Untuk mengantisipasi penyebaran Corona, umat Hindu di Jakarta dan Indonesia diimbau untuk melaksanakan ibadah atau sembahyang di rumah jelang Hari Raya Nyepi yang akan jatuh pada Rabu (25/3/2020) esok.
Hal ini disampaikan melalui Surat Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat nomor 308/PHDI Pusat/III/2020. Dalam surat itu dijelaskan mengenai tata cara pelaksanaan upacara dalam memperingati Nyepi, seperti Upacara Melasti dan Tawur Kesanga yang dilaksanakan dengan jumlah peserta yang terbatas dan diutamakan dilakukan oleh para petugas upacara. Sementara untuk umat Hindu yang tidak bertugas diimbau bersembahyang di rumah masing-masing.
Keputusan ini diambil sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengimbau agar masyarakat beribadah di rumah demi mencegah penularan Corona atau COVID-19.
Sementara itu khusus di wilayah DKI Jakarta, Ketua Pengurus Pura Aditya Jaya Rawamangun, Nyoman Sucahya menjelaskan bahwa upacara dalam rangkaian Nyepi telah dilaksanakan pada hari ini, Selasa (24/3/2020).
"Persembahyangan Tawur Kesanga di Pura Aditya Jaya Ramawangun dan pura-pura lainnya dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB dengan peserta yang dibatasi," ujarnya ketika dihubungi detikcom.
Sucahya juga mengatakan bahwa pawai ogoh-ogoh akan absen dilaksanakan pada tahun ini.
"Untuk pawai ogoh-ogoh tidak ada," kata Sucahya.
Lebih lanjut ia mengimbau agar umat Hindu menaati imbauan presiden dan gubernur DKI Jakarta untuk sementara beribadah di rumah.
"Marilah kita melaksanakan Upacara Nyepi dengan selalu berpedoman pada Kitab Suci Weda dengan tetap memperhatikan seruan pemerintah untuk menjaga ketertiban, kedamaian, keamanan, dan mendukung upaya menanggulangi penyebaran virus COVID-19," imbaunya.
Ia juga berpesan pada seluruh umat Hindu yang akan merayakan Nyepi besok untuk dapat menjalankan Catur Brata Penyepian dengan sebaik-baiknya.
"Mari kita laksanakan Catur Brata Penyepian yaitu amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan dengan sebaik-baiknya sesuai tuntunan agama agar kita tetap sehat lahir batin. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa melimpahkan anugerah-Nya kepada kita semua,"tutupnya.
Lakukan Pembatasan Layanan Paspor, Imigrasi Jaksel Masih Ramai
Ditjen Imigrasi telah memberlakukan pembatasan layanan paspor untuk cegah penyebaran virus corona. Namun, faktanya masih ramai di lapangan.
Terhitung hari ini lewat laman Instagramnya, Ditjen Imigrasi telah memberlakukan pembatasan layanan paspor untuk semua kantor Imigrasi Indonesia. Kebijakan ini tentu sesuai dengan imbauan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Hanya saja, fakta berbeda ditemui detikcom di lapangan. Diketahui, hari Selasa pagi ini (24/3/2020), kantor imigrasi (Kanim) Kelas I Jakarta Selatan (Jaksel) di Jalan Warung Buncit masih ramai pengunjung.
Walau telah menerapkan pembatasan layanan paspor, tapi Ditjen Imigrasi memang masih mempekerjakan karyawannya untuk tetap melayani pengunjung yang punya prioritas kebutuhan mendesak.
Keluh kesah pun diungkapkan oleh salah satu petugas imigrasi Kanim Jakarta Selatan yang dirahasiakan identitasnya. Walau sudah ada imbauan, nyatanya para pemohon tetap ramai berdatangan ke kantor.
"Pagi jam 08.30 masih agak rapi. Jam 10.00 chaos. Nggak ngaruh, masih tetap berjubel walau dibatasi," ujarnya.
Kondisi ini pun cukup miris. Karena besar kemungkinan kalau para pekerja bisa saja terpapar virus Corona ketika melayani para tamu WNI atau warga asing yang datang. Terlebih banyak titik di Jakarta Selatan yang masuk zona merah penyebaran virus Corona.
Dihubungi terpisah, Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Kemenkumham Arvin Gumilang membenarkan perihal kanim yang masih beroperasi seperti biasa. Hanya saja, kini dibuat sistem shift untuk meminimalisir jumlah pekerja di kantor.
"Sekarang dengan shift, bergantian," ujarnya via pesan singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar