Sabtu, 19 Juni 2021

Program Literasi Digital Bidik 50 Juta Orang Sampai 2024

  Seiring meningkatnya penggunaan internet di Indonesia, pemerintah meluncurkan program literasi digital yang menyasar puluhan juta masyarakat. Harapannya dapat mempercepat transformasi digital nasional terkait penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) digital.

Berdasarkan data terakhir, tercatat ada 196,7 juta pengguna internet di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, program literasi digital adalah sebuah keharusan di tengah semakin intensifnya pemanfaatan layanan internet.


"Tugas kita bersama adalah memastikan setiap anak bangsa mampu mengoptimalkan kebermanfaatan internet yang salah satunya ditandai dengan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai total valuasi USD 124 miliar pada tahun 2025 mendatang," ujar Johnny dalam acara Peluncuran Program 'Indonesia Makin Cakap Digital', Kamis (20/5/2021).


Selain menggali potensi ekonomi digital, Johnny menyebutkan bahwa kehadiran program literasi digital dapat menjadi benteng bagi warganet dari dampak-dampak negatif di dunia maya.


Program Literasi Digital Nasional ini akan dilaksanakan oleh gerakan nasional literasi digital Siberkreasi Kementerian Kominfo yang terbentuk 2017 lalu.


Di 2021, program literasi digital nasional direncanakan menggelar 20.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu Digital Ethics, Digital Safety, Digital Skills, dan Digital Culture.


Ke depan, Menkominfo menjanjikan, setiap tahunnya program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia.


"Dengan demikian, diharapkan setidaknya terdapat 50 juta masyarakat Indonesia yang akan terliterasi digital sampai tahun 2024 mendatang dan diharapkan terus meningkat di periode pemerintah berikutnya, hingga menjangkau 100 juta masyarakat Indonesia," tutur Johnny.

https://cinemamovie28.com/movies/mr-vampire-saga-4/


Alat Kesehatan Google Bisa Identifikasi Kondisi Kulit


Upaya terbaru Google dalam hal perawatan kesehatan adalah menciptakan alat berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk membantu orang mengidentifikasi kondisi kulit, rambut atau kuku.

Perusahaan telah mempratinjau alat tersebut pada ajang I/O dan mengatakan dapat segera meluncurkan uji coba pada akhir tahun ini.


Nantinya, pengguna dapat menggunakan kamera ponsel mereka untuk mengambil tiga gambar dari area masalah misalnya terdapat ruam di lengan mereka. Lalu mereka akan menjawab serangkaian pertanyaan tentang jenis kulit dan gejala lainnya. Kemudian alat tersebut akan memberikan daftar kemungkinan kondisi dari rangkaian 288 yang dilatih untuk mengenali gejala tersebut.


Karen DeSalvo Chief Health Officer Google Health mengatakan ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosis masalah. Google memutuskan untuk mengatasi kondisi kulit menggunakan kecerdasan buatan karena prevalensinya.


"Orang-orang datang ke Google untuk bertanya tentang kondisi kulit. Kami mendapatkan sekitar 10 miliar pertanyaan tentang kondisi kulit setiap tahun, " katanya dalam wawancara dengan The Verge yang dilansir detiKINET, Kamis (20/5/2021).


Para ahli dapat membantu orang-orang menentukan apakah itu sesuatu yang sederhana atau menunjukkan penyakit yang lebih serius.


DeSalvo berharap alat ini dapat membantu orang mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi potensial dengan cepat tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam melakukan riset online sendiri.


Tim melatih model tersebut pada jutaan gambar masalah kulit, ribuan gambar kulit sehat dan 65.000 gambar dari pengaturan klinis. Model tersebut mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, jenis kulit, jenis kelamin, dan ras saat menyarankan kemungkinan kondisi.


Saat diuji pada sekitar 1.000 gambar masalah kulit dari beragam pasien, Google mengatakan mengidentifikasi kondisi yang benar dalam tiga saran teratas 84% dari waktu. Ini termasuk kondisi yang benar sebagai salah satu kemungkinan masalah 97 persen dari waktu.


Sistem baru ini dibangun berdasarkan hasil kerja Google sebelumnya menggunakan alat kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kondisi kulit. Perusahaan menerbitkan iterasi pertama dari sistem pembelajaran mendalam di Nature Medicine musim semi lalu.

https://cinemamovie28.com/movies/el-despertar-de-los-sentidos/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar