Rabu, 25 Maret 2020

Taman Safari Prigen Akhirnya Tutup karena Corona

Taman Safari Prigen di Pasuruan akhirnya menutup kunjungan wisatawan. Penutupan dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.

"Penutupan dimulai 23 Maret hingga 3 April 2020, atau hingga perkembangan selanjutnya," kata Dwi Kurniawati, Sekretaris Taman Safari Prigen, kepada detikcom melalui sambungan telepon, Selasa (24/3/2020).

Dwi menegaskan penutupan dalam rangka mendukung program pemerintah dalam upaya percepatan pemulihan dan membatasi mata rantai penyebaran COVID-19.

Untuk menghindari wisatawan kecele, pihaknya sudah memasang tanda di berbagai lokasi. Mulai dari pintu gerbang di Jalan Raya Surabaya-Malang hingga jalan menuju lokasi.

"Sudah kita kasih tanda dari mulai depan gerbang hingga ke atas sepanjang jalan menuju lokasi," terang Dwi.

Ia berharap semoga wabah corona segera berlalu. "Semoga masalah ini segera berlalu," pungkasnya.

Sampai hari ini masih banyak tempat wisata di Kabupaten Pasuruan yang belum tutup. Antara lain Pemandian Tlogo Sewu, Kaliandra yang memang tidak ada kunjungan tamu, Kebun Kurma, Bromo Forest, Taman Dayu Golf, Fina Golf & Country Club, Makam Mbah Segoro Puro, Cimory, ICC Duren sewu Pandaan dan Taman Bunga Aden Firdaus Pandaan.

Ada juga Kebun Pak Budi, Saygon dan Wisata Negeri Bambu yang tetap buka Sabtu-Minggu. Sementara sebanyak 21 wisata lainnya sudah tutup.

Curhat Petugas Imigrasi, Layani WNA di Tengah Corona

 Walau telah membatasi layanan paspor, kantor imigrasi tetap beroperasi dengan sistem shift. Hanya, komentar berbeda disampaikan oleh staffnya.
Sebagai lembaga layanan pemerintah di bawah Direktorat Jendral (Ditjen) Imigrasi, staf kantor imigrasi tetap bertugas di tengah pandemi corona. Walau sudah tak melayani permohonan layanan paspor terhitung hari ini, mereka masih berjuang di garda terdepan untuk melayani para WNA yang tertahan di Indonesia.

Seperti diketahui, tak sedikit negara di dunia yang telah menerapkan sistem lockdown dan mengisolasi diri untuk melawan penyebaran virus corona. Tak terkecuali Indonesia, yang telah menutup jalur bagi wisman China, Italia, Iran dan Korsel di bawah arahan Menlu Retno Marsudi Kamis lalu (5/3).

Akibatnya, tak sedikit wisman atau WNA yang nasibnya luntang-lantung di Indonesia. Para WNA yang masa tinggalnya di Indonesia sudah habis pun wajib memperpanjang perihal izin tinggal sementara di kantor imigrasi.

Pada detikcom, Selasa (24/3/2020) salah satu petugas kanim Jakarta Selatan yang tidak mau disebutkan identitasnya mengeluarkan komentarnya terkait situasi terkini yang ia dan teman-temannya rasakan.

Di tengah kondisi pandemi corona seperti sekarang, ia dan sekitar 100 staff lainnya yang bekerja dalam sistem shift masih mendapati para WNI hingga WNA yang berkerumun di kantor.

"Memang WNA yang datang rata-rata itu mengurus Izin Tinggal Keadaan Terpaksa karena tidak bisa kembali ke negaranya. Dan juga kebanyakan perpanjang izin tinggalnya. Tapi seharusnya bisa diatur lebih aman buat semua pihak, supaya tidak rame-rame numplek di kantor begini," ujarnya.

Saat ini, Kanim Jakarta Selatan memang telah mempraktikkan thermo gun hingga menghadirkan hand sanitizer untuk prosedur awal serta social distancing. Hanya saja, kerumunan massa yang cukup banyak seakan membuat prosedur pengamanan itu sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar