Untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) agar tidak semakin meluas ke seluruh Indonesia, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melarang masyarakat mudik pada saat Lebaran.
Pemerintah sedang mengkaji larangan untuk mudik sebagai antisipasi penyebaran virus corona. Masyarakat juga diminta untuk tetap di rumah dan tidak berpergian ke luar daerah.
Lalu, bagaimana bagi masyarakat yang sudah membeli tiket sejak jauh hari? Apakah tiket bisa di-refund?
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan operator transportasi diminta untuk menerima permintaan pengembalian tiket tanpa potongan. Hal ini merupakan arahan dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang merangkap Menhub Ad Interim.
"Menyangkut pembelian tiket, kemarin arahan Pak Menko Maritim jelas dan tegas agar itu dikembalikan dan nggak ada pemotongan," kata Budi lewat video conference bersama wartawan, Jumat (27/3/2020).
Dia juga meminta proses pengembalian tiket tidak dilakukan secara langsung. Operator harus menyiapkan refund tiket secara online.
"Orangnya juga jangan dibuat datang ke stasiun atau terminal tapi online," ungkap Budi.
Soal pelarangan mudik sendiri, menurut Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Perhubungan Adita Irawati, pihaknya memang berkomitmen tegas untuk mengusulkan larangan. Namun, keputusan akan diambil usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.
"Pada intinya, sebenarnya kita akan melarang mudik cuma butuh keputusan tinggi di ratas. Mengapa dilarang? Karena ini (mudik) menjadi potensi perluasan virus," kata Adita pada kesempatan yang sama.
Minta bantuan RT-RW...
Thailand Lockdown, 60.000 Pekerja Migran Terpaksa Pulang Kampung
Pihak berwenang Thailand telah menutup mal dan tempat usaha lain pada akhir pekan. Sebanyak 60.000 pekerja migran terpaksa meninggalkan negara itu.
Dilansir Reuters dan berbagai sumber, Jumat (27/3/2020), langkah Thailand ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan memicu eksodus besar-besaran dari empat atau lima juta pekerja migran di negara itu, terutama dari Laos, Myanmar dan Kamboja.
Pemerintah Thailand mengumumkan akan mulai memberlakukan lockdown sampai akhir April mulai Kamis (26/03). Hal ini diharapkan dapat membantu menghentikan penyebaran virus Corona.
Mulai hari ini, perbatasan negara akan ditutup untuk para pendatang asing. Acara-acara pertemuan sosial juga dilarang, perjalanan domestik dibatasi.
Thailand memerintahkan masyarakat untuk tetap di rumah dan menutup sebagian besar bisnis. Menurut Pejabat Kementerian Dalam Negeri, sebanyak 60.000 pekerja migran dari Laos, Kamboja dan Myanmar telah kembali ke rumah masing-masing pada Selasa (24/03).
Kerumunan besar dari para pekerja migran pun terlihat di perbatasan Myanmar, para pekerja membawa koper-koper mereka.
"Pihak berwenang negara mengirim para pekerja kembali ke negara bagian dan wilayah mereka masing-masing dengan mobil, tetapi beberapa tidak bisa menunggu dan mencoba melewati perbatasan," kata pihak komite Aid Alliance, sebuah organisasi nirlaba yang membantu pekerja migran di Thailand, Ye Min.
Dalam antrean, seorang karyawan pengalengan ikan berusia 24 tahun mengatakan kepada Reuters bahwa keluarganya meminta dia untuk pulang.
"Di Thailand, orang-orang membeli makanan, tetapi saya tidak punya banyak uang untuk persediaan, jadi saya hanya ingin pulang," kata Win Paing
Jumlah kasus Corona di Thailand mencapai 1.045 menurut pemerintah di Twitter, Kamis (26/03). Sebagian besar wilayah negeri itu telah ditutup sebelum keadaan darurat diumumkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar