Sabtu, 26 Juni 2021

Kapan Harus Tes COVID-19? Begini Ketentuannya

 Di tengah lonjakan kasus COVID-19 saat ini, banyak orang yang khawatir dan mulai melakukan tes Corona untuk memastikan dirinya tidak terinfeksi. Tetapi, kapan harus tes COVID-19?

Kondisi pademi COVID-19 yang mulai meningkat membuat masyarakat semakin waspada dan melakukan berbagai pencegahan. Mulai dari menggunakan masker dobel, tetap berada di rumah, hingga melakukan tes COVID-19 seperti swab antigen secara berkala.

https://maymovie98.com/movies/face-to-face-2/


Tes swab antigen hingga PCR yang ada saat ini berfungsi memastikan secara akurat apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak. Tetapi, kapan harus tes COVID-19 yang tepat?


1. Saat melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19

Jika seseorang telah melakukan kontak erat dengan orang yang positif COVID-19, dianjurkan untuk segera melakukan tes COVID-19. Untuk mengetahui kapan harus tes COVID-19, idealnya bisa langsung melakukan tes PCR 3-5 hari pasca kotak itu terjadi.


"Idealnya (melakukan pemeriksaan) 3-5 hari setelah kontak erat dengan pasien positif, atau langsung ketika ada gejala," jelas dokter spesialis paru sekaligus pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samoedro, SpP(K), yang dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (26/6/2021).


Dalam jangka waktu tersebut, seseorang sedang dalam masa inkubasi (jika memang terinfeksi). Jika terlalu awal melakukan tes bisa membuat hasil yang tidak akurat, sebab jumlah material genetik (CT Value) virusnya lebih sedikit sehingga tidak terdeteksi.


2. Muncul gejala saat isolasi mandiri

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dr RA Adaninggar, SpPD, tes COVID-19 juga sebaiknya dilakukan saat gejala muncul, meski hasil PCR awal sempat negatif dan tengah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.


Itu karena mungkin pada hasil awal CT Value yang tinggi (lebih dari 38-40). Selain itu, gejala Corona bisa jadi baru muncul setelah masa inkubasi yang berlangsung selama 2-14 hari.


"Bila muncul gejala setelah isolasi mandiri selesai, dan masih dalam masa inkubasi virus 14 hari, segera tes swab PCR atau antigen ulang," kata dr Adaning.


3. Orang sakit yang akan menerima vaksin COVID-19

dr Adaning juga mengatakan tes COVID-19 bisa dilakukan pada orang sebelum vaksinasi, dengan kriteria khusus. Misalnya orang tersebut sedang sakit bergejala, diduga terinfeksi Corona, atau sempat melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19.


"Pemeriksaan swab antigen atau PCR sebelum vaksinasi boleh dilakukan pada orang yang sedang sakit bergejala, diduga COVID-19, dan berstatus kontak erat," lanjutnya.


4. Saat akan bepergian

Selain sempat berkontak erat dengan pasien positif Corona, kapan harus tes COVID-19 lagi? Salah satunya adalah saat akan bepergian.


Meski tidak disarankan bepergian, jika memang ada kebutuhan mendesak akan diperbolehkan berbagai syarat ketat. Salah satu syaratnya adalah dengan melampirkan keterangan hasil negatif COVID-19, berdasarkan pemeriksaan tes antigen, PCR, atau GeNose.


Idealnya, tes COVID-19 tersebut harus dilakukan sehari sebelum bepergian dan juga sebelum kepulangan dari tempat yang dikunjungi. Disarankan untuk tes COVID-19 kembali setelah menjalani isolasi mandiri usai bepergian untuk memastikan kesehatan.

https://maymovie98.com/movies/vengeance-is-mine-4/

Ahli Khawatirkan Infeksi Jamur Hijau-Varian Delta, Risiko Kematian 3X Lipat

 Para ilmuwan memperingatkan bahwa infeksi jamur hijau yang belum lama terdeteksi ini berkaitan dengan varian Delta, yang disebut tiga kali berisiko menyebabkan kematian. Kasus pertama infeksi jamur hijau atau aspergillus ini terdeteksi di India pada minggu lalu.

Tetapi, para ahli khawatir banyak kasus infeksi jamur ini yang tidak terdeteksi. Para ilmuwan di Woon Chong dari Albany Medical Center di Negara Bagian New York menemukan bahwa aspergillus ini ditemukan pada 13,5 persen pasien, dengan infeksi COVID-19 parah yang dirawat di rumah sakit.


Dikutip dari The Sun, para ahli mengamati 19 penelitian di seluruh dunia. Mereka mendeteksi 1.421 pasien dengan infeksi jamur aspergillus atau aspergilosis paru berkaitan dengan virus Corona. Kondisi ini juga bisa disebut dengan istilah CAPA.


CAPA merupakan infeksi paru yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar. Ini bisa didiagnosis menggunakan sampel antigen paru dan saluran napas.


Para ahli mengatakan hampir setiap pasien yang sakit kritis akibat COVID-19 dan CAPA harus menggunakan ventilator. Tetapi, mereka juga menyoroti sebanyak 12,5 persen pasien itu juga menderita penyakit lain, seperti leukemia.


Artinya, orang dengan riwayat penyakit sebelumnya lebih berisiko mengalami masalah kesehatan ini. Meski begitu, para ahli tidak memberikan indikasi pasien CAPA bisa terlindungi dari COVID-19 atau tidak pasca divaksinasi.


Risiko kematian CAPA lebih tinggi dari COVID-19

Berdasarkan tinjauan para ahli di Institute of Medical Education and Research, Chandigarh, India, risiko kematian akibat CAPA 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan pasien dengan infeksi COVID-19 yang parah.


Melihat itu, pakar aspergillosis di Universitas Manchester dan Kepala Eksekutif Dana Aksi Global untuk Infeksi Jamur, Prof David Denning, khawatir bahwa banyak kasus jamur hijau yang mungkin tidak terdeteksi di India. Menurutnya, hal ini cukup mengkhawatirkan.


"Kesadaran mengenai ancaman CAPA ini sudah disorot para ahli sejak tahun 2020 lalu. Tapi, nampaknya tidak ada kesiapan untuk mendiagnosisnya sejak pandemi Corona kian memburuk di India," kata Profesor David.


"Mengingat meluasnya penggunaan kortikosteroid dan sifat jamur hijau yang yang ada di mana-mana, mungkin ada puluhan ribu kasus. Aspergillosis yang tidak diobati hampir selalu berakibat fatal," lanjutnya.


Selain itu, berdasarkan tinjauan para ahli di Institute of Medical Education mengungkapkan pasien Corona dengan CAPA biasanya akan menjalani perawatan di RS lebih lama.


"Pasien dengan CAPA juga memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, sehingga diagnosis dini dengan terapi yang cepat harus dipastikan," pungkasnya.

https://maymovie98.com/movies/eight-hundreds-march-to-beipo/


Kapan Harus Tes COVID-19? Begini Ketentuannya


Di tengah lonjakan kasus COVID-19 saat ini, banyak orang yang khawatir dan mulai melakukan tes Corona untuk memastikan dirinya tidak terinfeksi. Tetapi, kapan harus tes COVID-19?

Kondisi pademi COVID-19 yang mulai meningkat membuat masyarakat semakin waspada dan melakukan berbagai pencegahan. Mulai dari menggunakan masker dobel, tetap berada di rumah, hingga melakukan tes COVID-19 seperti swab antigen secara berkala.


Tes swab antigen hingga PCR yang ada saat ini berfungsi memastikan secara akurat apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak. Tetapi, kapan harus tes COVID-19 yang tepat?


1. Saat melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19

Jika seseorang telah melakukan kontak erat dengan orang yang positif COVID-19, dianjurkan untuk segera melakukan tes COVID-19. Untuk mengetahui kapan harus tes COVID-19, idealnya bisa langsung melakukan tes PCR 3-5 hari pasca kotak itu terjadi.


"Idealnya (melakukan pemeriksaan) 3-5 hari setelah kontak erat dengan pasien positif, atau langsung ketika ada gejala," jelas dokter spesialis paru sekaligus pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samoedro, SpP(K), yang dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (26/6/2021).


Dalam jangka waktu tersebut, seseorang sedang dalam masa inkubasi (jika memang terinfeksi). Jika terlalu awal melakukan tes bisa membuat hasil yang tidak akurat, sebab jumlah material genetik (CT Value) virusnya lebih sedikit sehingga tidak terdeteksi.

https://maymovie98.com/movies/i-spit-on-your-grave/

Kadinkes Kudus Ceritakan Kondisinya Saat Terinfeksi Corona Varian Delta

   Kabupaten Kudus menjadi daerah satu-satunya ditemukan virus Corona varian Delta asal India di Jawa Tengah. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo pun mengaku ternyata menjadi bagian sampel orang yang positif COVID-19 varian Delta. Lalu bagaimana ceritanya?

"Tetap dilakukan tracing (saat ditanya upaya tracing terhadap orang positif Corona varian Delta), boleh dikatakan termasuk saya, istri saya itu yang terperiksa dalam spesimen itu tersebut, saya positif COVID-19 varian Delta," kata Badai kepada wartawan di sela-sela meninjau vaksinasi di Kudus, Sabtu (26/6/2021).

https://maymovie98.com/movies/the-mole-song-hong-kong-capriccio/


Badai menjelaskan sebelum terkonfirmasi positif COVID-19 dan hasil whole genome sequencing (WGS) terkena varian Delta, dia tidak pergi ke mana-mana. Dia mengaku hanya rutinitas bekerja ke kantor dan pulang ke rumah.


"Sementara masa inkubasi selama 14 hari. Selama 14 hari itu saya tidak kemana-mana saya berada di rumah saja, rumah kantor, saya ngurusi rusunawa (tempat isolasi terpusat) saat itu ya," ungkapnya.


"Itu saja, terus itu saja. Tidak keluar kota. Setelah itu saya isolasi, sampai jalan tidak pernah tahu, karena di rumah," ungkapnya.


Dia menjelaskan sekitar 1 Juni 2021 lalu dikonfirmasi positif COVID-19. Dia pun mengaku spesimen dirinya kemudian dikirim untuk diteliti kemungkinan ada varian baru. Disebutkan hasilnya pun positif COVID-19 varian Delta pada 12 Juni 2021 bersama 28 sampel lainnya.


"Saya positif varian delta, saya membuktikan saya sendiri yang terkena delta itu dalam posisi tidak kemana-mana. Memang sumbernya dari mana tidak tahu. Sementara waktu sumber lain, hampir sama, tidak ada kontak yang ke mana-mana. Kontak mungkin itu lebaran, itu pun lokalan. Peristiwa mudik, pemudik tenaga kerja yang berasal dari sana kurang lebih waktu yang TKI sempat melintas bukan berasal dari India. Dan saat melintas juga disarankan untuk dilakukan tes swab perjalanan tidak ada dalam positif, tidak ada," ungkapnya.


Kadinkes Kudus juga menyebut gejala yang ia alami saat terinfeksi Corona varian Delta. Apa saja?


Gejala yang dialami

Badai mengatakan dirinya termasuk orang tanpa gejala. Pada saat dinyatakan positif Corona Badai menjalani isolasi mandiri di rumah. Meski demikian, Badai mengaku sempat mengalami gejala pusing hingga telinga tuli.

"Yang saya alami, gejalanya itu pusing, berbeda sedikit telinga agak tuli. Saya kena baru itu," lanjut Badai.


Badai menjelaskan bahwa dirinya menjadi salah satu tenaga kesehatan yang sudah divaksin. Sehingga menurutnya saat terkonfirmasi Corona tidak berdampak secara signifikan. Kini dia pun mengaku bersyukur karena sudah dinyatakan sembuh dari Corona.


"Saya sudah divaksin, bersama sebanyak 7.000 nakes telah mendapatkan vaksin lengkap, yang terpapar (Corona) 700 an nakes, artinya sudah divaksin yang kalau sampai terpapar cuman 10 persen saja (700 nakes). Lha kemudian mereka 10 persen 700 nakes itu dalam posisi tanpa gejala, hanya 19 nakes itu dirawat dengan gejala ringan," jelasnya.


"Terus pada Minggu kemarin bahwasannya 90 persen sudah selesai isolasi, yang dirawat sudah sembuh. Karena sudah divaksin agak terhindar terburuk," sambung Badai.


"Artinya ada efektivitas vaksin punya manfaat daripada tidak, memang vaksin bukan Tuhan, tapi setidaknya perintahnya untuk berikhtiar," pungkas dia.

https://maymovie98.com/movies/my-friends-daughter/

Catat Makanan yang Baiknya Dikonsumsi Sebelum-Sesudah Vaksin Corona

  Indonesia sedang gencar-gencarnya melaksanakan vaksinasi COVID-19. Bahkan, per Kamis (24/6/2021), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah menghapus syarat KTP domisili bagi peserta vaksinasi yang berlaku di seluruh fasilitas kesehatan Kemenkes.

Bagi Anda yang baru mendapatkan jadwal untuk vaksinasi COVID-19, salah satu hal penting yang perlu dicatat adalah mengetahui jenis makanan atau minuman yang harus dikonsumsi dan harus dihindari sebelum atau sesudah vaksinasi.

https://maymovie98.com/movies/face-to-face/


Sebab, dengan mengonsumsi makanan tertentu, Anda bisa membantu memenuhi kebutuhan tubuh sendiri. Dikutip dari laman Health, berikut makanan atau minuman yang harus dihindari dan dikonsumsi sebelum atau sesudah vaksin.


1. Hindari alkohol sebelum dan sesudah vaksinasi

Usai mendapatkan vaksin COVID-19, sebaiknya hindari mengonsumsi alkohol beberapa hari sebelum dan sesudah vaksinasi. Meski sebagian orang hanya mengalami efek samping minim setelah divaksin, tidak sedikit pula orang yang mengalami kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, meriang, demam, dan mual.


Minum alkohol, meski dalam jumlah sedikit, bisa memicu terjadinya dehidrasi yang bisa memperparah efek samping dari vaksin tersebut. Selain itu, alkohol juga terbukti bisa menurunkan sistem imunitas tubuh sebagai akibat menurunnya kualitas tidur karena gangguan tidur.


2. Konsumsi makanan sehat dan cukup tidur sebelum vaksinasi

Sebelum divaksin, sebaiknya konsumsi makanan sehat dan cukup tidur di malam hari guna membantu sistem imun bekerja dengan maksimal. Untuk meningkatkan kualitas tidur sebelum vaksinasi, perhatikan juga jenis makanan yang dikonsumsi saat makan malam.


Menurut studi yang terbit di Journal of Clinical Sleep Medicine, mengonsumsi terlalu sedikit serat (buah, sayur, gandum utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian) serta terlalu banyak lemak jenuh dan gula (daging berlemak, produk susu, makanan manis) dapat menyebabkan gangguan tidur.


Di sisi lain, konsumsi serat yang cukup dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang. Di sisi lain, jika kamu merasa ingin snacking di setelah makan malam dan sebelum tidur, pastikan kamu mengonsumsi makanan yang mudah dicerna tubuh.


3. Pastikan tubuh terhidrasi

Hidrasi merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan sebelum dan sesudah vaksinasi. Menurut Institute of Medicine (IOM), wanita membutuhkan 2,7 liter air per harinya (11 cangkir), sementara pria membutuhkan 3,7 liter (15 cangkir). Sebanyak 20 persen dari kebutuhan cairan tersebut didapat dari makanan, sehingga wanita dan pria bisa meminum sebanyak 8-12 cangkir air putih setiap harinya.


Jumlah tersebut belum termasuk kebutuhan tambahan bagi mereka yang berolahraga. Untuk memaksimalkan dan memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, pastikan Anda rajin mengonsumsi air putih sepanjang hari. Jika perlu, pasang alarm sebagai pengingat Anda untuk minum air putih.


Untuk makanan dan minuman lainnya, cek halaman selanjutnya

https://maymovie98.com/movies/face/


Penting! 5 Cara Sederhana Ini Bisa Tingkatkan Kadar Oksigen dalam Darah

 Masalah kesehatan yang terjadi sering kali dipicu oleh kadar oksigen yang rendah. Akan tetapi, terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah berkurangnya oksigen dalam darah.

Seperti diketahui, darah memang bertugas untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Saat darah kekurangan oksigen, maka kinerja tubuh menjadi terganggu. Adapun sejumlah gejala yang bisa dialami jika seseorang kekurangan oksigen, yaitu:

https://maymovie98.com/movies/the-face-of-another/


Sakit kepala

Sesak napas (paling umum)

Detak jantung cepat

Batuk-batuk

Napas ngos-ngosan

Bingung.

Dalam istilah medis, kadar oksigen dalam darah disebut juga dengan saturasi oksigen. Salah satu alat untuk mengukur saturasi oksigen tersebut adalah oxymeter.


Orang yang sehat biasanya akan memiliki jumlah kadar oksigen dalam darah sebanyak 95-100 persen. Sedangkan pada orang yang memiliki masalah paru-paru, seperti asma dan PPOK, maka saturasi oksigennya berada di bawahnya.


Pada kondisi saturasi oksigen yang rendah, biasanya berkisar antara 90-92 persen yang menandakan bahwa terdapat masalah pada paru-paru dan Anda membutuhkan oksigen tambahan. Apabila kadar oksigennya berada di bawah 90 persen, maka sebaiknya langsung mencari pertolongan medis.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kekurangan oksigen dalam darah.


1. Konsumsi makanan yang memperlancar sirkulasi

Sejumlah makanan tertentu bisa memperlancar sirkulasi darah. Nitrat merupakan salah satu senyawa yang bisa mengendurkan pembuluh darah. Jika pembuluh darah kendur, maka suplai oksigen ke dalam tubuh bisa meningkat.


Kandungan ini dapat ditemukan dalam buah bit, bawang putih, sayuran hijau, buah delima, sayuran selingan, kecambah, daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sejumlah makanan ini bisa membantu melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.


Untuk lebih memaksimalkan aliran darah, konsumsi juga asupan folat dan B12 sebagai pembentuk zat besi yang berfungsi untuk membawa oksigen dari darah.


2. Buka jendela

Hal paling sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu meningkatkan oksigen dalam darah adalah dengan membuka jendela rumah atau menghirup udara segar di luar. Meski sederhana, hal ini efektif untuk meningkatkan kadar oksigen secara keseluruhan.


3. Latihan pernapasan

Menurut ahli rehabilitas paru, melakukan latihan pernapasan sederhana bisa menjaga kadar oksigen di dalam darah. Untuk melakukannya, Anda bisa mencoba dengan pernapasan bibir mengerucut atau pernapasan diafragma. Pernapasan ini membuka saluran udara dan meningkatkan jumlah oksigen dalam tubuh.


4. Berhenti merokok!

Berhenti merokok juga merupakan cara paling efektif untuk membantu meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Setelah dua minggu tidak merokok, banyak yang membuktikan bahwa sirkulasi dan kadar oksigen secara keseluruhan mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan, fungsi paru-paru bisa meningkat sebanyak 30 persen hanya dalam waktu singkat.


5. Memelihara tanaman hias

Cara terakhir meningkatkan kadar oksigen dalam darah adalah dengan memelihara tanaman hias. Tanaman hias bisa membantu memurnikan udara di dalam ruang dengan menghilangkan karbon dioksida dan mengisi kembali tingkat oksigen di dalam ruangan. Dengan demikian, oksigen yang bisa diserap ke dalam tubuh menjadi lebih banyak.

https://maymovie98.com/movies/true-justice-vengeance-is-mine/

Gejala Corona Varian Delta yang Dianggap Mampu Menular dengan Berpapasan

  Varian Delta yang awalnya ditemukan di India kini telah menyebar di seluruh dunia, salah satunya Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan varian tersebut terdeteksi di lebih dari 80 negara dan terus bermutasi saat menyebar.

Penelitian telah menunjukkan varian ini bahkan lebih menular daripada varian lainnya. Bahkan varian ini disebut bisa menular hanya dalam beberapa detik.


Pejabat WHO juga mengatakan ada laporan bahwa varian Delta menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut.


Gejala varian Delta COVID-19

Selama pandemi, ahli di seluruh dunia telah memperingatkan bahwa gejala utama COVID-19 adalah demam, batuk terus-menerus, dan kehilangan rasa atau penciuman dengan beberapa variasi dan tambahan lainnya.


Daftar gejala terbaru CDC, termasuk kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare sebagai kemungkinan gejala infeksi.


Sementara itu gangguan pendengaran, gangguan lambung yang parah, dan pembekuan darah yang mengarah ke gangren, gejala yang biasanya tidak terlihat pada pasien Covid, telah dikaitkan oleh dokter di India dengan varian Delta.


"Tahun lalu, kami pikir kami telah belajar tentang musuh baru kami, tetapi itu berubah. Virus ini telah menjadi sangat, sangat tidak terduga," kata salah satu dokter di India, Abdul Ghafur, kepada Bloomberg.


Sakit perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, gangguan pendengaran, dan nyeri sendi adalah beberapa penyakit yang dialami pasien COVID-19, menurut enam dokter yang merawat pasien di seluruh India.


Bagaimana mencegah varian Delta?

Tetap disiplin dalam protokol kesehatan jadi kunci untuk mencegah virus Corona, juga varian Delta. Selain itu kurangi kumpul-kumpul, jika memungkinkan pakai masker dobel, dan lakukan vaksinasi segera.


Vaksinasi bisa mencegah penularan dan jika tertular, kebanyakan pasien hanya mengalami gejala ringan.

https://maymovie98.com/movies/vengeance-is-mine-reinventing-man-on-fire/


Penting! 5 Cara Sederhana Ini Bisa Tingkatkan Kadar Oksigen dalam Darah


 Masalah kesehatan yang terjadi sering kali dipicu oleh kadar oksigen yang rendah. Akan tetapi, terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah berkurangnya oksigen dalam darah.

Seperti diketahui, darah memang bertugas untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Saat darah kekurangan oksigen, maka kinerja tubuh menjadi terganggu. Adapun sejumlah gejala yang bisa dialami jika seseorang kekurangan oksigen, yaitu:


Sakit kepala

Sesak napas (paling umum)

Detak jantung cepat

Batuk-batuk

Napas ngos-ngosan

Bingung.

Dalam istilah medis, kadar oksigen dalam darah disebut juga dengan saturasi oksigen. Salah satu alat untuk mengukur saturasi oksigen tersebut adalah oxymeter.


Orang yang sehat biasanya akan memiliki jumlah kadar oksigen dalam darah sebanyak 95-100 persen. Sedangkan pada orang yang memiliki masalah paru-paru, seperti asma dan PPOK, maka saturasi oksigennya berada di bawahnya.


Pada kondisi saturasi oksigen yang rendah, biasanya berkisar antara 90-92 persen yang menandakan bahwa terdapat masalah pada paru-paru dan Anda membutuhkan oksigen tambahan. Apabila kadar oksigennya berada di bawah 90 persen, maka sebaiknya langsung mencari pertolongan medis.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kekurangan oksigen dalam darah.


1. Konsumsi makanan yang memperlancar sirkulasi

Sejumlah makanan tertentu bisa memperlancar sirkulasi darah. Nitrat merupakan salah satu senyawa yang bisa mengendurkan pembuluh darah. Jika pembuluh darah kendur, maka suplai oksigen ke dalam tubuh bisa meningkat.


Kandungan ini dapat ditemukan dalam buah bit, bawang putih, sayuran hijau, buah delima, sayuran selingan, kecambah, daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sejumlah makanan ini bisa membantu melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.


Untuk lebih memaksimalkan aliran darah, konsumsi juga asupan folat dan B12 sebagai pembentuk zat besi yang berfungsi untuk membawa oksigen dari darah.

https://maymovie98.com/movies/i-spit-on-your-grave-iii-vengeance-is-mine/

Pengobatan Skoliosis Bersama Dokter Phedy, Konsultan Tulang Belakang

 dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine (dok. Eka Hospital)


Mengenal Skoliosis


Jakarta - Setiap tahunnya, bulan Juni diperingati sebagai Scoliosis Awareness Month atau Bulan Kepedulian Skoliosis. Mungkin bagi sebagian orang, istilah skoliosis masih terdengar awam. Lalu, sebenarnya apakah skoliosis itu?

https://maymovie98.com/movies/goblin-slayer-goblins-crown/


Menurut dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine dari Eka Hospital BSD, skoliosis merupakan kondisi tulang belakang yang tidak normal karena berbentuk melengkung seperti huruf C atau S.


"Biasanya skoliosis ditemukan pada usia pubertas yaitu usia 10 sampai dengan 18 tahun dan secara umum, wanita lebih rentan mengidap skoliosis dibandingkan pria," jelas dr. Phedy dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).


Apa Penyebab Skoliosis?


Ada 4 faktor yang dapat menyebabkan skoliosis, salah satunya faktor yang disebabkan oleh genetik yang disebut skoliosis idiopatik. Menurut dr. Phedy jenis skoliosis ini paling banyak diderita. Lain lagi dengan kondisi yang disebabkan karena kerusakan bantalan dan tulang belakang yang aus seiring pertambahan usia yang disebut skoliosis degeneratif.


Kondisi rusaknya jaringan saraf dan otot yang menyebabkan kelengkungan tulang belakang disebut dengan skoliosis neuromuscular. Sedangkan, skoliosis kongenital terjadi karena pertumbuhan tulang belakang yang tidak normal ketika masih di dalam kandungan. Lalu, mengapa seseorang bisa mengidap skoliosis?


"Tentunya ada beberapa gejala yang dapat dilihat sehingga seseorang dapat didiagnosa mengidap skoliosis. Misalnya, apakah tubuh penderita condong ke satu sisi, salah satu bahu lebih tinggi, salah satu tulang belikat lebih menonjol, atau tinggi pinggang yang tidak rata," tutur dr. Phedy.


Namun, penyakit ini tidak dapat disembuhkan dengan sendirinya tanpa bantuan dokter spesialis tulang. Pasalnya, dokter akan melakukan pengecekan lebih detail dan rinci dari gejala yang dialami oleh pasien serta pemeriksaan secara fisik seperti meminta pasien berdiri, membungkuk dan melihat seberapa tingkat keparahan postur tubuh yang tidak simetris.


Selain itu, dokter akan memeriksa apakah ada otot dan saraf yang lemah, kaku, atau adanya refleks yang tidak normal. Melalui pemeriksaan fisik yang didukung oleh foto rontgen dan CT scan, nantinya akan terlihat secara jelas lengkungan tulang belakang yang diderita.


Dr. Phedy menjelaskan bahwa seseorang yang mengidap skoliosis dapat diobati dengan beberapa cara seperti observasi yang dilakukan pada skoliosis ringan karena tidak memerlukan pengobatan khusus. Pasien dianjurkan melakukan exercise untuk melenturkan dan menguatkan otot punggung.


Berikutnya, dengan melalui metode Orthosis (brace) yang diindikasikan pada skoliosis dengan kelengkungan antara 35-45 derajat dan tulang yang belum matang pertumbuhannya. Pada kondisi tulang yang sudah matang, atau kelengkungan lebih 45 derajat, brace tidak banyak berguna. Terakhir adalah melalui tindakan Operasi yang dilakukan bila kelengkungan skoliosis lebih dari 45 derajat.


Apakah Operasi pada Pengidap Skoliosis Berbahaya?


Operasi skoliosis adalah operasi besar pada tulang belakang dengan risiko kematian dan kelumpuhan. Namun, dengan perkembangan teknologi saat ini, risiko kematian dan kelumpuhan tersebut dapat ditekan bahkan hingga mendekati 0 persen.


Saat ini telah tersedia alat navigasi dan robotic spine yang berfungsi memandu dokter bedah dalam memasukkan screw pada saat operasi. Akurasi navigasi dan robotik dalam memasukkan screw diklaim mencapai 99.9%. Selain itu, alat navigasi dan robotik ini memungkinkan operasi skoliosis dengan teknik minimal invasif atau operasi dengan luka sayatan yang lebih kecil dan risiko pendarahan yang lebih sedikit sehingga dapat mengurangi kebutuhan transfusi darah. Saat ini juga telah tersedia alat monitoring saraf yang dapat memantau kondisi saraf selama operasi berlangsung.

https://maymovie98.com/movies/how-to-lose-friends-alienate-people/

Sinovac Sebut Vaksin Buatannya Ampuh Lawan Corona Varian Delta

 Produsen vaksin China, Sinovac, menyebut vaksin buatannya masih efektif melawan virus Corona varian Delta.

"Vaksin ini memang tidak 100 persen memberikan perlindungan namun tetap bisa efekfif mencegah keparahan dan kematian," tulis perusahaan tersebut dikutip dari media China Global Times, Sabtu (26/6/2021).


Wei Sheng, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Tongji Medical College, Universitas Sains dan Teknologi Huazhong, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CCTV bahwa menurut hasil uji coba terbaru, vaksin yang diberikan secara luas termasuk vaksin Sinovac masih efektif melawan varian Delta.


Hal tersebut, katanya, terlihat dari pengalaman pencegahan dan pengendalian epidemi Corona di Guangzhou, Provinsi Guangdong China Selatan. Risiko penyakit parah sangat berkurang dibandingkan dengan mereka yang belum divaksinasi.


"Ini menunjukkan vaksin bersifat protektif," kata Wei.


Sejauh ini, mayoritas program vaksinasi di Indonesia menggunakan vaksin Sinovac yang didapatkan melalui skema bilateral dengan China.


Dalam uji klinis fase 3 yang dilakukan di Indonesia, vaksin Sinovac memiliki efikasi 65 persen. Studi yang dilakukan Kementerian Kesehatan juga menyatakan vaksin Sinovac efektif mengurangi gejala berat pada tenaga kesehatan hingga 94 persen.

https://maymovie98.com/movies/vengeance-is-mine-3/


Pengobatan Skoliosis Bersama Dokter Phedy, Konsultan Tulang Belakang



dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine (dok. Eka Hospital)


Mengenal Skoliosis


Jakarta - Setiap tahunnya, bulan Juni diperingati sebagai Scoliosis Awareness Month atau Bulan Kepedulian Skoliosis. Mungkin bagi sebagian orang, istilah skoliosis masih terdengar awam. Lalu, sebenarnya apakah skoliosis itu?


Menurut dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine dari Eka Hospital BSD, skoliosis merupakan kondisi tulang belakang yang tidak normal karena berbentuk melengkung seperti huruf C atau S.


"Biasanya skoliosis ditemukan pada usia pubertas yaitu usia 10 sampai dengan 18 tahun dan secara umum, wanita lebih rentan mengidap skoliosis dibandingkan pria," jelas dr. Phedy dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).


Apa Penyebab Skoliosis?


Ada 4 faktor yang dapat menyebabkan skoliosis, salah satunya faktor yang disebabkan oleh genetik yang disebut skoliosis idiopatik. Menurut dr. Phedy jenis skoliosis ini paling banyak diderita. Lain lagi dengan kondisi yang disebabkan karena kerusakan bantalan dan tulang belakang yang aus seiring pertambahan usia yang disebut skoliosis degeneratif.


Kondisi rusaknya jaringan saraf dan otot yang menyebabkan kelengkungan tulang belakang disebut dengan skoliosis neuromuscular. Sedangkan, skoliosis kongenital terjadi karena pertumbuhan tulang belakang yang tidak normal ketika masih di dalam kandungan. Lalu, mengapa seseorang bisa mengidap skoliosis?


"Tentunya ada beberapa gejala yang dapat dilihat sehingga seseorang dapat didiagnosa mengidap skoliosis. Misalnya, apakah tubuh penderita condong ke satu sisi, salah satu bahu lebih tinggi, salah satu tulang belikat lebih menonjol, atau tinggi pinggang yang tidak rata," tutur dr. Phedy.

https://maymovie98.com/movies/vengeance-is-mine-2/

Vaksin COVID di Trans Studio Mall Cibubur: Pakai Sinovac, KTP Bebas!

 Kabar baik datang untuk para warga Cibubur dan sekitarnya yang belum mendapatkan vaksin COVID-19, nih, terutama bagi warga Cibubur dan sekitarnya yang hingga saat ini masih menunggu-nunggu tempat vaksin yang menyediakan vaksin Sinovac GRATIS.

Mulai Senin, 28 Juni 2021, CT Corp bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan akan membuka sentra vaksin COVID untuk usia 18+ yang berlokasi di Trans Studio Mall Cibubur. Vaksin Sinovac GRATIS untuk semua jaringan usaha CT Corp ini merupakan bentuk CT Corp peduli keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.


Vaksinasi COVID gratis ini tidak hanya berlaku untuk konsumen CT Corp yang berdomisili di Cibubur saja, lho. Bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan RS Pusat Otak Nasional, vaksinasi di Trans Studio Mall Cibubur ini terbuka untuk umum alias seluruh warga negara Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas.


Bagi Anda, konsumen setia CT Corp, yang ingin mendapatkan vaksin COVID-19 di Trans Studio Mall Cibubur, maka bisa segera mendaftarkan diri melalui akun detikID. Adapun 9 titik vaksinasi CT Corp lainnya yang tersebar di Jabodetabek bagi warga yang berdomisili di luar Cibubur, yakni:


Menara Bank Mega

Transmart Cilandak

Transmart Cilandak

Transmart Lebak Bulus

Transpark Mall Bintaro

Transpark Mall Juanda Bekasi

Transmart Dewi Sartika Depok

Transmart Bogor Yasmin

Transmart Cempaka Putih

Transmart Tangerang Center Cikokol.

Jadi, untuk Anda konsumen setia CT Corp yang berusia 18+, detik ini bisa divaksin. Daftar detik ini juga DI SINI.

https://maymovie98.com/movies/vengeance-is-mine/


Sinovac Sebut Vaksin Buatannya Ampuh Lawan Corona Varian Delta


Produsen vaksin China, Sinovac, menyebut vaksin buatannya masih efektif melawan virus Corona varian Delta.

"Vaksin ini memang tidak 100 persen memberikan perlindungan namun tetap bisa efekfif mencegah keparahan dan kematian," tulis perusahaan tersebut dikutip dari media China Global Times, Sabtu (26/6/2021).


Wei Sheng, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Tongji Medical College, Universitas Sains dan Teknologi Huazhong, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CCTV bahwa menurut hasil uji coba terbaru, vaksin yang diberikan secara luas termasuk vaksin Sinovac masih efektif melawan varian Delta.


Hal tersebut, katanya, terlihat dari pengalaman pencegahan dan pengendalian epidemi Corona di Guangzhou, Provinsi Guangdong China Selatan. Risiko penyakit parah sangat berkurang dibandingkan dengan mereka yang belum divaksinasi.


"Ini menunjukkan vaksin bersifat protektif," kata Wei.


Sejauh ini, mayoritas program vaksinasi di Indonesia menggunakan vaksin Sinovac yang didapatkan melalui skema bilateral dengan China.


Dalam uji klinis fase 3 yang dilakukan di Indonesia, vaksin Sinovac memiliki efikasi 65 persen. Studi yang dilakukan Kementerian Kesehatan juga menyatakan vaksin Sinovac efektif mengurangi gejala berat pada tenaga kesehatan hingga 94 persen.


Pengobatan Skoliosis Bersama Dokter Phedy, Konsultan Tulang Belakang



dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine (dok. Eka Hospital)


Mengenal Skoliosis


Jakarta - Setiap tahunnya, bulan Juni diperingati sebagai Scoliosis Awareness Month atau Bulan Kepedulian Skoliosis. Mungkin bagi sebagian orang, istilah skoliosis masih terdengar awam. Lalu, sebenarnya apakah skoliosis itu?


Menurut dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine dari Eka Hospital BSD, skoliosis merupakan kondisi tulang belakang yang tidak normal karena berbentuk melengkung seperti huruf C atau S.


"Biasanya skoliosis ditemukan pada usia pubertas yaitu usia 10 sampai dengan 18 tahun dan secara umum, wanita lebih rentan mengidap skoliosis dibandingkan pria," jelas dr. Phedy dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).


Apa Penyebab Skoliosis?


Ada 4 faktor yang dapat menyebabkan skoliosis, salah satunya faktor yang disebabkan oleh genetik yang disebut skoliosis idiopatik. Menurut dr. Phedy jenis skoliosis ini paling banyak diderita. Lain lagi dengan kondisi yang disebabkan karena kerusakan bantalan dan tulang belakang yang aus seiring pertambahan usia yang disebut skoliosis degeneratif.


Kondisi rusaknya jaringan saraf dan otot yang menyebabkan kelengkungan tulang belakang disebut dengan skoliosis neuromuscular. Sedangkan, skoliosis kongenital terjadi karena pertumbuhan tulang belakang yang tidak normal ketika masih di dalam kandungan. Lalu, mengapa seseorang bisa mengidap skoliosis?


"Tentunya ada beberapa gejala yang dapat dilihat sehingga seseorang dapat didiagnosa mengidap skoliosis. Misalnya, apakah tubuh penderita condong ke satu sisi, salah satu bahu lebih tinggi, salah satu tulang belikat lebih menonjol, atau tinggi pinggang yang tidak rata," tutur dr. Phedy.

https://maymovie98.com/movies/a-white-dress-for-mariale/


Viral Edaran Ramuan Cegah COVID-19 dari Kemenkes, Ini Faktanya

 Viral dokumen yang diklaim sebagai ramuan penangkal COVID-19 dari Kementerian Kesehatan. Informasi tersebut berupa sebuah file bentuk pdf dengan nama file 'Ramuan Covid Kemenkes.pdf' atau 'Kemenkes ramuan Covid'.

Berdasarkan penelusuran detikcom, surat edaran tersebut bukan mengenai ramuan penangkal COVID-19, tetapi pemanfaatan obat tradisional.


Surat Edaran nomor HK.02.02/IV/2243/2020 tentang pemanfaatan obat tradisional untuk pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit dan Perawatan Kesehatan memang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Namun yang menjadi misinformasi adalah penamaan lembar dokumen tersebut dan isinya yang tidak tepat sehingga menimbulkan kerancuan dan menganggap sebagai ramuan atau obat penyembuh COVID-19.


"Surat edaran ini dimaksudkan untuk memperjelas penggunaan ramuan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa Pandemi Covid-19," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr Bambang Wibowo, di situs Kemenkes.


Ada beberapa perbedaan dalam versi file yang beredar di Whatsapp dengan file asli oleh Kemenkes, yaitu perihal jumlah halaman yang terlampir. Pada file di media sosial, SE hanya berjumlah satu sedangkan file asli oleh Kemenkes berisikan 5 lembar.


Satgas COVID-19 juga sempat merilis pernyataan terkait hoaks tersebut.


"Surat edaran tersebut bukan resep ramuan penangkal Covid-19 melainkan saran Kemenkes dalam memanfaatkan obat tradisional untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa pandemi COVID-19," jelas Satgas COVID-19

https://maymovie98.com/movies/the-sensual-man/


Vaksin COVID di Trans Studio Mall Cibubur: Pakai Sinovac, KTP Bebas!


Kabar baik datang untuk para warga Cibubur dan sekitarnya yang belum mendapatkan vaksin COVID-19, nih, terutama bagi warga Cibubur dan sekitarnya yang hingga saat ini masih menunggu-nunggu tempat vaksin yang menyediakan vaksin Sinovac GRATIS.

Mulai Senin, 28 Juni 2021, CT Corp bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan akan membuka sentra vaksin COVID untuk usia 18+ yang berlokasi di Trans Studio Mall Cibubur. Vaksin Sinovac GRATIS untuk semua jaringan usaha CT Corp ini merupakan bentuk CT Corp peduli keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.


Vaksinasi COVID gratis ini tidak hanya berlaku untuk konsumen CT Corp yang berdomisili di Cibubur saja, lho. Bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan RS Pusat Otak Nasional, vaksinasi di Trans Studio Mall Cibubur ini terbuka untuk umum alias seluruh warga negara Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas.


Bagi Anda, konsumen setia CT Corp, yang ingin mendapatkan vaksin COVID-19 di Trans Studio Mall Cibubur, maka bisa segera mendaftarkan diri melalui akun detikID. Adapun 9 titik vaksinasi CT Corp lainnya yang tersebar di Jabodetabek bagi warga yang berdomisili di luar Cibubur, yakni:


Menara Bank Mega

Transmart Cilandak

Transmart Cilandak

Transmart Lebak Bulus

Transpark Mall Bintaro

Transpark Mall Juanda Bekasi

Transmart Dewi Sartika Depok

Transmart Bogor Yasmin

Transmart Cempaka Putih

Transmart Tangerang Center Cikokol.

Jadi, untuk Anda konsumen setia CT Corp yang berusia 18+, detik ini bisa divaksin. Daftar detik ini juga DI SINI.

https://maymovie98.com/movies/italian-sex/

Kamis, 24 Juni 2021

COVID-19 DKI Melonjak! Ini Syarat Dapat Rujukan ke Wisma Atlet

  DKI Jakarta kembali masuk dalam zona merah Corona. Ribuan orang dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19 setiap harinya di ibu kota.

Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet pun menjadi salah satu tujuan utama bagi warga Jakarta yang terpapar COVID-19. Apa saja persyaratannya jika ingin dirujuk untuk isolasi mandiri di RSD Wisma Atlet?


Menurut koordinator Humas RSD Wisma Atlet, Letkol TNI Laut M Arifin, warga Jakarta yang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa langsung melapor ke puskesmas terdekat untuk meminta rujukan ke RSD Wisma Atlet.


"Untuk SOP sudah dibagikan ke puskesmas-puskesmas. Dari orang yang terkonfirmasi (positif COVID-19) melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat atau puskesmas, kemudian dari puskesmas akan menghubungi call center di sini (RSD Wisma Atlet)," kata Arifin dalam diskusi virtual, Rabu (23/6/2021).


"Untuk meminta persetujuan bisa diterima di sini atau tidak, karena kriteria yang masuk di sini juga ada kriterianya sesuai SOP," tambahnya.


Lebih lanjut, kata Arifin, hanya pasien dengan gejala ringan dan sedang saja yang diterima untuk dirujuk ke RSD Wisma Atlet. Pasien COVID-19 yang memiliki komorbid pun diizinkan.


"Sedangkan orang tanpa gejala atau asimptomatik untuk sementara ini diarahkan ke Rusun Nagrak di Cilincing," ujarnya.


Saat ini tingkat keterisian RSD Wisma Atlet sudah mencapai 90 persen. Arifin pun berharap banyak pasien COVID-19 yang akan sembuh dari infeksi virus Corona, sehingga RSD Wisma Atlet tidak semakin penuh.


"Untuk saat ini 90 persen terisi keterisiannya. Jadi tinggal 9,22 persen. Yang nanti mudah-mudahan hari ini banyak yang bisa dipulangkan pasiennya, sehingga bisa gantian untuk masuk yang baru," jelas Arifin.

https://cinemamovie28.com/movies/homecoming-a-film-by-beyonce/


WHO Soal Ledakan COVID-19 di Indonesia: Harus Belajar dari India!


Infeksi Corona di Indonesia kembali mencatatkan rekor kasus baru dengan 15.308 pasien per Rabu (23/6/2021). Sebagian besar provinsi di pulau Jawa juga mengalami peningkatan kasus dan kematian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan epidemiologi mingguan terkait situasi pandemi COVID-19 di Indonesia per 24 Juni 2021 mengatakan terjadi peningkatan kasus varian Delta yang sejalan dengan kenaikan jumlah pasien. Sistem kesehatan juga telah sangat terkena dampak di beberapa provinsi dengan lebih dari 90 persen tempat tidur terisi.


"Indonesia terus mengalami peningkatan tajam dalam jumlah COVID-19 kasus di banyak provinsi dan kabupaten dalam beberapa pekan terakhir," tulis WHO dalam laman resminya.


Dalam laporan tersebut, WHO juga melampirkan catatan agar Indonesia bisa belajar dari tsunami COVID-19 yang sempat melanda India. Seperti yang diketahui, India beberapa waktu lalu dilanda kondisi genting infeksi Corona dengan ratusan ribu kasus perharinya.


Namun mereka disebut bisa mengendalikan transmisi dengan membatasi pergerakan masyarakat melalui lockdown atau PHSM (public health social measure). Selain itu India juga secara cepat meningkatkan testing, tracing, dan treatment untuk melacak kasus sehingga bisa dengan cepat tertangani.


"Menggunakan PHSM, India dapat dengan cepat mengontrol penularan dari kasus insiden, dari lebih 290 per minggu per 100.000 penduduk pada awal Mei hingga kurang dari 30 pada 21 Juni. PHSM harus dilaksanakan dengan intensitas yang lebih besar untuk mengatasi varian delta," beber WHO.


WHO juga menyarankan agar pemerintah melakukan implementasi pembatasan mobilitas di seluruh negeri, bahkan dengan program vaksinasi yang sedang berlangsung.


"Mengingat beberapa VoC memiliki transmibilitas yang tinggi, penyesuaian PHSM yang tepat waktu sangat penting termasuk tindakan tegas seperti pembatasan atau penguncian (lockdown) secepat mungkin," ungkap WHO.

https://cinemamovie28.com/movies/ellie-parker-2/

Indonesia Bakal Terima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Bisa untuk Usia Anak?

 Kementerian Kesehatan mengungkap Indonesia bakal menerima 50 juta dosis vaksin Pfizer yang akan datang secara bertahap pada Agustus mendatang.

Vaksin buatan Amerika Serikat ini dalam uji klinisnya bisa digunakan untuk usia anak 12-16 tahun dan sudah mulai disuntikkan pada kelompok tersebut di negara asalnya. Lalu, bagaimana dengan penggunaan vaksin Pfizer di Indonesia? Bisa untuk anak?


"Belum ya (untuk usia anak-red), sementara ini dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan 181,5 juta usia di atas 18 tahun ya," kata juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat, Kamis (24/6/2021).


Selain itu, Nadia juga mengatakan harus menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) terkait vaksinasi COVID-19 pada kelompok usia anak.


Vaksin Pfizer dinyatakan terbukti efektif melawan Corona di rentang usia anak 12-15 tahun. Tercatat 18 kasus positif COVID-19 pada kelompok plasebo, dan tak ada satupun kasus COVID-19 di penerima vaksin Pfizer.


Sementara, efek samping pada uji klinis vaksin Pfizer yang melibatkan 2.260 anak usia 12-15 tahun belum diumumkan. Vaksin juga disebut ditoleransi dengan baik dengan efek samping dalam batas aman di usia 16-25 tahun.


Pfizer juga mengatakan bakal mengajukan emergency use authorization (EUA) untuk penggunaan vaksin Corona pada anak usia 2-11 tahun pada September 2021. Data keamanan dan efikasi sedang dalam proses.

https://cinemamovie28.com/movies/ellie-parker/


COVID-19 DKI Melonjak! Ini Syarat Dapat Rujukan ke Wisma Atlet


 DKI Jakarta kembali masuk dalam zona merah Corona. Ribuan orang dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19 setiap harinya di ibu kota.

Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet pun menjadi salah satu tujuan utama bagi warga Jakarta yang terpapar COVID-19. Apa saja persyaratannya jika ingin dirujuk untuk isolasi mandiri di RSD Wisma Atlet?


Menurut koordinator Humas RSD Wisma Atlet, Letkol TNI Laut M Arifin, warga Jakarta yang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa langsung melapor ke puskesmas terdekat untuk meminta rujukan ke RSD Wisma Atlet.


"Untuk SOP sudah dibagikan ke puskesmas-puskesmas. Dari orang yang terkonfirmasi (positif COVID-19) melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat atau puskesmas, kemudian dari puskesmas akan menghubungi call center di sini (RSD Wisma Atlet)," kata Arifin dalam diskusi virtual, Rabu (23/6/2021).


"Untuk meminta persetujuan bisa diterima di sini atau tidak, karena kriteria yang masuk di sini juga ada kriterianya sesuai SOP," tambahnya.


Lebih lanjut, kata Arifin, hanya pasien dengan gejala ringan dan sedang saja yang diterima untuk dirujuk ke RSD Wisma Atlet. Pasien COVID-19 yang memiliki komorbid pun diizinkan.


"Sedangkan orang tanpa gejala atau asimptomatik untuk sementara ini diarahkan ke Rusun Nagrak di Cilincing," ujarnya.


Saat ini tingkat keterisian RSD Wisma Atlet sudah mencapai 90 persen. Arifin pun berharap banyak pasien COVID-19 yang akan sembuh dari infeksi virus Corona, sehingga RSD Wisma Atlet tidak semakin penuh.


"Untuk saat ini 90 persen terisi keterisiannya. Jadi tinggal 9,22 persen. Yang nanti mudah-mudahan hari ini banyak yang bisa dipulangkan pasiennya, sehingga bisa gantian untuk masuk yang baru," jelas Arifin.

https://cinemamovie28.com/movies/homecoming-3/

Kasus COVID-19 India Berhasil Turun 8 Kali Lipat, Ini yang Perlu Dicontoh

 - India beberapa bulan lalu mengalami gelombang 'tsunami' COVID-19 yang parah. Puncaknya terjadi pada 6 Mei lalu dengan kasus harian COVID-19 di India mencapai 414.188 berdasarkan data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering.

Meski sempat mengalami kondisi genting, India kini dilaporkan sudah mulai berhasil mengendalikan lonjakan kasus COVID-19. Data per 22 Juni menunjukkan hanya ada 50.848 kasus baru COVID-19 di India.


Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengatakan kesuksesan India menurunkan kasus COVID-19 sampai delapan kali lipatnya bisa dicontoh Indonesia.


"Jadi turun delapan kali lipat dalam waktu sebulan saja. Mungkin baik kita lihat apa yang India lakukan, yang pada dasarnya merupakan kaidah umum mengendalikan peningkatan kasus yang tinggi," kata Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima detikcom pada Kamis (24/6/2021).


Hal pertama yang dilakukan India menurut Prof Tjandra adalah mengetatkan pembatasan sosial. Ada daerah yang menerapkan pembatasan parsial, tapi ada juga yang lockdown seperti di ibukota New Delhi.


Berikutnya dilakukan pelacakan kasus yang agresif. India diketahui meningkatkan kapasitas tes COVID-19 dari yang tadinya sekitar 800.000 per hari menjadi lebih dari dua juta per hari pada bulan Mei 2021.


"Hal ketiga yang juga amat ditingkatkan di India adalah vaksinasi. Begitu kasus meningkat, maka India juga melakukan vaksinasi secara amat besar-besaran dan jumlahnya meningkat amat tajam hampir 15 kali lipat dalam empat bulan," ungkap Prof Tjandra.

https://cinemamovie28.com/movies/homecoming-2/


Indonesia Bakal Terima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Bisa untuk Usia Anak?


 Kementerian Kesehatan mengungkap Indonesia bakal menerima 50 juta dosis vaksin Pfizer yang akan datang secara bertahap pada Agustus mendatang.

Vaksin buatan Amerika Serikat ini dalam uji klinisnya bisa digunakan untuk usia anak 12-16 tahun dan sudah mulai disuntikkan pada kelompok tersebut di negara asalnya. Lalu, bagaimana dengan penggunaan vaksin Pfizer di Indonesia? Bisa untuk anak?


"Belum ya (untuk usia anak-red), sementara ini dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan 181,5 juta usia di atas 18 tahun ya," kata juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat, Kamis (24/6/2021).


Selain itu, Nadia juga mengatakan harus menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) terkait vaksinasi COVID-19 pada kelompok usia anak.


Vaksin Pfizer dinyatakan terbukti efektif melawan Corona di rentang usia anak 12-15 tahun. Tercatat 18 kasus positif COVID-19 pada kelompok plasebo, dan tak ada satupun kasus COVID-19 di penerima vaksin Pfizer.


Sementara, efek samping pada uji klinis vaksin Pfizer yang melibatkan 2.260 anak usia 12-15 tahun belum diumumkan. Vaksin juga disebut ditoleransi dengan baik dengan efek samping dalam batas aman di usia 16-25 tahun.


Pfizer juga mengatakan bakal mengajukan emergency use authorization (EUA) untuk penggunaan vaksin Corona pada anak usia 2-11 tahun pada September 2021. Data keamanan dan efikasi sedang dalam proses.

https://cinemamovie28.com/movies/homecoming/

WHO Ungkap 6 Tempat Berisiko Tinggi COVID-19, Catat Daftarnya

 Salah satu penyebab dari lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia adalah kelalaian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Misalnya seperti tidak memakai masker hingga berkumpul di tempat-tempat ramai.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus Corona bisa menyebar di tempat dengan banyak orang berkumpul, berbicara keras, berteriak, hingga bernyanyi. Jika tidak menggunakan masker dengan benar, partikel droplet yang keluar dari sistem pernapasan akan menyebar dengan mudah.


Untuk itu, WHO menyarankan menghindari tempat-tempat keramaian atau kerumunan demi mencegah terjadinya penularan virus. WHO juga menyebutkan tempat-tempat yang memiliki risiko penularan tinggi COVID-19 seperti berikut:


Restoran

Tempat beribadah

Tempat bekerja

Klub malam

Tempat gym dan kelas kebugaran

Tempat latihan paduan suara

Selain lewat udara, WHO juga menyebutkan bahwa virus Corona bisa menyebar melalui permukaan barang yang terkontaminasi. Oleh karena itu, perlu memaksimalkan upaya pencegahan COVID-19, yaitu mematuhi protokol yaitu mencuci tangan, memakai masker, rajin mencuci tangan, selalu menjaga jarak fisik, dan menghindari tempat-tempat yang ramai.


Dalam laman resminya, WHO menegaskan bahwa COVID-19 bukanlah penyakit yang main-main. Langkah-langkah pencegahan yang ada saat ini harus tetap dilakukan untuk mencegah adanya risiko penularan COVID-19.


"Jika COVID-19 ada di lingkungan Anda, lakukan tindakan pencegahan mulai dari jaga jarak, pakai masker, usahakan ruang berventilasi baik, hindari keramaian, rajin cuci tangan, dan tutup mulut dengan siku atau tisu saat batuk," tulis WHO dalam laman resminya.

https://cinemamovie28.com/movies/woman-from-the-torrid-land/


Kasus COVID-19 India Berhasil Turun 8 Kali Lipat, Ini yang Perlu Dicontoh


- India beberapa bulan lalu mengalami gelombang 'tsunami' COVID-19 yang parah. Puncaknya terjadi pada 6 Mei lalu dengan kasus harian COVID-19 di India mencapai 414.188 berdasarkan data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering.

Meski sempat mengalami kondisi genting, India kini dilaporkan sudah mulai berhasil mengendalikan lonjakan kasus COVID-19. Data per 22 Juni menunjukkan hanya ada 50.848 kasus baru COVID-19 di India.


Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengatakan kesuksesan India menurunkan kasus COVID-19 sampai delapan kali lipatnya bisa dicontoh Indonesia.


"Jadi turun delapan kali lipat dalam waktu sebulan saja. Mungkin baik kita lihat apa yang India lakukan, yang pada dasarnya merupakan kaidah umum mengendalikan peningkatan kasus yang tinggi," kata Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima detikcom pada Kamis (24/6/2021).


Hal pertama yang dilakukan India menurut Prof Tjandra adalah mengetatkan pembatasan sosial. Ada daerah yang menerapkan pembatasan parsial, tapi ada juga yang lockdown seperti di ibukota New Delhi.


Berikutnya dilakukan pelacakan kasus yang agresif. India diketahui meningkatkan kapasitas tes COVID-19 dari yang tadinya sekitar 800.000 per hari menjadi lebih dari dua juta per hari pada bulan Mei 2021.


"Hal ketiga yang juga amat ditingkatkan di India adalah vaksinasi. Begitu kasus meningkat, maka India juga melakukan vaksinasi secara amat besar-besaran dan jumlahnya meningkat amat tajam hampir 15 kali lipat dalam empat bulan," ungkap Prof Tjandra.

https://cinemamovie28.com/movies/tigre/

Fakta-fakta Vaksin Pfizer yang Bakal Tiba di Indonesia Agustus

 Vaksin Corona buatan Amerika Serikat, Pfizer, rencananya akan tiba di Indonesia pada Agustus mendatang. Sebanyak 50 juta dosis vaksin Pfizer ini akan digunakan untuk akselerasi program vaksinasi nasional.

"Pfizer akan datang secara bertahap dimulai bulan Agustus ya," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/6).


Vaksin Pfizer yang dinamakan BNT162b2 ini berbasis teknologi messenger RNA (mRNA) yang akan memicu tubuh membentuk spike protein untuk menciptakan antibodi melawan virus Corona.


Vaksin Pfizer sendiri sudah mendapat persetujuan penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sejak Desember 2020 lalu.


Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta terkait vaksin Pfizer.


1. Efikasi

Dikutip dari laman CDC, berdasarkan bukti uji klinis pada orang berusia 16 tahun ke atas, vaksin Pfizer-BioNTech 95 persen efektif mencegah COVID-19 yang dikonfirmasi pada orang tanpa bukti infeksi sebelumnya.


Selain itu, dalam uji klinis terpisah, Pfizer-BioNTech juga efektif dalam mencegah COVID-19 pada remaja berusia 12-15 tahun, dan memicu respons imun pada orang berusia 12-15 tahun setidaknya sekuat respons imun pada orang berusia 16-25 tahun.


2. Kemungkinan efek samping

Efek samping yang paling sering dilaporkan, yang biasanya berlangsung beberapa hari adalah:


nyeri di tempat suntikan

kelelahan

sakit kepala

nyeri otot

menggigil

nyeri sendi

demam.

Sebagai catatan, lebih banyak orang mengalami efek samping ini setelah menerima dosis kedua daripada dosis pertama, jadi penting bagi penyedia dan penerima vaksinasi untuk berharap bahwa mungkin ada beberapa efek samping setelah dosis kedua.


3. Bisa untuk kelompok anak

FDA telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Pfizer untuk anak usia 12-15 tahun. Vaksin Pfizer menjadi vaksin pertama di Amerika Serikat yang mendapat izin penggunaan pada anak.


Keputusan untuk memperluas rentang usia penggunaan diambil FDA berdasarkan kajian data yang dikirim Pfizer. Uji klinis pada akhir Maret yang melibatkan 2.260 anak dan remaja menunjukkan efikasi 100 persen dan ditoleransi dengan baik.


4. Ampuh lawan varian Delta-varian Kappa

Vaksin Pfizer terbukti efektif melawan varian Delta dan varian Kappa, jenis virus Corona yang ditemukan pertama kali di India. Disebutkan, vaksin Pfizer/Biontech COVID-19 96 persen efektif terhadap rawat inap akibat varian Delta setelah 2 dosis.


"Tidak ada bukti lolos yang meluas, menunjukkan bahwa generasi vaksin yang sekarang akan memberikan perlindungan terhadap lineage B1617," tulis para peneliti dalam laporannya, dikutip dari Reuters, Kamis (24/6/2021).

https://cinemamovie28.com/movies/30-chua-phai-tet/


WHO Ungkap 6 Tempat Berisiko Tinggi COVID-19, Catat Daftarnya


Salah satu penyebab dari lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia adalah kelalaian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Misalnya seperti tidak memakai masker hingga berkumpul di tempat-tempat ramai.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus Corona bisa menyebar di tempat dengan banyak orang berkumpul, berbicara keras, berteriak, hingga bernyanyi. Jika tidak menggunakan masker dengan benar, partikel droplet yang keluar dari sistem pernapasan akan menyebar dengan mudah.


Untuk itu, WHO menyarankan menghindari tempat-tempat keramaian atau kerumunan demi mencegah terjadinya penularan virus. WHO juga menyebutkan tempat-tempat yang memiliki risiko penularan tinggi COVID-19 seperti berikut:


Restoran

Tempat beribadah

Tempat bekerja

Klub malam

Tempat gym dan kelas kebugaran

Tempat latihan paduan suara

Selain lewat udara, WHO juga menyebutkan bahwa virus Corona bisa menyebar melalui permukaan barang yang terkontaminasi. Oleh karena itu, perlu memaksimalkan upaya pencegahan COVID-19, yaitu mematuhi protokol yaitu mencuci tangan, memakai masker, rajin mencuci tangan, selalu menjaga jarak fisik, dan menghindari tempat-tempat yang ramai.


Dalam laman resminya, WHO menegaskan bahwa COVID-19 bukanlah penyakit yang main-main. Langkah-langkah pencegahan yang ada saat ini harus tetap dilakukan untuk mencegah adanya risiko penularan COVID-19.


"Jika COVID-19 ada di lingkungan Anda, lakukan tindakan pencegahan mulai dari jaga jarak, pakai masker, usahakan ruang berventilasi baik, hindari keramaian, rajin cuci tangan, dan tutup mulut dengan siku atau tisu saat batuk," tulis WHO dalam laman resminya.

https://cinemamovie28.com/movies/flirting-scholar-2/

Penting! Panduan Merawat Anak yang Positif Virus Corona

 Angka infeksi virus Corona pada usia anak semakin meningkat. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut 1 dari 8 pasien COVID-19 adalah kelompok anak. Apa yang harus dilakukan jika anak positif COVID-19?

Anak yang terkena COVID-19 biasanya mengalami sejumlah gejala seperti demam, kelelahan, sampai sakit kepala. Dikutip dari laman UNICEF, anak yang terinfeksi COVID-19 juga bisa mengalami gejala nyeri di perut dan muntah-muntah.


Orang tua sebaiknya segera memeriksakan kondisi anak terlebih jika mereka sempat terpapar pasien terkonfirmasi Corona. Jika anak positif Corona, orang tua tak perlu panik dan khawatir. Mayoritas anak yang terinfeksi Corona mengalami gejala yang cenderung ringan bahkan tak bergejala sama sekali.


Hanya saja anak yang positif Corona akan berisiko kehilangan berat badan karena nafsu makannya menurun. Untuk pulih, anak harus mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.


Berikut yang harus dilakukan jika anak positif Corona dan menjalani isolasi di rumah, sesuai rekomendasi PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia).


Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari

Selalu menggunakan masker jika ke luar kamar dan saat berinteraksi dengan anggota keluarga

Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin

Jaga jarak dengan keluarga

Upayakan kamar tidur sendiri/terpisah

Upayakan WC/toilet terpisah, apabila tidak memungkinkan menggunakan WC/toilet paling akhir (setelah anggota keluarga lainnya)

Menerapkan etiket batuk yang diajarkan oleh tenaga medis

Alat makan-minum segera dicuci dengan air/sabun

Berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya

Pakaian yang telah dipakai sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik /wadah tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor keluarga yang lainnya sebelum dicuci

Membersihkan lingkungan kamar dan WC/toilet yang digunakan

Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi, jam 12 siang dan jam 19 malam

Selain itu, penting untuk segera berinformasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu tubuh >38°C, sesak napas, atau munculnya keluhan kesehatan lainnya.


Pasien anak juga boleh diberikan vitamin dengan ketentuan:


Vitamin C (1-3 tahun maksimal 400mg/hari; 4-8 tahun maksimal 600mg/hari; 9-13 tahun maksimal 1,2gram/hari; 12-18 tahun maksimal 1,8gram/hari)

Zinc 20mg/hari

Obat suplemen lain dapat dipertimbangkan untuk diberikan.

https://cinemamovie28.com/movies/flirting-scholar-from-the-future/


Fakta-fakta Vaksin Pfizer yang Bakal Tiba di Indonesia Agustus


Vaksin Corona buatan Amerika Serikat, Pfizer, rencananya akan tiba di Indonesia pada Agustus mendatang. Sebanyak 50 juta dosis vaksin Pfizer ini akan digunakan untuk akselerasi program vaksinasi nasional.

"Pfizer akan datang secara bertahap dimulai bulan Agustus ya," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/6).


Vaksin Pfizer yang dinamakan BNT162b2 ini berbasis teknologi messenger RNA (mRNA) yang akan memicu tubuh membentuk spike protein untuk menciptakan antibodi melawan virus Corona.


Vaksin Pfizer sendiri sudah mendapat persetujuan penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sejak Desember 2020 lalu.


Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta terkait vaksin Pfizer.


1. Efikasi

Dikutip dari laman CDC, berdasarkan bukti uji klinis pada orang berusia 16 tahun ke atas, vaksin Pfizer-BioNTech 95 persen efektif mencegah COVID-19 yang dikonfirmasi pada orang tanpa bukti infeksi sebelumnya.


Selain itu, dalam uji klinis terpisah, Pfizer-BioNTech juga efektif dalam mencegah COVID-19 pada remaja berusia 12-15 tahun, dan memicu respons imun pada orang berusia 12-15 tahun setidaknya sekuat respons imun pada orang berusia 16-25 tahun.


2. Kemungkinan efek samping

Efek samping yang paling sering dilaporkan, yang biasanya berlangsung beberapa hari adalah:


nyeri di tempat suntikan

kelelahan

sakit kepala

nyeri otot

menggigil

nyeri sendi

demam.

Sebagai catatan, lebih banyak orang mengalami efek samping ini setelah menerima dosis kedua daripada dosis pertama, jadi penting bagi penyedia dan penerima vaksinasi untuk berharap bahwa mungkin ada beberapa efek samping setelah dosis kedua.


3. Bisa untuk kelompok anak

FDA telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Pfizer untuk anak usia 12-15 tahun. Vaksin Pfizer menjadi vaksin pertama di Amerika Serikat yang mendapat izin penggunaan pada anak.


Keputusan untuk memperluas rentang usia penggunaan diambil FDA berdasarkan kajian data yang dikirim Pfizer. Uji klinis pada akhir Maret yang melibatkan 2.260 anak dan remaja menunjukkan efikasi 100 persen dan ditoleransi dengan baik.

https://cinemamovie28.com/movies/flirting-scholar/

"

Positif Corona, Begini Kabar Terkini Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito

 Beberapa hari kemarin kabar mengejutkan datang dari Satgas Penanganan COVID-19. Juru bicaranya, Wiku Adisasmito, dilaporkan positif Corona setelah melakukan kunjungan kerja di daerah yang mengalami lonjakan tinggi COVID-19, seperti Kudus dan bangkalan.

"Hasilnya saya terima hari ini yaitu positif COVID-19," kata Wiku dalam keterangan resminya, Sabtu (19/6/2021).


Kala itu, Wiku menduga dirinya bisa terinfeksi virus Corona karena faktor kelelahan, sehingga daya tahan tubuhnya menurun. Pasalnya, dalam dua minggu terakhir, aktivitasnya sangat padat.


Kini kondisi Wiku sudah mulai membaik, ia pun sudah mulai kembali bekerja meski harus sambil beristirahat.


"Saya dalam keadaan cukup baik, dan masih beristirahat sembari bekerja semampu saya," ucap wiku, saat dihubungi detikcom Rabu (23/6/2021).


"Saya tidak mengalami gejala yang berarti dan terus melakukan pengobatan sesuai arahan dokter yang merawat," lanjutnya.


Wiku pun mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang telah berjuang merawat pasien Corona, termasuk dirinya. Ia berharap semoga bisa cepat pulih, sehingga bisa bekerja kembali untuk membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.


"Saya doakan mereka semua (tenaga kesehatan) tetap sehat dan bersemangat. Saya berharap agar dapat secepatnya keluar dari RS dan kembali bekerja penuh bersama dengan Satgas dalam menghadapi bencana COVID yang saat ini melanda kita," jelasnya.


Tak lupa, Wiku juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjauhi kerumunan.

https://cinemamovie28.com/movies/atm-5/


Penting! Panduan Merawat Anak yang Positif Virus Corona


Angka infeksi virus Corona pada usia anak semakin meningkat. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut 1 dari 8 pasien COVID-19 adalah kelompok anak. Apa yang harus dilakukan jika anak positif COVID-19?

Anak yang terkena COVID-19 biasanya mengalami sejumlah gejala seperti demam, kelelahan, sampai sakit kepala. Dikutip dari laman UNICEF, anak yang terinfeksi COVID-19 juga bisa mengalami gejala nyeri di perut dan muntah-muntah.


Orang tua sebaiknya segera memeriksakan kondisi anak terlebih jika mereka sempat terpapar pasien terkonfirmasi Corona. Jika anak positif Corona, orang tua tak perlu panik dan khawatir. Mayoritas anak yang terinfeksi Corona mengalami gejala yang cenderung ringan bahkan tak bergejala sama sekali.


Hanya saja anak yang positif Corona akan berisiko kehilangan berat badan karena nafsu makannya menurun. Untuk pulih, anak harus mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.


Berikut yang harus dilakukan jika anak positif Corona dan menjalani isolasi di rumah, sesuai rekomendasi PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia).


Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari

Selalu menggunakan masker jika ke luar kamar dan saat berinteraksi dengan anggota keluarga

Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin

Jaga jarak dengan keluarga

Upayakan kamar tidur sendiri/terpisah

Upayakan WC/toilet terpisah, apabila tidak memungkinkan menggunakan WC/toilet paling akhir (setelah anggota keluarga lainnya)

Menerapkan etiket batuk yang diajarkan oleh tenaga medis

Alat makan-minum segera dicuci dengan air/sabun

Berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya

Pakaian yang telah dipakai sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik /wadah tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor keluarga yang lainnya sebelum dicuci

Membersihkan lingkungan kamar dan WC/toilet yang digunakan

Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi, jam 12 siang dan jam 19 malam

Selain itu, penting untuk segera berinformasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu tubuh >38°C, sesak napas, atau munculnya keluhan kesehatan lainnya.

https://cinemamovie28.com/movies/judge-dredd/

Bertambah Lagi Negara yang Sudah Bebas Masker, Apa Resepnya?

 Bertambah lagi negara yang resmi mencabut aturan wajib masker di luar ruangan. Adalah Yunani yang warganya bersiap bebas masker dan mengakhiri pembatasan lainnya, usai pihak berwenang mengumumkan kebijakan ini di Rabu (23/6/2021).

Meski begitu, masker tetap wajib digunakan di dalam ruangan dan luar ruangan dengan kerumunan padat.


"Gambaran epidemiologis negara yang membaik jelas dan menyenangkan," kata Vana Papaevangelou, anggota komite pakar penyakit menular yang memberi nasihat kepada pemerintah setempat, dikutip dari Reuters.


Rabu kemarin, otoritas kesehatan Yunani mencatat 520 kasus virus Corona baru dan 14 warga wafat karena COVID-19 sehingga total kasus COVID-19 berada di sekitar 400 ribu kasus sejak pertama kali wabah terdeteksi Februari lalu. Sementara korban tewas karena COVID-19 sebanyak 12.595.


Menuju bebas masker, Yunani dinilai melewati gelombang pertama COVID-19 dengan cukup baik. Namun, terpaksa kembali lockdown di bulan November usai COVID-19 'bangkit' lagi dengan catatan lonjakan kasus hingga memberatkan fasilitas kesehatan setempat.


"Selama virus itu beredar di antara kita, tidak boleh ada rasa berpuas diri. Semakin lama beredar, semakin tinggi kemungkinan mutasi baru," kata Papaevangelou.

Cemas varian Delta

Otoritas kesehatan Yunani juga mencatat kurang dari 10 kasus varian Delta, maka dari itu mendesak usia pra lansia untuk segera mendapat vaksin Corona. Mulai 28 Juni nanti, pihak berwenang juga akan mencabut jam malam yang sebelumnya diberlakukan.


Di restoran, jumlah orang yang diizinkan untuk duduk di meja yang sama akan ditingkatkan, menjadi 10 dari semula maksimal enam orang. Begitu pula dengan batas maksimum pertemuan sosial seperti pernikahan akan meningkat menjadi 300.


Pada hari Selasa pemerintah mengatakan 30,24 persen orang Yunani telah sepenuhnya divaksinasi sejauh ini, sementara 43,1 persen di antaranya telah menerima satu dosis vaksin COVID-19.

https://cinemamovie28.com/movies/a-t-m-a-toda-maquina/


Positif Corona, Begini Kabar Terkini Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito


Beberapa hari kemarin kabar mengejutkan datang dari Satgas Penanganan COVID-19. Juru bicaranya, Wiku Adisasmito, dilaporkan positif Corona setelah melakukan kunjungan kerja di daerah yang mengalami lonjakan tinggi COVID-19, seperti Kudus dan bangkalan.

"Hasilnya saya terima hari ini yaitu positif COVID-19," kata Wiku dalam keterangan resminya, Sabtu (19/6/2021).


Kala itu, Wiku menduga dirinya bisa terinfeksi virus Corona karena faktor kelelahan, sehingga daya tahan tubuhnya menurun. Pasalnya, dalam dua minggu terakhir, aktivitasnya sangat padat.


Kini kondisi Wiku sudah mulai membaik, ia pun sudah mulai kembali bekerja meski harus sambil beristirahat.


"Saya dalam keadaan cukup baik, dan masih beristirahat sembari bekerja semampu saya," ucap wiku, saat dihubungi detikcom Rabu (23/6/2021).


"Saya tidak mengalami gejala yang berarti dan terus melakukan pengobatan sesuai arahan dokter yang merawat," lanjutnya.


Wiku pun mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang telah berjuang merawat pasien Corona, termasuk dirinya. Ia berharap semoga bisa cepat pulih, sehingga bisa bekerja kembali untuk membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.


"Saya doakan mereka semua (tenaga kesehatan) tetap sehat dan bersemangat. Saya berharap agar dapat secepatnya keluar dari RS dan kembali bekerja penuh bersama dengan Satgas dalam menghadapi bencana COVID yang saat ini melanda kita," jelasnya.


Tak lupa, Wiku juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjauhi kerumunan.

https://cinemamovie28.com/movies/diana-in-her-own-words/

Waduh! Pakar Klaim China Hapus Data COVID-19 untuk Tutupi Asal-usul Corona

 Sebuah laporan ilmiah menyebutkan bahwa China telah menghapus data awal kasus COVID-19. Menurut laporan tersebut, ini dilakukan untuk menutupi asal-usul virus Corona dan menghalangi penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal dugaan virus yang berasal dari laboratorium di WUhan.

Laporan ilmiah tersebut ditulis oleh Jesse Boom, seorang ahli virologi dan ahli biologi evolusi di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle. Laporan tersebut menyebut lebih dari selusin urutan tes virus Corona yang diambil selama berbulan-bulan pada awal pandemi telah dihapus dari database internasional, yang digunakan untuk melacak evolusi virus.


Dikutip dari New York Post, Bloom menyimpulkan bahwa tujuan China menghapus data dari National Institutes of Health's Sequence Read Archive kemungkinan untuk 'mengaburkan bukti'.


"Fakta bahwa kumpulan data informatif seperti itu telah dihapus memiliki implikasi di luar yang diperoleh langsung dari urutan yang dipulihkan. Sampel dari pasien rawat jalan awal di Wuhan adalah 'tambang emas' bagi siapa saja yang ingin memahami penyebaran virus," tulis Bloom dalam laporan yang berjudul 'Recovery of Deleted Deep Sequencing Data Sheds More Light on the Early Wuhan SARS-CoV-2 Epidemic'.


"Tidak ada alasan ilmiah yang masuk akal untuk penghapusan itu... Oleh karena itu, tampaknya urutannya dihapus untuk mengaburkan keberadaan mereka," kata laporan tersebut.

Menurut laporan tersebut, selama penelitian Bloom memulihkan 'file yang telah dihapus dari Google Cloud' yang ditautkan ke database internasional dan merekonstruksi 'urutan parsial dari 13 virus epidemi awal'.


Selain itu, Bloom juga menyatakan bahwa virus itu beredar di Wuhan sebelum terdeteksi di pasar basah lokal, termasuk Pasar Makanan Laut Huanan' yang sejak awal pandemi menjadi fokus penyelidikan WHO terkait asal-usul virus.


"Laporan pertama di luar China pada akhir Desember 2019 menekankan peran Pasar Makanan Laut Huanan (ProMED 2019), yang awalnya dianggap sebagai pusat zoonosis. Namun, teori itu menjadi semakin lemah karena diketahui bahwa banyak kasus awal tidak memiliki hubungan dengan pasar tersebut," tulis Bloom.


Bloom secara blak-blakan menandatangani surat profil tinggi dari para ilmuwan pada Mei lalu, untuk meminta para pejabat di Amerika Serikat untuk tidak mengabaikan teori 'kebocoran laboratorium'.


"Memahami penyebaran (virus Corona) di Wuhan sangat penting untuk melacak asal-usul virus, termasuk mengidentifikasi peristiwa yang menyebabkan infeksi pasien nol," lanjutnya dalam laporan tersebut.

https://cinemamovie28.com/movies/wet-dream-prostitute-woman/


Bertambah Lagi Negara yang Sudah Bebas Masker, Apa Resepnya?


Bertambah lagi negara yang resmi mencabut aturan wajib masker di luar ruangan. Adalah Yunani yang warganya bersiap bebas masker dan mengakhiri pembatasan lainnya, usai pihak berwenang mengumumkan kebijakan ini di Rabu (23/6/2021).

Meski begitu, masker tetap wajib digunakan di dalam ruangan dan luar ruangan dengan kerumunan padat.


"Gambaran epidemiologis negara yang membaik jelas dan menyenangkan," kata Vana Papaevangelou, anggota komite pakar penyakit menular yang memberi nasihat kepada pemerintah setempat, dikutip dari Reuters.


Rabu kemarin, otoritas kesehatan Yunani mencatat 520 kasus virus Corona baru dan 14 warga wafat karena COVID-19 sehingga total kasus COVID-19 berada di sekitar 400 ribu kasus sejak pertama kali wabah terdeteksi Februari lalu. Sementara korban tewas karena COVID-19 sebanyak 12.595.


Menuju bebas masker, Yunani dinilai melewati gelombang pertama COVID-19 dengan cukup baik. Namun, terpaksa kembali lockdown di bulan November usai COVID-19 'bangkit' lagi dengan catatan lonjakan kasus hingga memberatkan fasilitas kesehatan setempat.


"Selama virus itu beredar di antara kita, tidak boleh ada rasa berpuas diri. Semakin lama beredar, semakin tinggi kemungkinan mutasi baru," kata Papaevangelou.

https://cinemamovie28.com/movies/one-percent-more-humid/