- Pandemi Corona yang sampai saat ini masih belum dapat dikendalikan adalah ulah manusia sehingga kita harus mawas diri. Demikian dikatakan oleh ahli primata terkemuka, Jane Goodall.
"Kita pada dasarnya membawa pandemi ini oleh diri kita sendiri dengan tidak menghormati alam, memaksa binatang lebih berdekatan dengan manusia, menjadikan mudah bagi patogen melompat dari hewan ke manusia," kata dia.
"Harapannya, pandemi ini membangunkan orang-orang. Kita harus mengembangkan relasi baru dengan dunia alam," tambahnya seperti dikutip detikINET dari Live Science.
Walaupun sumber pasti dari virus Corona yang menyebabkan COVID-19 belum ditemukan, para ilmuwan umumnya sepakat virus ini berasal dari hewan sebelum menyasar populasi manusia melalui hewan perantara. Jadilah pandemi Corona.
Goddal ingin manusia sadar tentang persoalan yang dihadapi dunia pada saat ini, khususnya tentang kerusakan alam.
"Kita punya gagasan gila bahwa kita bisa mengembangkan ekonomi tanpa batas di planet yang sumber dayanya terbatas serta (persoalan) populasi manusia yang terus tumbuh beserta hewan ternak," cetusnya.
"Pertanian komersial juga telah merusak area habitat sangat besar untuk memberi makan miliaran hewan ternak dan juga menggunakan bahan bakar fosil dalam prosesnya," papar Goodall.
Dalam wawancara sebelumnya, dia mengutarakan kecemasan serupa di mana ia menyebut kebiasaan manusia harus diubah. Jika tidak, pandemi lainnya bisa mengintai di depan mata.
"Sikap tidak hormat kita pada binatang liar dan juga hewan domestik telah menciptakan situasi ini di mana penyakit bisa lompat dan menginfeksi manusia," katanya.
"Jika kita tidak melakukan sesuatu secara berbeda, kita selesai. Kita tidak bisa lebih lama terus-terusan seperti ini," cetusnya demi menyadarkan orang agar pandemi Corona tidak terjadi lagi.
https://indomovie28.net/movies/the-eagles-eye/
Daftar Wilayah Indonesia yang Akan Duluan Dapat 5G
Komersialisasi layanan 5G siap dimulai di Indonesia. Berdasarkan rencana Kominfo dan Telkomsel, inilah wilayah-wilayah di Indonesia yang akan duluan mendapatkannya.
Kabar terbaru soal 5G adalah Telkomsel sudah mendapatkan hasil Uji Layak Operasi (ULO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Artinya Telkomsel sudah bisa menggelar komersialisasi 5G.
Menempel ketat Telkomsel adalah Indosat Ooredoo yang juga sedang mengajukan ULO. Maka, implementasi teknologi seluler konektivitas next generation (5G) di Indonesia sudah di depan mata.
Lantas, wilayah Indonesia manakah yang duluan mendapatkan 5G? Dihimpun detikINET, Minggu (23/5/2021) hal itu tercantum dalam 2 rencana yang sudah terungkap kepada publik dari versi Kominfo dan Telkomsel.
Dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kominfo 2020-2024, terungkap rencana pemerintah menggelar 5G di 13 wilayah. Pada poin 5 dari Permenkominfo tersebut dicantumkan tahap awal implementasi 5G sebagai berikut:
5. Fasilitas dan pendampingan penggelaran infrastruktur dan jaringan 5G di enam ibu kota di Pulau Jawa, lima Destinasi Wisata Super Prioritas, Ibu Kota Negara (IKN), dan satu Industri Manufaktur pada tahap awal implementasi 5G.
Kominfo mengatakan pemilihan enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa sebagai pilot project pada tahap awal implementasi 5G adalah karena enam lokasi tersebut dianggap feasible, baik dari sisi potensi pasar maupun dukungan infrastruktur.
"Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama sesudahnya layanan 5G akan diperluas sesuai dengan pertumbuhan demand di lokasi-lokasi lain," kata Kominfo.
Itu artinya adalah Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Borobudur, Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo, Mandalika dan satu kawasan industri manufaktur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar