Kenaikan tarif pesawat masih menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. Setelah bus, kini penumpang kereta api naik pesat.
Mudik lebaran diwarnai dengan naiknya tarif pesawat domestik di Indonesia. Traveler yang masih mudik di Pulau Jawa punya beberapa alternatif seperti kereta api.
Dalam press conference, Mudik Nyaman dan Aman Masa Liburan Idul Fitri 1440 H dengan Kereta Wisata, Senin (27/5/2019) malam, di kantor KA Pariwisata, Gambir, Totok Suryono, Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata, memberikan komentar terkait kenaikan tiket pesawat.
"Semenjak ada kenaikan tarif pesawat, okupansi KAI jadi meningkat," ujar Totok.
Totok juga menambahkan bahwa masyarakat punya pilihan transportasi lain, seperti kereta atau bus. Peningkatan ini terlihat jelas dalam penumpang Kereta Sembrani jurusan Gambir-Surabaya.
Termasuk juga saat libur Lebaran. Jika di hari biasa okupansi hanya 60 persen, mudik lebaran ini kereta Sembrani telah mencapai 80 persen. Tapi tidak semua rute kereta terpengaruh, lho!
"Yang tidak terpengaruh itu jurusan Jakarta-Bandung, selalu penuh. Tidak peduli tiket pesawat naik atau turun," ungkap Totok.
Saat Selfie Berujung Maut
Berfoto selfie memang menyenangkan, namun jangan sampai nyawa melayang. Fakta membuktikan, tak sedikit turis yang celaka akibat berfoto selfie.
Ambil contoh di Amerika Serikat. Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Selasa (28/5/2019) menurut data Journal of Family Medicine and Primary Care 2018, sudah 259 turis (baik lokal dan mancanegara) tewas di Amerika Serikat akibat selfie dari tahun 2011 sampai 2017. Kebanyakan, jatuh ke jurang atau jatuh dari tebing di kawasan taman nasional.
Baru-baru ini, turis Hong Kong tewas karena terjatuh saat hendak selfie di Grand Canyon. Dia jatuh ke jurang sedalam 300 meter.
Pihak National Park Service, selaku pengelola kawasan taman nasional di AS sudah seringkali memperingati turis untuk berhati-hati saat selfie. 'No picture is worth hurting yourself', begitu imbauan di tiap taman nasionalnya.
Juru bicara National Park Service, Kathy Kupper menjelaskan, turis harus lebih mawas diri ketika sedang berada di alam. Khususnya soal selfie, diharapkan dapat selalu berhati-hati saat melangkah dan memperhatikan kondisi sekitar.
"Kami selalu berusaha mengingatkan pengunjung bahwa taman nasional adalah tempat liar dan alami. Memang sangat indah, namun orang-orang harus perlu mempersiapkan diri dan memahami bahaya," katanya.
Turis yang berfoto selfie, memang sudah terbuai dengan panorama alam yang indah. Baiknya, tetap menaati aturan yang ada untuk tidak melewati batas pengaman dan selalu fokus saat melangkah.
Gambar sebagus apapun, tidak sebanding dengan nyawa.
"Kami ingin semua orang memiliki liburan yang menyenangkan dan berkesan. Kami tidak ingin, kenangan itu adalah cedera atau perjalanan ke rumah sakit," tutup Kathy.
Masjid yang Indah, Kebanggaan Warga Bandung
Inilah Masjid Raya Bandung yang begitu indah. Begitu nikmat ibadah di sana, sekaligus jadi destinasi wisata religi. Yuk mampir!
Masjid Raya Bandung, merupakan salah satu favorit warga lokal dan wisatawan dari luar kota untuk menghabiskan waktu liburan atau akhir pekan. Terlebih di Kawasan ini, terdapat lapangan alun-alun yang sempat viral di media sosial dan menjadi salah satu ikon wisata kota Bandung.
Masjid Raya Bandung sendiri memiliki kisah sejarah yang cukup panjang, serta sudah beberapa kali mengalami proses renovasi, sejak pertama didirikan pada tahun 1812, sampai perombakan terakhir pada tahun 2001 yang lalu.
Pada saat awal didirikan, dulunya masjid ini bercorak khas Sunda dengan atap limas besar bersusun tiga tinggi menjulang dan mayarakat menyebutnya dengan sebutan bale nyungcung. Namun setelah dilakukan renovasi, atap masjid diganti menjadi satu kubah besar dan kubah kecil di sisi kanan dan kirinya.
Ruangan dalam Masjid terdiri atas dua bagian, yaitu ruang dalam bagian depan dan ruang sholat utama. Jika ada kegiatan seperti pengajian atau pernikahan biasanya dilakukan di ruang sholat bagian depan. Bahkan ada saja warga yang lebih memilih untuk sholat di ruang bagian depan, walaupun ada ruang sholat utama.
Selain memiliki lapangan alun-alun yang menjadi favorit warga untuk bermain atau berfoto, Masjid Raya Bandung memiliki menara yang bisa dinaiki oleh pengunjung. Dari atas menara, kita bisa menikmati kota Bandung dari ketinggian 81 meter.
Letak masjid Raya Bandung sangat strategis di pusat kota dan tidak jauh dari objek wisata lain yang ada di sekitarnya, seperti Museum Konferensi Asia Afrika, Jalan Braga dan Museum Preanger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar