Belakangan 2 maskapai bujet menerapkan tarif untuk barang bawaan di bagasi pesawat. Menurut YLKI, hal ini merupakan kenaikan biaya penerbangan terselubung.
Seperti dalam pernyataan yang diberikan YLKI dalam keterangan tertulis, Kamis (10/1/2019) bahwa kenaikan tarif bagasi yang ditetapkan maskapai Lion Air dan Citilink merupakan kenaikan biaya pesawat secara terselubung. Menurut Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI, hal ini juga merupakan hak konsumen yang berpotensi dilanggar.
"Setelah Lion Air mengenakan kebijakan baru, yakni bagasi berbayar, hal serupa akan diikuti oleh Citilink. Kemenhub sudah memberikan lampu hijau untuk hal tersebut. Namun diperlukan waktu dua minggu untuk sosialisasi. Bagi YLKI, ini bukan perkara sosialisasi saja, tetapi menyangkut hak konsumen yang berpotensi dilanggar," ujarnya.
Menurut YLKI, hal ini dapat menimbulkan pengeluaran konsumen yang berlebih dan dapat berpotensi melanggar ketentuan batas atas tarif pesawat. Karena, pengeluaran konsumen untuk tiket pesawat menjadi naik.
"Sebab faktualnya pengenaan bagasi berbayar, pengeluaran konsumen untuk biaya transportasi pesawat menjadi naik. Dengan demikian, bagasi berbayar adalah kenaikan tarif pesawat secara terselubung. Pengenaan bagasi berbayar berpotensi melanggar ketentuan batas atas tarif pesawat," tambahnya.
YLKI juga memberi saran terhadap Kemenhub untuk tidak hanya menunda kebijakan ini, namun juga mengatur besaran dan mengawasi pelaksanaanya.
"Oleh karena itu, seharusnya Kemenhub bukan hanya meminta pihak maskapai untuk menunda pemberlakuan bagasi berbayar, tetapi juga mengatur besaran dan mengawasi pelaksanaan bagasi berbayar tersebut," ujar dia.
YLKI juga menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan tindak semena-mena maskapai apabila tidak diatur dan diawasi. Standar harga juga akan terganggu jika tidak diberikan latar belakang yang jelas, meski Kemenhub telah memberikan lampu hijau.
"Jika tak diatur diawasi, pengenaan bagasi berbayar adalah tindakan semena-mena maskapai, karena hal tersebut bisa menyundul tarif batas atas bahkan menyundul tarif maskapai yang selama ini menerapkan full services policy, seperti Garuda, dan Batik. Sementara servis yang diberikan Lion Air, dan nantinya Citilink masih berbasis Low Cost Carrier. Ini jelas tindakan tidak adil bagi konsumen. Kalau bagasi berbayar diterapkan tanpa standar harga yang jelas, lalu apa gunanya kebijakan tarif batas atas dan batas bawah pada pesawat?" jelasnya.
Mengenal Penang, Destinasi Tempat Berobat Arifin Ilham
Ustaz Arifin Ilham diterbangkan ke Penang, Malaysia untuk berobat. Sudah lama Penang menjadi destinasi wisata medis, selain juga wisata budaya khas kota tua.
Ustaz Arifin Ilham Kamis (10/1/2019) pagi tadi terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Penang, Malaysia. Arifin pergi ke Malaysia untuk mendapatkan perawatan lanjutan setelah sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Kondisi kesehatan Ustaz Arifin Ilham sempat menurun setelah dirinya mengatakan sudah sembuh dari kanker getah bening stadium 4A. Dirawat beberapa hari di RSCM, Ustaz Arifin Ilham kini akan menjalani pengobatan di Malaysia.
Pulau Penang di Malaysia menjadi destinasi wisata unggulan untuk dua hal. Yang pertana adalah wisata medis atau kesehatan. Banyak orang Indonesia ke Penang untuk berobat. Fasilitas rumah sakit di sana dikenal mumpuni untuk berbagai masalah kesehatan mulai dari jantung sampai kanker. Ada banyak rumah sakit di sana, salah satu yang populer adalah Glenagles Penang.
Selain itu, Pulau Penang juga adalah destinasi wisata budaya paling oke di Malaysia. Itu lantaran Penang memiliki Kota Tua George Town yang menjadi situs warisan budaya UNESCO sejak 2008. Banyak yang bilang, George Town adalah model kota tua terbaik yang sering menjadi rujukan berbagai negara untuk ditiru.
Bagaimana Penang merawat kota tuanya memang patut diacungi jempol. Keluarga pasien dari Indonesia, di sela-sela mengantar kerabatnya berobat, bisa berkeliling George Town karena areanya mudah dijangkau.
detikTravel pun pernah berkunjung ke George Town beberapa pekan lalu. Kota ini adalah surga bagi traveler penikmat budaya, fotografi, kuliner, dan tentunya traveler milenial yang sangat aktif di Instagram. Kota ini bertaburan mural keren yang bisa menjadi bahan postingan.
Walking tour di George Town adalah kegiatan utama para wisatawan. Itu lantaran keliling kota tua ini cuma sekitar 5 km yang artinya dekat ke mana-mana. Jalanan favorit adalah Jalan Masjid Kapitan Keling. Di sini ada banyak tempat ibadah yang saling berdampingan dengan harmonis, mulai dari Gereja Saint George, Kelenteng Goddess of Mercy, Kuil Sri Maha Mariamman dan Masjid Kapitan Keling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar