Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) menutup kawasannya untuk umum. Ya semua objek wisata di sana ditutup hingga 31 Maret karena COVID-19.
"Sebagai bentuk ikhtiar BBTNBTS dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 lebih lebih luas kepada masyarakat, petugas, dan pengunjung wisata TNBTS, maka pihak TNBTS akan MENUTUP SEMENTARA kunjungan wisata alam di kawasan TNBTS," kata TNBTS dalam siaran resminya, Kamis (19/3/2020).
"Penutupan ini terhitung mulai tanggal 19 Maret 2020 pukul 00.01 sampai dengan 31 Maret 2020," imbuh dia.
Pihak TNBTS akan menunda dan membatasi kegiatan penelitian, pendidikan, ekspedisi dan lainnya di dalam kawasan. Karena, kegiatan kelompok tersebut dipastikan melibatkan kontak langsung antar anggotanya.
"Penutupan sementara ini akan dievaluasi memperhatikan kebijakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pemerintah daerah dalam upaya pencegahan COVID-19," jelas TNBTS.
TNBTS juga mengimbau masyarakat jangan panik. Seraya ada doa agar wabah Corona ini segera berlalu dan wisata di Bromo hingga Semeru dapat dibuka kembali tanpa kekhawatiran.
Ini 33 Objek Wisata di Bandung Barat yang Tutup Akibat Corona
Pandemi virus Corona atau COVID-19 akhirnya membuat Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, menutup semua objek wisata yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama 14 hari ke depan.
Ia mengatakan, penutupan 33 objek wisata yang ada di KBB itu dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19 melalui kontak langsung saat massa berkumpul di satu tempat.
"Betul, saya memutuskan untuk melakukan penutupan semua obyek wisata di KBB, terutama di kawasan Lembang mulai hari ini sampai 14 hari ke depan," ujar Aa Umbara saat ditemui di Kantor Pemkab Bandung Barat, Rabu (18/3/2020).
Berikut daftar 33 objek wisata yang diintruksikan tutup di KBB untuk pencegahan Covid-19 atau virus Corona.
- Curug Layung
- Curug Pelangi
- Natural Hill
- Lazuardy Bikes Park
- Dusun Bambu
- Lembah Bougenville
-Terminal Wisata Grafika Cikole
- Cikole Jaya Giri Resort
- Lintas Hutan Indah Jaya Giri
- Maribaya Natural Hot Spring Resort
- The Lodge Maribaya
- Farmhouse
- Orchid Forest
- Kebun Bunga Begonia Glory
- De Ranch
- Floating Market
- Benteng Belanda
- The Great Asia Afrika
- D'dieuland
- Lembang Park Zoo
- Fairy Garden
- Curug Tilu Lewi Opat
- Ciwangun Indah Camp
- Situ Ciburuy
- Gua Pawon
- Stone Garden
- Indiana Camp
- Pesona Tebing Masigit
- Sanghyang Poek
- Sanghyang Kenit
- Sanghyang Heuleut
- Curug Sawer
- Curug Malela
Pecinan, Distrik yang Kental dengan Budaya Tionghoa
Tak hanya sebagai tempat tinggal dan berkumpulnya etnis Tionghoa, Pecinan juga bisa dikunjungi sebagai tempat wisata menarik.
Chinatown atau yang biasa kita sebut dengan pecinan pada mulanya terbentuk karena maraknya migrasi yang dilakukan oleh masyarakat Tiongkok ke daerah-daerah luar Tiongkok untuk mencari peruntungan. Migrasi yang dilakukan ke daerah asing mengakibatkan adanya rasa aman jika mereka tinggal berkelompok.
Dari kebiasaan inilah pecinan terbentuk. Dilihat dari letak geografisnya, biasanya kawasan pecinan ini terletak di dekat pusat perdagangan karena kebanyakan mata pencaharian imigran Tiongkok pada masa itu adalah pedagang. Seperti yang dapat kita lihat, hampir di setiap negara terdapat kawasan Chinatown tersendiri, begitu pula di Indonesia. Contohnya seperti Kampung Ketandan di Yogyakarta dan Kampung Semawis di Semarang.
Sekarang, kawasan pecinan ini menjadi penanda diakuinya multikulturalisme di Indonesia. Kawasan pecinan ini juga menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang menarik karena kentalnya kebudayaan Tionghoa masih sangat terasa di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar