisata Australia, Simon Birmingham, menyebut bahwa sebagian besar perbatasan Australia tidak mungkin dibuka kembali sampai tahun 2021.

Ada satu kemungkinan pengecualian, yakni bagi Selandia Baru, tetangga Australia di seberang Laut Tasman. Politisi telah membahas kemungkinan penciptaan travel bubble antar kedua negara, namun belum kesepakatan secara resmi.

Saat ini, siapa pun yang bepergian antar kedua negara dikenakan karantina dua minggu. Hanya sedikit pengecualian, non-penduduk dari kedua negara dilarang terbang ke rutenya.

"Jika ada negara di dunia dan kita dapat terhubung kembali untuk yang pertama, tidak diragukan lagi itu adalah New Zealand," kata Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, pada bulan April.

Qantas mengatakan bahwa pihaknya masih memiliki beberapa penerbangan terjadwal antar kedua negara dalam beberapa bulan mendatang.

"Jika penerbangan antara Australia dengan negara-negara lain sudah terbuka dan ada permintaan, kami dapat menambahkan lebih banyak penerbangan ke dalam jadwal kami," tambah maskapai itu.

Pandemi virus Corona telah mendatangkan malapetaka bagi maskapai di seluruh dunia. Kerugian yang disebabkan olehnya mencapai USD 84 miliar, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional.

Pada bulan Februari, Qantas melaporkan pengurangan laba hingga USD 100 juta pada paruh kedua tahun fiskal. Virus itu juga memaksa satu-satunya pesaing lokal, Virgin Australia kolaps di awal tahun ini.

Maskapai yang didirikan oleh miliarder Richard Branson masih berupaya mencari pembeli. Virgin masih terbang selama proses itu.

Meski membatalkan sebagian besar penerbangan internasionalnya, Qantas masih melihat peningkatan permintaan untuk perjalanan di Australia karena pembatasan lokal secara perlahan dicabut. Jumlah penumpang domestik Grup Qantas di negara itu naik dua kali lipat di minggu ini menjadi 64.000 orang.

Pulau Natal dan Cocos Viral di Twitter, Kenapa Ya?

Sebuah utas di Twitter ramai dikomentari netizen. Cuitan tersebut berisi informasi tentang Pulau Natal dan Cocos, kenapa?

Nama Pulau tersebut adalah Pulau Natal dan Pulau Cocos. Pulau-pulau itu lokasinya amat dekat dengan Indonesia. Andai ditarik garis lurus,Pulau Natal itu cuma berjarak 260 km dari Pelabuhan Ratu di Sukabumi, Jawa Barat. Tapi, Pulau Chrismas tak dicatat sebagai wilayah Indonesia, pulau itu merupakan bagian dari Australia.
Fakta itu menjadi gaduh di Twitter saat akun @adriansyahyasin mencuitkannya pada Jumat (19/6/2020).

"Di selatan Pulau Jawa ada dua kepulauan Australia: Pulau Natal dan Pulau Cocos. Dulunya milik Singapura, tapi ditransfer ke Australia tahun 1955," cuit Adrian.

Dulunya milik Singapura tapi ditransfer ke Australia tahun 1955.

Kedua pulau ini unik, yang tinggal orang Melayu. Bahasa yang dipakai juga Melayu. Rambu jalannya Bahasa Melayu juga

Jarak Pulau Natal itu memang lebih jauh dari Australia, mencapai 1.400 km barat laut Australia. Tapi, seperti cuitan itu sejarah membuatnya terdaftar dalam administrasi Australia.

Untuk mencapai pulau itu pun penerbangan yang tersedia justru dari Australia. Dikutip Australia.com, Pulau Natal bisa ditempuh lewat udara dengan maskapai Virgin Australia yang mengoperasikan penerbangan rutin antara Perth dan Christmas Island. Penerbangan berangkat dari terminal internasional di Perth. Biasanya, penerbangan membutuhkan waktu empat jam.

Sementara itu, Cocos Island atau Keeling Island berjarak 90 menit penerbangan dari Pulau Natal. Cocos, demikian penduduk setempat menyebutnya, memiliki dua pulau berpenghuni: Home Island dan West Island. Di West Island itulah bandaranya berada.
https://nonton08.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-49/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar