Jumat, 27 Maret 2020

Thailand Lockdown, 60.000 Pekerja Migran Terpaksa Pulang Kampung

Pihak berwenang Thailand telah menutup mal dan tempat usaha lain pada akhir pekan. Sebanyak 60.000 pekerja migran terpaksa meninggalkan negara itu.
Dilansir Reuters dan berbagai sumber, Jumat (27/3/2020), langkah Thailand ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan memicu eksodus besar-besaran dari empat atau lima juta pekerja migran di negara itu, terutama dari Laos, Myanmar dan Kamboja.

Pemerintah Thailand mengumumkan akan mulai memberlakukan lockdown sampai akhir April mulai Kamis (26/03). Hal ini diharapkan dapat membantu menghentikan penyebaran virus Corona.

Mulai hari ini, perbatasan negara akan ditutup untuk para pendatang asing. Acara-acara pertemuan sosial juga dilarang, perjalanan domestik dibatasi.

Thailand memerintahkan masyarakat untuk tetap di rumah dan menutup sebagian besar bisnis. Menurut Pejabat Kementerian Dalam Negeri, sebanyak 60.000 pekerja migran dari Laos, Kamboja dan Myanmar telah kembali ke rumah masing-masing pada Selasa (24/03).

Kerumunan besar dari para pekerja migran pun terlihat di perbatasan Myanmar, para pekerja membawa koper-koper mereka.

"Pihak berwenang negara mengirim para pekerja kembali ke negara bagian dan wilayah mereka masing-masing dengan mobil, tetapi beberapa tidak bisa menunggu dan mencoba melewati perbatasan," kata pihak komite Aid Alliance, sebuah organisasi nirlaba yang membantu pekerja migran di Thailand, Ye Min.

Dalam antrean, seorang karyawan pengalengan ikan berusia 24 tahun mengatakan kepada Reuters bahwa keluarganya meminta dia untuk pulang.

"Di Thailand, orang-orang membeli makanan, tetapi saya tidak punya banyak uang untuk persediaan, jadi saya hanya ingin pulang," kata Win Paing

Jumlah kasus Corona di Thailand mencapai 1.045 menurut pemerintah di Twitter, Kamis (26/03). Sebagian besar wilayah negeri itu telah ditutup sebelum keadaan darurat diumumkan.

Ingat Dodol, Ingat Garut Dong

Sering mendengar kata dodol Garut? Garut memang identik dengan dodol, sehingga tak afdol rasanya jika ke Garut tanpa membawa pangan legit dan manis ini.

Sudah menjadi kebiasaan banyak orang untu membawa oleh-oleh seusai berwisata kemana saja. Oleh-oleh yang dibawapun beraneka ragam, mulai dari kain khas suatu daerah, souvenir, kaos dan juga makanan. Saat berkunjung ke Garut ada juga oleh-oleh yang wajib dibawa yaitu dodol.

Dodol adalah makanan manis yang berbahan utama tepung ketan. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki jenis makan ini, hanya mungkin ada perbedaan pada kemasan dan rasa manis serta campurannya.

Di Garut, dodol dikemas dalam bentuk kotak persegi panjang ukuran kecil dan agak keras. Rasanya pun selain rasa asli juga sudah terdapat banyak varian seperti durian, stroberi, kacang merah dan lain-lain. Saya sendiri lebih suka rasa original.

Salah satu kawasan yang menjual oleh-oleh khas garut ini berlokasi di Jalan Tarogong Garut. Sepanjang jalan di bagian kanan dan kiri terdapat toko-toko yang menjual dodol.

Selain dodol juga terdapat makanan lain yang tak kalah enak , seperti kerupuk kulit, coklat, aneka snack dan masih banyak lagi. Jika masuk ke salah satu toko maka selain membeli dodol biasanya penunjung juga membeli makanan lain yang dipajang pemilik toko sehingga menarik pembeli .

Dodol yang dijual di sini biasanya diberi harga perkilo dan pengunjung bisa membeli dengan memilih beberapa rasa dalam satu plastik. Praktis dan lengkap rasanya, karena ada banyak rasa biasaya pengunjung diperbolehkan mencicipi terlebih dahulu. Tapi ingat jangan banyak-banyak ya icip-icipnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar