Kabupaten Kudus menjadi daerah satu-satunya ditemukan virus Corona varian Delta asal India di Jawa Tengah. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo pun mengaku ternyata menjadi bagian sampel orang yang positif COVID-19 varian Delta. Lalu bagaimana ceritanya?
"Tetap dilakukan tracing (saat ditanya upaya tracing terhadap orang positif Corona varian Delta), boleh dikatakan termasuk saya, istri saya itu yang terperiksa dalam spesimen itu tersebut, saya positif COVID-19 varian Delta," kata Badai kepada wartawan di sela-sela meninjau vaksinasi di Kudus, Sabtu (26/6/2021).
https://maymovie98.com/movies/the-mole-song-hong-kong-capriccio/
Badai menjelaskan sebelum terkonfirmasi positif COVID-19 dan hasil whole genome sequencing (WGS) terkena varian Delta, dia tidak pergi ke mana-mana. Dia mengaku hanya rutinitas bekerja ke kantor dan pulang ke rumah.
"Sementara masa inkubasi selama 14 hari. Selama 14 hari itu saya tidak kemana-mana saya berada di rumah saja, rumah kantor, saya ngurusi rusunawa (tempat isolasi terpusat) saat itu ya," ungkapnya.
"Itu saja, terus itu saja. Tidak keluar kota. Setelah itu saya isolasi, sampai jalan tidak pernah tahu, karena di rumah," ungkapnya.
Dia menjelaskan sekitar 1 Juni 2021 lalu dikonfirmasi positif COVID-19. Dia pun mengaku spesimen dirinya kemudian dikirim untuk diteliti kemungkinan ada varian baru. Disebutkan hasilnya pun positif COVID-19 varian Delta pada 12 Juni 2021 bersama 28 sampel lainnya.
"Saya positif varian delta, saya membuktikan saya sendiri yang terkena delta itu dalam posisi tidak kemana-mana. Memang sumbernya dari mana tidak tahu. Sementara waktu sumber lain, hampir sama, tidak ada kontak yang ke mana-mana. Kontak mungkin itu lebaran, itu pun lokalan. Peristiwa mudik, pemudik tenaga kerja yang berasal dari sana kurang lebih waktu yang TKI sempat melintas bukan berasal dari India. Dan saat melintas juga disarankan untuk dilakukan tes swab perjalanan tidak ada dalam positif, tidak ada," ungkapnya.
Kadinkes Kudus juga menyebut gejala yang ia alami saat terinfeksi Corona varian Delta. Apa saja?
Gejala yang dialami
Badai mengatakan dirinya termasuk orang tanpa gejala. Pada saat dinyatakan positif Corona Badai menjalani isolasi mandiri di rumah. Meski demikian, Badai mengaku sempat mengalami gejala pusing hingga telinga tuli.
"Yang saya alami, gejalanya itu pusing, berbeda sedikit telinga agak tuli. Saya kena baru itu," lanjut Badai.
Badai menjelaskan bahwa dirinya menjadi salah satu tenaga kesehatan yang sudah divaksin. Sehingga menurutnya saat terkonfirmasi Corona tidak berdampak secara signifikan. Kini dia pun mengaku bersyukur karena sudah dinyatakan sembuh dari Corona.
"Saya sudah divaksin, bersama sebanyak 7.000 nakes telah mendapatkan vaksin lengkap, yang terpapar (Corona) 700 an nakes, artinya sudah divaksin yang kalau sampai terpapar cuman 10 persen saja (700 nakes). Lha kemudian mereka 10 persen 700 nakes itu dalam posisi tanpa gejala, hanya 19 nakes itu dirawat dengan gejala ringan," jelasnya.
"Terus pada Minggu kemarin bahwasannya 90 persen sudah selesai isolasi, yang dirawat sudah sembuh. Karena sudah divaksin agak terhindar terburuk," sambung Badai.
"Artinya ada efektivitas vaksin punya manfaat daripada tidak, memang vaksin bukan Tuhan, tapi setidaknya perintahnya untuk berikhtiar," pungkas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar