Minggu, 29 Maret 2020

Ini 33 Objek Wisata di Bandung Barat yang Tutup Akibat Corona

Pandemi virus Corona atau COVID-19 akhirnya membuat Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, menutup semua objek wisata yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama 14 hari ke depan.
Ia mengatakan, penutupan 33 objek wisata yang ada di KBB itu dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19 melalui kontak langsung saat massa berkumpul di satu tempat.

"Betul, saya memutuskan untuk melakukan penutupan semua obyek wisata di KBB, terutama di kawasan Lembang mulai hari ini sampai 14 hari ke depan," ujar Aa Umbara saat ditemui di Kantor Pemkab Bandung Barat, Rabu (18/3/2020).

Berikut daftar 33 objek wisata yang diintruksikan tutup di KBB untuk pencegahan Covid-19 atau virus Corona.

- Curug Layung
- Curug Pelangi
- Natural Hill
- Lazuardy Bikes Park
- Dusun Bambu
- Lembah Bougenville
-Terminal Wisata Grafika Cikole
- Cikole Jaya Giri Resort
- Lintas Hutan Indah Jaya Giri
- Maribaya Natural Hot Spring Resort
- The Lodge Maribaya
- Farmhouse
- Orchid Forest
- Kebun Bunga Begonia Glory
- De Ranch
- Floating Market
- Benteng Belanda
- The Great Asia Afrika
- D'dieuland
- Lembang Park Zoo
- Fairy Garden
- Curug Tilu Lewi Opat
- Ciwangun Indah Camp
- Situ Ciburuy
- Gua Pawon
- Stone Garden
- Indiana Camp
- Pesona Tebing Masigit
- Sanghyang Poek
- Sanghyang Kenit
- Sanghyang Heuleut
- Curug Sawer
- Curug Malela

Pecinan, Distrik yang Kental dengan Budaya Tionghoa

Tak hanya sebagai tempat tinggal dan berkumpulnya etnis Tionghoa, Pecinan juga bisa dikunjungi sebagai tempat wisata menarik.
Chinatown atau yang biasa kita sebut dengan pecinan pada mulanya terbentuk karena maraknya migrasi yang dilakukan oleh masyarakat Tiongkok ke daerah-daerah luar Tiongkok untuk mencari peruntungan. Migrasi yang dilakukan ke daerah asing mengakibatkan adanya rasa aman jika mereka tinggal berkelompok.

Dari kebiasaan inilah pecinan terbentuk. Dilihat dari letak geografisnya, biasanya kawasan pecinan ini terletak di dekat pusat perdagangan karena kebanyakan mata pencaharian imigran Tiongkok pada masa itu adalah pedagang. Seperti yang dapat kita lihat, hampir di setiap negara terdapat kawasan Chinatown tersendiri, begitu pula di Indonesia. Contohnya seperti Kampung Ketandan di Yogyakarta dan Kampung Semawis di Semarang.

Sekarang, kawasan pecinan ini menjadi penanda diakuinya multikulturalisme di Indonesia. Kawasan pecinan ini juga menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang menarik karena kentalnya kebudayaan Tionghoa masih sangat terasa di sana.

Menjelang atau setelah Imlek, tak jarang pula diadakan festival kebudayaan di kawasan pecinan tersebut. Antusiasme masyarakat di sekitar wilayah pecinan tersebut dalam mengikuti festival kebudayaan yang diadakan setiap tahun juga tergolong tinggi.

Pada festival kebudayaan tersebut, terdapat berbagai pertunjukan seni yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai latar belakang. Pertunjukan barongsai dan kesenian Tionghoa juga digelar di festival ini.

Ada pula berbagai kuliner dari berbagai daerah yang dapat dicicipi oleh para pengunjung. Festival kebudayaan ini menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat menarik bagi masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar