Rabu, 25 Maret 2020

Lakukan Pembatasan Layanan Paspor, Imigrasi Jaksel Masih Ramai

Ditjen Imigrasi telah memberlakukan pembatasan layanan paspor untuk cegah penyebaran virus corona. Namun, faktanya masih ramai di lapangan.
Terhitung hari ini lewat laman Instagramnya, Ditjen Imigrasi telah memberlakukan pembatasan layanan paspor untuk semua kantor Imigrasi Indonesia. Kebijakan ini tentu sesuai dengan imbauan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Hanya saja, fakta berbeda ditemui detikcom di lapangan. Diketahui, hari Selasa pagi ini (24/3/2020), kantor imigrasi (Kanim) Kelas I Jakarta Selatan (Jaksel) di Jalan Warung Buncit masih ramai pengunjung.

Walau telah menerapkan pembatasan layanan paspor, tapi Ditjen Imigrasi memang masih mempekerjakan karyawannya untuk tetap melayani pengunjung yang punya prioritas kebutuhan mendesak.

Keluh kesah pun diungkapkan oleh salah satu petugas imigrasi Kanim Jakarta Selatan yang dirahasiakan identitasnya. Walau sudah ada imbauan, nyatanya para pemohon tetap ramai berdatangan ke kantor.

"Pagi jam 08.30 masih agak rapi. Jam 10.00 chaos. Nggak ngaruh, masih tetap berjubel walau dibatasi," ujarnya.

Kondisi ini pun cukup miris. Karena besar kemungkinan kalau para pekerja bisa saja terpapar virus Corona ketika melayani para tamu WNI atau warga asing yang datang. Terlebih banyak titik di Jakarta Selatan yang masuk zona merah penyebaran virus Corona.

Dihubungi terpisah, Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Kemenkumham Arvin Gumilang membenarkan perihal kanim yang masih beroperasi seperti biasa. Hanya saja, kini dibuat sistem shift untuk meminimalisir jumlah pekerja di kantor.

"Sekarang dengan shift, bergantian," ujarnya via pesan singkat.

Bandara Ngurah Rai Bali Setop Operasi di Hari Raya Nyepi

Selama perayaan Hari Raya Nyepi Caka 1942, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali akan menghentikan operasional dan tidak melayani penerbangan.

Penghentian operasional bandar udara akan dilaksanakan selama 24 jam, baik penerbangan Domestik maupun International. Perayaan Hari Raya Nyepi sendiri jatuh pada, Rabu (25/3/2020) besok.

Penghentian pelayanan penerbangan di Bandara Ngurah Rai terhitung mulai pukul 06.00 WITA dan akan beroperasi secara normal kembali pada Kamis, (26/3/2020) pukul 06.00 WITA.

"Selama Hari Raya Nyepi, kami akan menghentikan seluruh kegiatan operasional kebandarudaraan selama 24 jam secara penuh. Baik penerbangan rute domestik dan internasional akan sementara dihentikan untuk menghormati ummat Hindu di Bali agar dapat melaksanakan ibadah secara khusyuk pada Hari Raya Nyepi," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Herry AY Sikado, Selasa (24/03/2020).

Penghentian seluruh kegiatan operasional kebandarudaraan Bandara Ngurah Rai selama 24 jam penuh. Seluruh maskapai yang beroperasi di Bandara Ngurah Rai tentunya sudah menyesuaikan dengan tidak melakukan penjualan tiket dari dan ke Bali.

"Seluruh maskapai yang beroperasi dengan penerbangan terjadwal telah melakukan penyesuaian, tentunya dengan tidak melakukan penjualan tiket penerbangan dari dan ke Bali," tambah Herry.

Selama 24 jam pemberhentian operasional kebandarudaraan, terdapat sedikitnya 386 jadwal penerbangan yang tidak beroperasi. Dari data tersebut, 272 penerbangan merupakan rute domestik, sedangkan 114 penerbangan adalah rute internasional.

"Sebelumnya kami telah berkoordinasi dengan Airnav terkait pengaturan jadwal penerbangan. Notice to Airmen atau NOTAM dengan Nomor A4678/19 NOTAMN yang berisi pemberitahuan kepada seluruh maskapai penerbangan dan bandar udara di dunia, bahwa Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan menghentikan sementara operasional penerbangan selama pelaksanaan Nyepi, selama 24 jam," ungkap Herry.

Sementara itu, AP I Ngurah Rai tetep menyiagakan personel yang bersiaga. Untuk melayani penerbangan darurat.

"Meskipun demikian, kami bersama stakeholder lain tetap menempatkan personel yang bersiaga untuk melayani penerbangan yang bersifat darurat, seperti pendaratan darurat atau emergency landing dan evakuasi medis. Sebanyak lebih dari 350 personel lintas unit telah kami siapkan, termasuk personel dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebanyak 20 personel," jelas Harry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar