Jumat, 27 Maret 2020

Tokyo Sepi Sampai 12 April

 Tokyo masih terus melawan pandemi Corona. Gubernur Tokyo meminta warganya untuk tetap di rumah. Yuriko Koike, Gubernur Tokyo, sudah meminta warganya untuk tidak kemana-mana kalau tidak ada hal yang penting.
"Untuk menghindari peningkatan infeksi, kerja sama warga Tokyo sangat penting. Saya meminta semua warga bertindak dan memiliki kepekaan terhadap krisis," ujar Koike.

Tokyo menjadi pusat pandemi Corona di Jepang. Hal ini didasari dari peningkatan jumlah kasus yang terus terjadi. Menurut dia 41 kasus baru yang terkonfirmasi di Tokyo pada hari Rabu (25/3/2020) lalu. Ini membuat jumlah kasus di Jepang bertambah menjadi 1.307.

"Warga diminta untuk menghindari pertemuan yang tidak penting hingga 12 April," tambah Koike.

Setelah Tokyo, ada Hokkaido yang juga jadi prefektur dengan kasus infeksi terbanyak. Ini membuat pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade sepakat untuk membatalkan Olimpiade Tokyo. Olimpiade akan mundur setahun.

Koike juga menyebutkan bahwa Tokyo mungkin akan melakukan lockdown jika terjadi peningkatan kasus. Untuk itu Koike meminta kerja sama warganya untuk tetap di rumah untuk menghindari lockdown.

Mudik Mau Dilarang, Bagaimana yang Sudah Beli Tiket Pulang Kampung?

Untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) agar tidak semakin meluas ke seluruh Indonesia, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melarang masyarakat mudik pada saat Lebaran.
Pemerintah sedang mengkaji larangan untuk mudik sebagai antisipasi penyebaran virus corona. Masyarakat juga diminta untuk tetap di rumah dan tidak berpergian ke luar daerah.

Lalu, bagaimana bagi masyarakat yang sudah membeli tiket sejak jauh hari? Apakah tiket bisa di-refund?

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan operator transportasi diminta untuk menerima permintaan pengembalian tiket tanpa potongan. Hal ini merupakan arahan dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang merangkap Menhub Ad Interim.

"Menyangkut pembelian tiket, kemarin arahan Pak Menko Maritim jelas dan tegas agar itu dikembalikan dan nggak ada pemotongan," kata Budi lewat video conference bersama wartawan, Jumat (27/3/2020).

Dia juga meminta proses pengembalian tiket tidak dilakukan secara langsung. Operator harus menyiapkan refund tiket secara online.

"Orangnya juga jangan dibuat datang ke stasiun atau terminal tapi online," ungkap Budi.

Soal pelarangan mudik sendiri, menurut Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Perhubungan Adita Irawati, pihaknya memang berkomitmen tegas untuk mengusulkan larangan. Namun, keputusan akan diambil usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

"Pada intinya, sebenarnya kita akan melarang mudik cuma butuh keputusan tinggi di ratas. Mengapa dilarang? Karena ini (mudik) menjadi potensi perluasan virus," kata Adita pada kesempatan yang sama.

Minta bantuan RT-RW...

Thailand Lockdown, 60.000 Pekerja Migran Terpaksa Pulang Kampung

Pihak berwenang Thailand telah menutup mal dan tempat usaha lain pada akhir pekan. Sebanyak 60.000 pekerja migran terpaksa meninggalkan negara itu.
Dilansir Reuters dan berbagai sumber, Jumat (27/3/2020), langkah Thailand ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan memicu eksodus besar-besaran dari empat atau lima juta pekerja migran di negara itu, terutama dari Laos, Myanmar dan Kamboja.

Pemerintah Thailand mengumumkan akan mulai memberlakukan lockdown sampai akhir April mulai Kamis (26/03). Hal ini diharapkan dapat membantu menghentikan penyebaran virus Corona.

Mulai hari ini, perbatasan negara akan ditutup untuk para pendatang asing. Acara-acara pertemuan sosial juga dilarang, perjalanan domestik dibatasi.

Thailand memerintahkan masyarakat untuk tetap di rumah dan menutup sebagian besar bisnis. Menurut Pejabat Kementerian Dalam Negeri, sebanyak 60.000 pekerja migran dari Laos, Kamboja dan Myanmar telah kembali ke rumah masing-masing pada Selasa (24/03).

Kerumunan besar dari para pekerja migran pun terlihat di perbatasan Myanmar, para pekerja membawa koper-koper mereka.

"Pihak berwenang negara mengirim para pekerja kembali ke negara bagian dan wilayah mereka masing-masing dengan mobil, tetapi beberapa tidak bisa menunggu dan mencoba melewati perbatasan," kata pihak komite Aid Alliance, sebuah organisasi nirlaba yang membantu pekerja migran di Thailand, Ye Min.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar