Meski tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Solo, ruang ICU di sejumlah rumah sakit sudah terisi penuh. Rumah karantina pun saat ini mulai dipenuhi warga positif COVID-19 tak bergejala.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan bed occupancy rate (BOR) ruang ICU di Solo sudah mencapai 91 persen. Dari total 127 tempat tidur ICU di 16 rumah sakit, ada 123 pasien yang dirawat.
"BOR ICU 91 persen. RS PKU, Panti Waluyo udah penuh 100 persen. Total 127 bed, terisi 123 bed, hanya tersisa 4 bed. Tapi ini data terus berubah," kata Ning, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (14/6/2021).
Sedangkan ruang isolasi di 16 rumah sakit tersebut sudah terisi 68 persen. Dari total 636 tempat tidur ruang isolasi, sebanyak 433 tempat tidur sudah terpakai.
"BOR ruang isolasi 68 persen. Kalau digabung dengan ruang ICU jadi sekitar 73 persen," ujar dia.
Menurutnya, BOR yang tinggi disebabkan karena RS di Solo juga melayani pasien COVID-19 dari daerah lain. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah pasien asal Kudus juga dirawat di Solo.
"Kebanyakan memang luar kota. 63 persen dari luar kota Solo. Kalau Solo saja 37 persen. Luar kota itu ya dari Jawa Tengah, Jawa Timur," ujarnya.
Ning pun telah meminta RS untuk menambah ruang ICU untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19. Dia pun telah melakukan rapat bersama RS di Solo terkait masalah itu.
"Kita minta RS untuk menambah ICU. Memang menambah ICU itu tidak mudah, tapi bisa," katanya.
Sementara terkait rumah karantina, selama ini warga Solo Raya menggunakan fasilitas Asrama Haji Donohudan di Boyolali. Dari kapasitas ideal 872 orang, kini sudah terisi lebih dari 600-an orang.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, telah meminta agar dilakukan pemisahan antara warga Solo Raya dengan warga Kudus yang sudah diketahui memiliki varian baru Corona. Di sisi lain, Gibran juga menyiapkan rumah karantina khusus untuk warga Kota Solo.
"Khusus untuk warga Solo tempat karantina terpisah. Warga Solo yang di Donohudan biar doselesaiikan dulu. Kalo yang baru nanti di lokasi terpisah. Kita siapkan STP, kalau penuh kita siapkan hotel," kata dia.
https://nonton08.com/movies/yes-god-yes-2/
Mr P Bau Amis? Ini 4 Cara Mengatasinya
Sama seperti vagina, penis pria juga merupakan area yang rentan menimbulkan aroma tidak sedap. Sebab, area genital memang lembab lantaran dilapisi oleh pakaian. Akan tetapi, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi aroma tersebut.
Namun, apabila aroma tidak sedap pada penis diikuti oleh cairan seperti lendir, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter karena bisa saja menandakan infeksi menular seksual. Apabila aromanya disebabkan oleh aktivitas sehari-hari, maka tidak perlu khawatir.
Pasalnya, keringat yang bercampur dengan bakteri alami pada kulit memang rentan menimbulkan aroma khas dan hal ini merupakan normal. Adapun sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir atau mencegah aroma khas tersebut.
Dikutip dari laman Men's Health, berikut 4 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi aroma tidak sedap pada penis.
1. Merapikan rambut kemaluan
Rambut kemaluan bisa menyebabkan aroma tidak sedap pada penis. Selain itu, rambut kemaluan yang sudah lama tidak dirapikan akan membuat kamu kesulitan mengidentifikasi masalah kulit dan rentan menyebabkan area penis menjadi lembap. Oleh karenanya, rutin merapikan rambut kemaluan penting untuk meminimalisir aroma yang mengganggu.
2. Bersihkan penis
Saat membersihkan penis, pastikan penis sudah benar-benar bersih. Perhatikan hal-hal kecil pada penis, jangan hanya membasuhnya pada area tertentu saja. Untuk memastikan kebersihannya, saat membasuh penis, berikan sedikit tekanan dan jangkau seluruh bagian penis.
Untuk membersihkannya, kamu bisa menggunakan sabun antibakteri. Namun, perlu diingat untuk menghindari sabun dengan wewangian. Bagi pria yang belum atau tidak disunat, pastikan ujung penis bersih dari sel kulit mati dan minyak berlebih agar bebas dari pertumbuhan bakteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar