Jumat, 18 Juni 2021

Studi Buktikan Vaksin COVID-19 Tidak Merusak Kualitas Sperma

 Di media sosial sempat ramai klaim yang menyebut vaksin COVID-19 bisa merusak sperma. Para ahli sudah membantah hal tersebut dan studi terbaru yang dipublikasi di Journal of the American Medical Association (JAMA) membuktikannya.

Studi memeriksa data dari 45 pria dewasa sehat berusia 25-31 tahun yang menerima vaksin COVID-19 Pfizer. Sampel sperma para pria diambil dua kali yaitu sebelum pemberian dosis pertama dan setelah 70 hari pemberian dosis kedua.


Peneliti kemudian membandingkan volume sperma, konsentrasi sperma, kemampuan gerak sperma, dan total jumlah sperma.


"Kami tidak menemukan perbedaan parameter pada sperma pria dewasa yang menerima dua dosis vaksin mRNA," kata salah satu peneliti, Dr Ranjith Ramasamy dari University of Miami Health System.


Studi tidak melihat efek dari jenis vaksin COVID-19 lain, seperti AstraZeneca atau Johnson & Johnson yang tidak menggunakan platform mRNA. Peneliti berkeyakinan hasilnya akan sama saja.


"Kami pikir mekanisme dari vaksin ini bekerja hampir mirip meskipun bahannya berbeda. Jadi berdasarkan biologi, kami pikir tidak akan ada perbedaan berarti dengan dua vaksin lainnya," lanjut Dr Ranjith seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/6/2021).


Viral Ramuan Penangkal COVID-19 dari Kemenkes, Ini Fakta Sebenarnya


 Viral sebuah dokumen yang diklaim ramuan penangkal COVID-19 oleh Kementerian Kesehatan. Dokumen ini dibagikan melalui aplikasi pesan dan telah beredar di dunia maya yang memiliki 3 halaman.

Setelah melakukan penelusuran, tim detikcom menemukan bahwa isi surat edaran tersebut bukan mengenai ramuan penangkal COVID-19, tetapi pemanfaatan obat tradisional.


"Surat edaran ini dimaksudkan untuk memperjelas penggunaan ramuan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa Pandemi Covid-19," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo, di situs Kemenkes, dikutip Jumat (18/6/2021).


Ada beberapa perbedaan dalam versi file yang beredar di media sosial dengan file asli oleh Kemenkes, yaitu perihal jumlah halaman yang terlampir. Pada file di media sosial, SE hanya berjumlah 3 lembar sedangkan file asli oleh Kemenkes berisikan 5 lembar.


Akun resmi Satgas COVID-19 merilis pernyataan terkait hoaks tersebut.


"Surat edaran tersebut bukan resep ramuan penangkal Covid-19 melainkan saran Kemenkes dalam memanfaatkan obat tradisional untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa pandemi COVID-19," jelas Satgas COVID-19.

https://movieon28.com/movies/housewives-on-the-job/


Ratusan Nakes di Kudus Positif COVID-19, Begini Kondisi Terkininya


 Sebanyak 308 tenaga kesehatan di Kudus, Jawa Tengah, terpapar virus Corona COVID-19. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo, mengatakan kondisi para nakes kini sudah berangsur pulih.

Dari 308 nakes terkonfirmasi positif COVID-19, 277 tenaga kesehatan dalam perawatan isolasi mandiri, dan 193 lainnya sudah dinyatakan sembuh.


"90 persen nakes yang isolasi mandiri sudah bisa mulai masuk kerja dan kembali melayani masyarakat. Ini sebuah berita yang menggembirakan," katanya seperti yang dilihat di laman Kemenkes, Jumat (18/6/2021).


Badai juga mengatakan kondisi ini memperlihatkan bahwa vaksin yang diberikan kepada nakes efektif melindungi dari kondisi terburuk. Terbukti tidak ada dari mereka yang mengalami gejala berat.


Data terbaru pada Kamis (17/6/2021), dari total 153 nakes yang terkonfirmasi kasus positif COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Loekmono Hadi, 11 orang (7,1 persen) yang dirawat inap, 86 (56 persen) sisanya melakukan isolasi mandiri.


Kemudian dari 153 kasus konfirmasi COVID-19 tersebut 59 (38,5 persen) nakes RSUD dr. Loekmono Hadi sudah dinyatakan sembuh.


Untuk mengantisipasi dan melakukan intervensi kesehatan di Kudus, Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan vaksin COVID-19 sebanyak 50 ribu dosis untuk mempercepat cakupan vaksinasi di Kudus. Hal ini merupakan upaya melindungi masyarakat Kudus dari COVID-19 karena terbukti vaksinasi memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan yang sudah mendapatkannya lebih dahulu.


"Untuk saat ini kita sudah menggencarkan vaksinasi secara masal di Kudus, supaya nanti bisa melandaikan penularan COVID-19," ujar Bupati Kudus, H.M Hartopo.

https://movieon28.com/movies/the-sex-clinic/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar