Banyuwangi punya banyak pantai untuk liburan akhir pekan, Tapi ada satu yang unik yatu Pantai Syariah di Pulau Santen yang memiliki konsep wisata halal.
Pulau Santen merupakan pulau kecil di Kelurahan Karangrejo yang sebelumnya dikenal kumuh dan kotor. Bahkan di dekat pulau itu dahulu terdapat lokalisasi yang mengakibatkan nama Pulau Santen menjadi negatif. Namun pada tahun 2013 lokalisasi itu telah ditutup secara permanen .
Secara bertahap Pemkab Banyuwangi mulai menata kawasan tersebut, bangunan liar ditertibkan, jembatan menuju Pulau Santen diperbaiki dan dicat, penanaman pohon dan mempercantik pantai. Kini penampilan Pulau Santen semakin cantik dan dikembangkan sebagai destinasi wisata berkonsep syariah atau halal.
Yang dimaksud dengan wisata syariah atau wisata halal ala Banyuwangi bukan berarti membatasi pengunjung hanya untuk kaum muslim. Ini melainkan mengembangkan destinasi wisata yang di antaranya ditandai dengan jaminan fasilitas halal seperti makanan halal, tidak menjajakan alkohol, pemberitahuan waktu jelang ibadah, tempat ibadah, serta fasilitas berkonsep pemisahan antara pengunjung laki-laki dan perempuan.
Ke depannya seluruh pramuwisata di Pulau Santen akan mengenakan jilbab dan mengedepankan konsep Islami di antaranya dengan memberikan salam dengan sopan. Untuk menjaga kebersihan, keindahan dan kelestarian kawasan pulau wisatawan yang datang diwajibkan membawa kantong plastik sebagai tempat sampah makanan atau minuman yang dibawa dan membuangnya ke tempat yang sudah disediakan .
Dampak positif dengan dikembangkannya wisata syariah di tempat ini diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan mengubah citra tempat ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Libur Akhir Pekan, Main ke Bogor Yuk!
Bogor adalah kota tetangga Jakarta. Inilah destinasi paling gampang untuk berakhir pekan bagi warga Ibukota.
Bogor berjarak 59 km sebelah selatan Jakarta. Julukan Kota Hujan sering dialamatkan karena topografinya terletak di kaki Gunung Salak. Karena jarak yang terjangkau dan iklim yang sejuk menjadikan Bogor sebagai alternatif destinasi wisata bagi wisatawan asal Jakarta.
Buitenzorg adalah nama lain dari Bogor pada zaman kolonial, artinya tempat yang penuh kedamaian. Tahun 1881 pemerintah kolonial Belanda memutuskan Buitenzorg sebagai tempat peristirahatan bagi para pejabatnya. Karena pelafalan lidah penduduk setempat maka nama Bogor adalah yang dikenal hingga saat ini.
Saya berangkat dari Jakarta menggunakan transportasi commuter line menuju Stasiun Bogor. Kunjungan pertama menuju bangunan bersejarah stasiun Bogor Lama dengan ciri art deco. Selanjutnya menuju titik nol di depan Balai Kota Bogor. Ada tugu yang menginformasikan arah ke Jakarta berjarak 59 kilometer dan arah ke Jatinangor berjarak 47 kilometer.
Tepat di depan tugu nol kilometer terpakir kendaraan wisata bernama Uncal yang artinya Rusa. Wisatawan dapat berkeliling kota menggunakan Uncal secara gratis. Didukung topografi iklim yang sejuk, pada masa itu banyak dibangun rumah peristirahatan oleh pemerintahan kolonial Belanda. Salah satunya rumah peristirahatan yang saat ini menjadi Istana Kepresidenan.
Kebun Raya Bogor merupakan kebun botani sekaligus kebun konservasi tanaman terbesar di Indonesia dengan luas 87 hektare. Terbuka untuk umum dan menjadi tujuan wisata jika akhir pekan. Harga tiket masuk sebesar Rp. 15.000, cukup terjangkau untuk berkeliling menikmati suasana Kebun Raya Bogor.
Griya Anggrek adalah destinasi menarik untuk dikunjungi.Tempat ini menjadi display anggrek hibrida koleksi dari seluruh Nusantara yang dikembangbiakkan. Banyak pengunjung terpesona melihat aneka warna bunga anggrek yang sedang mekar. Bibit dan tangkai bunga anggrek dijual jika ingin dibawa pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar