Sabtu, 25 Januari 2020

Wahana Rusak, Pengunjung Taman Rekreasi Ini Masuk RS

 Sebuah wahana air di California amusement park rusak. Akibatnya, pengunjung terlempar dan masuk rumah sakit.

Berkunjung ke taman rekreasi menjadi salah satu cara untuk melepaskan penat. Seperti yang dilakukan oleh sebuah keluarga ini, mereka berkunjung ke California amusement park.

Keluarga ini memustuskan untuk naik wahana Castle Park di Riverside. Wahana ini sempat di tutup sehari sebelum dan kembali dibuka pada hari keesokan harinya, seperti yang diintip detikcom dari berbagai Media Internasional, Senin (27/5/2019).

Castle Park adalah wahana roller coaster yang menggunakan air sebagai alat dorong perahu. Saat sedang asyik berkendara, keluarga tersebut terlempar keluar arena.

Para pengunjung panik dan mencari bantuan. Pemadam Kebakaran Kota Riverside pun datang dan turun tangan untuk membantu korban.

Setelah diselidiki, rupanya salah satu pompa airnya rusak. Sehingga perahu menjadi lebih cepat dan membuat penumpang di perahu terjungkal.

Dengan sigap, kru medis datang dan mengeluarkan pengunjung dari air. Seorang wanita dilarikan ke rumah sakit karena kondiri kritis sedangkan dua penumpang lainnya cedera ringan.

Karena trauma, dua pasien cedera dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Komunitas Trauma Riverside. Pihak taman rekreasi pun menutup wahana tersebut untuk sementara waktu.

Turis Nakal di Indonesia, Seperti Apa Tipikalnya?

Tidak bisa dipungkiri, kelakuan turis nakal juga terjadi di Indonesia, terutama di Bali. Seperti apa tipikal para turis nakal ini?

Sudah seperti jadi rahasia umum, bahwa turis nakal ada juga di Indonesia. Terutama di daerah sekitar Kuta, Bali. Drummer Superman is Dead, Jerins (JRX) pernah menyoroti soal masalah ini dan mewacanakan filterisasi turis.

Tedjo Iskandar, pelaku industri sekaligus pengamat yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia pariwisata, menyebut turis China dan Australia selama ini dikenal sebagai biang masalah. Jumlah mereka yang banyak membuat kelakuan mereka terkadang tidak terkendali.

"Kebanyakan turis China sama turis India ya. Turis Australia juga banyak. Mereka biasa minum dan mabuk di daerah sekitar Kuta," kata Tedjo lewat sambungan telepon dengan detikcom, Senin (27/5/2019).

Untuk turis China, biasanya tipikal yang dikeluhkan adalah berisik, tidak bisa diatur dan patuh terhadap aturan. Sementara turis Australia disebut banyak yang berbuat onar akibat pengaruh alkohol.

Sudah ada banyak kejadian tidak terpuji yang melibatkan turis dari negara-negara ini. Kepala Dinas Pariwisata Badung, Made Badra bahkan pernah menyebut ada wisatawan yang tertangkap pernah ngutil barang dagangan.

"Kadang kasus per kasus ada perlakuan wismannya pernah mengkonsumsi obat-obatan mungkin dia habis uangnya, kurang kita sukai, kadang ada juga yang ngutil, ada yang malak," kata Badra (19/3) lalu.

Menurut Tedjo, masalah turis nakal ini memang seperti buah simalakama. Di satu sisi dunia pariwisata butuh turis. Sementara di sisi lain, beberapa dari turis ini berkelakuan buruk dan di luar batas.

"Seperti buah simalakama. Terlalu dikekang turis nggak nyaman juga. Tapi kalau kurang ajar not nice juga. Butuh Law Enforcement yang merata," tutup Tedjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar