Senin, 06 Januari 2020

Mengunjungi Makam Perawi Hadis Terkenal, Imam Bukhari

Rasanya tak ada seorang Muslim yang tak pernah mendengar nama Imam Bukhari, seorang perawi hadist terkenal. Inilah makanya di Uzbekistan.

Beliau disebut Imam Bukhari karena dilahirkan di Bukhara, salah satu kota di Uzbekistan. Namun saat wafat beliau dimakamkan di Samarkand, salah satu kota perlintasan jalur sutera (Silk Road) yang tersohor dengan keindahan arsitektur bangunan-bangunan kunonya.

Merupakan kebahagiaan tersendiri tentunya bagi seorang Muslim bisa mengunjungi komplek makam imam besar tersebut. Jarak dari tempat parkir mobil ke komplek makam terasa lumayan jauh karena harus berjalan kaki, apalagi bila kita datang saat musim panas yang suhu udaranya bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.

Sebelum memasuki komplek kita harus membayar tiket masuk di gardu jaga, setelah itu barulah kita leluasa memasuki komplek makam Imam Bukhari yang lumayan luas.

Di dalam komplek, makam ini ada sebuah masjid, jangan lewatkan untuk shalat sunat guna memanfaatkan kesempatan langka berkunjung ke tempat ini. Makam Imam Bukhari sendiri terletak di bawah sebuah kubah, dengan pintu terkunci yang tidak sembarang orang bisa memasukinya.

Namun konon menurut cerita, orang Indonesia yang berkunjung ke makam ini seringkali mendapat keistimewaan untuk bisa memasuki area makam. Karena katanya berkat jasa Presiden Soekarno, presiden pertama RI, makam Imam Bukhari bisa ditemukan dan dibangun dengan cukup megah dan dipelihara dengan baik sampai saat ini.

Traveler yang ingin membeli suvenir dari kompleks makam Imam Bukhari ini akan terpuaskan karena di sepanjang jalan dari tempat parker mobil sampai ke gardu jaga, berjejer para pedagang souvenir, baik itu berupa gantungan kunci, magnet kulkas maupun kaos dan suvenir lainnya.

Fakta: Turis Indonesia Tak Suka Bertemu Sebangsanya Saat Liburan

Agoda memberikan fakta terbaru seputar turis Indonesia. Kalau biasanya pelancong akan senang bertemu dengan turis sebangsanya, Indonesia justru tidak.

Sebuah fakta menarik dirilis oleh Agoda, salah satu platform perjalanan digital dunia. Survei yang bertema Favorite Nationalities to Encounter membuktikan bahwa ada 7 dari 11 negara akan senang bertemu dengan warga sebangsanya ketika liburan, Senin (5/8/2019).

Survei ini dilaksanakan bersama YouGov pada 4-17 Juni 2019 secara online. Totalnya ada 13.367 orang dewasa yang diwawancarai.

Dari hasil survey diketahui ada 6 negara teratas yang lebih senang bertemu dengan pelancong senegaranya. Negara-negara tersebut adalah Jepang (22%), Australia (21%), Thailand (19%), China (18%), Arab Saudi (17%), dan Inggris (16%).

Berbeda dengan 6 turis dari negara tersebut, Indonesia justru bertolak belakang. Faktanya hanya 7 persen dari turis Indonesia yang ingin bertemu dengan pelancong senegaranya saat liburan di suatu tempat asing.

Tak ada alasan yang disertakan, namun Indonesia tidak sendirian. Wisatawan dari Uni Emirat Arab juga tidak suka ketika harus bertemu 'teman' senegaranya saat traveling.

Selain fakta ini, ditemukan pula ada turis favorit saat liburan ke negara orang. Ternyata wisatawan Amerika menjadi satu-satunya bangsa yang ingin ditemui saat liburan.

Agoda mengungkapkan bahwa wisatawan Amerika menduduki peringkat tiga teratas bagi delapan dari 11 negara yang disurvei. Lain lagi dengan orang Inggris, mereka paling senang jika bertemu pelancong dari Eropa. Selain wisatawan Eropa, orang Inggris juga senang bertemu dengan pelancong China, Australia, dan Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar