Selasa, 15 Juni 2021

Markis Kido Disebut Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Risikonya

 Mantan atlet bulutangkis Markis Kido meninggal dunia. Atlet yang pernah meraih medali emas Olimpiade 2008 ini wafat diduga karena serangan jantung.

Mantan humas PBSI, Yuni Kartika, mengatakan Markis Kido meninggal dunia saat sedang bermain bulutangkis di Tangerang.


"Iya Markis Kido sudah meninggal dunia, kelihatannya lagi main bareng. Tidak tahu penyakit pastinya," kata Yuni kepada CNNIndonesia lewat sambungan telepon.


Akun resmi Badminton World Federation (BWF) di Twitter @bwfmedia mengabarkan, Markis Kido meninggal karena serangan jantung.


"Sad news coming in: Markis Kido, former Olympic gold medallist and world champion, passed away today due to a heart attack. He will be missed," tulisnya.


Serangan jantung adalah salah satu penyakit dengan tingkat kematiannya cenderung tinggi. Serangan jantung yang tak ditangani dengan baik dapat berujung henti jantung.


Hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, obesitas, jarang berolahraga, hingga keturunan, juga bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami serangan jantung.


Selain itu berikut beberapa hal yang bisa memicu serangan jantung yang kerap tidak disadari.


1. Kurang tidur

Kurang tidur bisa membuat seseorang menjadi lebih mudah lelah dan mudah marah. Kurang tidur juga disebut-sebut bisa jadi pemicu serangan jantung mendadak.


Satu studi menyebut mereka yang tidur kurang dari enam jam dua kali lebih berisiko mengalami serangan jantung mendadak dibandingkan yang tidur 6-8 jam. Kurang tidur disebut dapat meningkatkan tekanan darah dan berujung pada peradangan yang tidak baik untuk jantung.


2. Polusi udara

Dikutip dari WebMD, serangan jantung lebih sering terjadi ketika tingkat polusi udara tinggi. Orang yang menghirup udara kotor terlalu sering akan lebih mungkin mengalami penyumbatan arteri dan penyakit jantung.


Menghirup udara yang penuh partikel halus dari asap kendaraan, pabrik, atau generator dapat menjadi pemicu serangan jantung serta stroke.


3. Olahraga terlalu berat

Menjadi bugar akan melindungi jantung Anda dalam jangka panjang, tetapi melakukannya terlalu keras dan terlalu banyak bisa berbahaya.


Sekitar 6 persen serangan jantung dipicu oleh latihan fisik yang ekstrem. Meskipun Anda mungkin pernah mendengar bahwa olahraga adalah cara yang baik untuk menghilangkan stres, sangat penting untuk tidak melakukannya secara berlebihan saat marah atau kesal.

https://nonton08.com/movies/in-the-blood/


Keterisian ICU di Solo 91 Persen, Rumah Karantina COVID-19 Mulai Penuh


Meski tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Solo, ruang ICU di sejumlah rumah sakit sudah terisi penuh. Rumah karantina pun saat ini mulai dipenuhi warga positif COVID-19 tak bergejala.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan bed occupancy rate (BOR) ruang ICU di Solo sudah mencapai 91 persen. Dari total 127 tempat tidur ICU di 16 rumah sakit, ada 123 pasien yang dirawat.


"BOR ICU 91 persen. RS PKU, Panti Waluyo udah penuh 100 persen. Total 127 bed, terisi 123 bed, hanya tersisa 4 bed. Tapi ini data terus berubah," kata Ning, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (14/6/2021).


Sedangkan ruang isolasi di 16 rumah sakit tersebut sudah terisi 68 persen. Dari total 636 tempat tidur ruang isolasi, sebanyak 433 tempat tidur sudah terpakai.


"BOR ruang isolasi 68 persen. Kalau digabung dengan ruang ICU jadi sekitar 73 persen," ujar dia.

https://nonton08.com/movies/police-story-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar