Sabtu, 19 Juni 2021

Kelakuan Netizen, Akun Instagram Berbau 'Goto' Diborong dan Dijual

 Ada-ada saja kelakuan netizen di Indonesia, baru saja Gojek dan Tokopedia bersinergi menjadi group GoTo, netizen borong username berbau GoTo dan dibanderol harga. Hal ini pertama kali dibagikan oleh pemilik akun Twitter @ivannmakhsara.

"Bangke," tulisnya sembari menyertakan screenshot. Screenshot itu menampilkan akun @gotofinance yang di bionya tertulis '50 jt buat username ig'.


Cuitan ini langsung mendapatkan lebih dari 1,8 ribu retweet dan 7,4 ribu likes. Banyak juga komentar berdatangan yang juga menunjukkan bahwa kegiatan berbondong-bondong membuat Instagram dengan username berkaitan dengan GoTo.


"Username sama kek tanah, terbatas dan harga naik hari senin," kata nait***a.


"Peluang bisnis, dengan sedikit bumbu licik tapi sangat cerdas," komentar @Maal**ifl**us.


"Dikira gak bisa claim nama gitu? -_-" sahut yang lainnya.


Aksi nyeleneh ini sudah pasti dipicu dari pengumuman merger Gojek dan Tokopedia. Sebelumnya Gojek mengumumkan merger dengan Tokopedia. Gabungan perusahaan transportasi online dan e-commerce itu dinamakan sebagai Group GoTo. Segala aktivitas media sosialnya tentu akan mengikuti nama baru ini. Itu sebabnya netizen yang jahil bergegas membuat akun-akun medsos dengan nama GoTo.


Dengan penggabungan dua perusahaan, GoTo punya Gross Transaction Value (GTV) lebih dari USD 22 miliar atau kisaran Rp 314 triliun pada tahun 2020. GoTo mengklaim berkontribusi sebesar 2% kepada total PDB Indonesia.


Saat ini, Goto punya lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU). Hingga Desember 2020, GoTo punya lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar dan lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant). Ini tentunya bukan jumlah yang sedikit.

https://cinemamovie28.com/movies/salt-4/


Dapat Tambahan Frekuensi, Telkomsel Dinilai Semakin Dekat Gelar 5G


Co Founder Jarvis Asset Management Kartika Sutandi menilai tambahan tambahan frekuensi 20 MHz di 2.300 MHz yang didapat Telkomsel dinilai membuat perusahaan semakin dekat menggelar layanan 5G di Indonesia. Tambahan frekuensi tersebut dinilai Kartika akan sangat berarti bagi bisnis Telkomsel ke depan.

"Sangat bagus Telkomsel mendapat tambahan frekuensi 20 MHz di 2.300 MHz. Untuk dapat menghadirkan layanan 5G tidak bisa dengan frekuensi yang kecil dan terpisah-pisah. Tambahan frekuensi itu modal utama operator telekomunikasi. Jadi tambahan ini diharapkan menjadikan Telkomsel operator pertama yang dapat menyediakan layanan 5G di Indonesia," terang Kartika dalam keterangan tertulis, Kamis (20/5/2021).


Kartika menilai jika Telkomsel dapat segera menggelar dan menyediakan layanan 5G di Indonesia akan memberikan sentimen positif terhadap saham Telkom. Telkomsel juga dinilai menjadi first mover dan inovator dalam mengembangkan teknologi telekomunikasi terbaru di Indonesia.


Dengan adanya layanan 5G, Kartika memperkirakan akan mampu meningkatkan pertumbuhan layanan data Telkomsel. Dengan begitu akan menambah jumlah pendapatan data Telkomsel dan Telkom sejurus dengan sentimen positif terhadap kinerja keuangan dan saham Telkom di kemudian hari.


Terlebih lagi Telkomsel tengah getol investasi di perusahaan digital dan mengembangkan ekosistem digital. Ini akan menjadikan potensi pendapatan dari Telkom dan Telkomsel.


Diakui Kartika, saat ini jumlah handset 5G masih terbatas dan harganya premium. Dengan Telkomsel sebagai market leader telekomunikasi di Indonesia akan menjadi penggerak vendor handset untuk memproduksi secara massal. Dengan semakin banyaknya handset 5G akan membuat harganya semakin terjangkau.


"Ini sama seperti handset 2.300 MHz dahulu. Ketika Telkomsel belum memiliki frekuensi tersebut, produsen HP 4G di band tersebut masih minim. Namun ketika Telkomsel mendapatkan frekuensi 2.300 MHz, vendor handset berlomba-lomba memproduksi handset 4G di 2.300 MHz. Sehingga bisa dikatakan Telkomsel pendorong ekosistem digital di Indonesia," ungkap Kartika.

https://cinemamovie28.com/movies/salt-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar