Rabu, 17 Februari 2021

Tes Makin Drop, Positivity Rate COVID-19 Indonesia Kian Jauh dari Standar WHO

 Kasus infeksi COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya. Pemerintah melaporkan penambahan 10.029 kasus baru COVID-19 pada hari Selasa (16/2/2021) sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini adalah 1.233.959 pasien.

Jika dilihat dari jumlah kasus konfirmasi per hari ini, angkanya terlihat menurun. Hanya saja, pemeriksaan spesimen juga mengalami penurunan dibandingkan hari-hari biasanya.


Per Selasa (16/2/2021) jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 28.167 dan menghasilkan kasus positif 10.029 orang dan menjadikan angka positivity rate di Indonesia sebesar 35,60 persen.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka ideal positivity rate COVID-19 maksimal 5 persen. Artinya, per hari ini, angka positivity rate Indonesia tujuh kali lipat lebih tinggi dari standar WHO.


Positivity rate adalah persentase jumlah kasus positif COVID-19 dengan membadungkan jumlah tes dengan orang yang positif. Positivity rate dihitung dari kasus positif COVID-19 dibagi jumlah orang yang diperiksa, kemudian dikali 100 persen.


Berikut data positivity rate di Indonesia sepekan terakhir:

16 Februari


Jumlah spesimen: 28.167

Konfirmasi positif: 10.029

Positivity rate: 35,60 persen


15 Februari


Jumlah spesimen: 26.379

Konfirmasi positif: 6.462

Positivity rate: 24,49 persen


14 Februari


Jumlah spesimen: 35.849

Konfirmasi positif: 6.765

Positivity rate: 18,87 persen


13 Februari


Jumlah spesimen: 37.816

Konfirmasi positif: 8.844

Positivity rate: 23,38 persen


12 Februari


Jumlah spesimen: 53.957

Konfirmasi positif: 9.869

Positivity rate: 18,29 persen


11 Februari


Jumlah spesimen: 71.511

Konfirmasi positif: 8.435

Positivity rate: 11,79 persen


10 Februari


Jumlah spesimen: 70.312

Konfirmasi positif: 8.776

Positivity rate: 12,48 persen

https://indomovie28.net/movies/younger-sister/


Diprakarsai dr Terawan, Vaksin Corona Nusantara Masuk Uji Klinis Fase II


Selain vaksin Merah Putih, ternyata saat ini ada vaksin COVID-19 buatan anak bangsa yaitu vaksin Nusantara. Tahapannya kini masuk uji klinis fase II.

Vaksin tersebut menggunakan teknologi sel Dendritik di mana satu vaksin dibuat hanya diperuntukkan untuk satu orang sehingga disebut aman bagi orang yang memiliki komorbid. Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang juga pemrakarsa pembuatan vaksin Nusantara hari ini melihat persiapan uji klinis fase II di RSUP dr. Kariadi Semarang.


Terawan mengatakan kerjasama antara PT. Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat, Universitas Diponegoro (Undip), dan RSUP dr. Kariadi Semarang melakukan pengembangan dan uji klinis Vaksin Nusantara.


"Uji klinis I yang selesai dengan hasil baik, imunitas baik dan hasil safety. Kan uji klinis I mengontrol safety dari pasien. Dari 30 pasien imunogenitasnya baik," jelasnya.


Dijelaskan, vaksin berasal dari sel dendritik autolog (komponen dari sel darah putih) yang dipaparkan dengan antigen protein S dari SARS-COV-2. Sel dendritik yang telah mengenal antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS COV-2.


"Vaksin berbasis dendritik sel. Dikenalkan dengan antigen COVID- 19 jadi punya memori COVID-19. Proses simpel dengan inkubasi seminggu kemudian jadi vaksin individual dan disuntikkan," tandasnya.


Konsep vaksinasi general diubah personal menurut Terawan cukup penting karena kondisi komorbid masing-masing individu berbeda. Meski demikian ia bisa memastikan produksi massal tetap bisa dilakukan walau sifatnya individual.


"Jadi orang pikir tidak bisa produk massal. Bahkan bisa sebulan bisa 10 juta, bisa dilakukan," ujarnya.


Berbagai proses sudah dilalui dalam pengembangan vaksin tersebut antara lain yaitu mulai 12 Oktober 2020 yaitu penetapan Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Sel Dendritik oleh Kemenkes KMK No. HK.01.07/MENKES/2646/2020.

https://indomovie28.net/movies/tutor-twin-girlfriend/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar