Sabtu, 25 Januari 2020

Turis Nakal di Indonesia, Seperti Apa Tipikalnya?

Tidak bisa dipungkiri, kelakuan turis nakal juga terjadi di Indonesia, terutama di Bali. Seperti apa tipikal para turis nakal ini?

Sudah seperti jadi rahasia umum, bahwa turis nakal ada juga di Indonesia. Terutama di daerah sekitar Kuta, Bali. Drummer Superman is Dead, Jerins (JRX) pernah menyoroti soal masalah ini dan mewacanakan filterisasi turis.

Tedjo Iskandar, pelaku industri sekaligus pengamat yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia pariwisata, menyebut turis China dan Australia selama ini dikenal sebagai biang masalah. Jumlah mereka yang banyak membuat kelakuan mereka terkadang tidak terkendali.

"Kebanyakan turis China sama turis India ya. Turis Australia juga banyak. Mereka biasa minum dan mabuk di daerah sekitar Kuta," kata Tedjo lewat sambungan telepon dengan detikcom, Senin (27/5/2019).

Untuk turis China, biasanya tipikal yang dikeluhkan adalah berisik, tidak bisa diatur dan patuh terhadap aturan. Sementara turis Australia disebut banyak yang berbuat onar akibat pengaruh alkohol.

Sudah ada banyak kejadian tidak terpuji yang melibatkan turis dari negara-negara ini. Kepala Dinas Pariwisata Badung, Made Badra bahkan pernah menyebut ada wisatawan yang tertangkap pernah ngutil barang dagangan.

"Kadang kasus per kasus ada perlakuan wismannya pernah mengkonsumsi obat-obatan mungkin dia habis uangnya, kurang kita sukai, kadang ada juga yang ngutil, ada yang malak," kata Badra (19/3) lalu.

Menurut Tedjo, masalah turis nakal ini memang seperti buah simalakama. Di satu sisi dunia pariwisata butuh turis. Sementara di sisi lain, beberapa dari turis ini berkelakuan buruk dan di luar batas.

"Seperti buah simalakama. Terlalu dikekang turis nggak nyaman juga. Tapi kalau kurang ajar not nice juga. Butuh Law Enforcement yang merata," tutup Tedjo.

Lomba Foto Instagram Pesona Mudik Tembus 10.000 Posting

Sejak diluncurkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya pada 1 Mei 2019 hingga penutupan periode pertama pada 26 Mei 2019, lomba Foto Instragram Pesona Mudik 2019 mendapat respons positif dari kaum milenial. Hal ini dibuktikan dengan postingan yang terus meroket, bahkan sudah lebih 10 ribu post yang masuk dengan hashtag #PesonaMudik2019 di Instagram.

"Respons netizen sangat luar biasa. Sesuai target kita, 10 ribu postingan di periode awal pun terpenuhi. Maka selanjutnya kita menaikkan targetnya jadi 20 ribu postingan di periode kedua, baik itu kuliner maupun destinasi wisata," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Senin (27/5/2019).

Arief menambahkan, respons luar biasa dari netizen tak lepas dari tren wisata saat ini. Bagi generasi milenial, travelling telah menjadi gaya hidup. Selain itu, wisatawan dalam melalukan perjalanan atau travelling tak lepas dari digital, mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diminati (book), hingga membayar secara online (pay).

"Bahkan mereka tak segan memposting perjalanan seru mereka. Ini yang kemudian membuat mereka memiliki stok foto yang bagus. Dan tentunya apa yang mereka posting bisa memberi guidance buat para mudikers untuk menentukan pilihan dan merencanakan liburan mulai H-7 sampai H+5 Lebaran 2019," papar Arief.

Mengacu regulasi lomba, games itu dibagi dalam 2 periode, pertama pada 1-26 Mei 2019 dengan melombakan kuliner dan destinasi. Hashtag tambahannya adalah #RamadanPenuhPesona. Ada 150 pemenang dengan hadiah masing-masing Rp 1 jutaan. Tentu pajak ditanggung para pemenang.

Status pemenang games pun mudah. Konten foto yang di-share di Instagram tidak harus foto dengan kamera profesional. Dengan kamera handphone pun bisa asalkan ada caption yang menarik dan harus ada interaksinya.

Stafsus Menpar Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono mengatakan lomba kali ini sangan kompetitif. Banyak postingan yang diramu dengan sangat baik. Komposisi foto dan caption sangat memikat hingga membuat interaksi semakin ramai.

"Ini yang kita inginkan. Jadi postingan yang ada tidak hanya mendapat jumlah like yang banyak, tetapi ada interaksi di dalamnya. Namanya juga medsos, fungsinya ya berinteraksi," ungkap Don.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar