Rabu, 24 Februari 2021

Tolak Aturan Baru, Pengguna WhatsApp Tak Bisa Kirim Pesan

 Aturan privasi baru WhatsApp diundur dari awalnya Februari, mulai berlaku pada 15 Mei karena suara penolakan yang meluas. Jika sebelumnya pengguna WhatsApp yang menolak aturan baru itu disebut tak bisa lagi menggunakan aplikasinya, ketentuan baru lebih lunak tapi tetap saja menyulitkan.

Berdasarkan email yang dikirimkan oleh WhatsApp ke mitranya, TechCrunch melaporkan bahwa WhatsApp akan secara perlahan meminta user menerima aturan baru di tanggal 15 Mei agar bisa menggunakan fungsi WhatsApp secara penuh.


Apa yang terjadi jika pengguna menolak? "Untuk jangka pendek, para user tersebut akan bisa menerima panggilan dan notifikasi, tapi tidak akan bisa membaca atau mengirimkan pesan dari aplikasi," sebut WhatsApp seperti dikutip detikINET dari Tech Crunch, Senin (22/2/2021).


WhatsApp dalam konfirmasinya telah membenarkan rencana tersebut. Fungsi menerima panggilan dan notifikasi pun akan dibatasi hanya selama beberapa minggu.


Pasalnya pada masa tenggang itu, WhatsApp akan menandai pengguna yang belum menyetujui aturan baru sebagai akun yang tidak aktif. Akun yang tidak aktif otomatis akan dihapus setelah 120 hari.


Maka tetap hanya ada dua opsi bagi user, menerima aturan privasi baru atau pindah ke aplikasi lain. Memang diberikan kelonggaran daripada sebelumnya, akan tetapi tetap saja jika user menolak kebijakan baru itu, mereka pada akhirnya tidak bisa lagi memakai WhatsApp.


WhatsApp sendiri terus berusaha keras agar aturan baru itu tersosialisasi dengan baik dan tidak disalahpahami oleh pengguna. Terutama bahwa aturan baru ini sama sekali tidak membuat pesan kurang aman karena komunikasi tetap disandi dan hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerimanya.


WhatsApp APAC Communications Director Sravanthi Dev mengatakan bahwa WhatsApp menyadari adanya miskomunikasi yang terjadi sehingga muncul interpretasi yang salah terkait isi kebijakan privasi baru WhatsApp.


"Cara kami berkomunikasi di Januari (lewat status WhatsApp) membuat kebingungan dan orang-orang semakin menaruh perhatian. Itu alasannya kami selalu berusaha mengunggah informasi dengan cara berbeda. Ada yang ingin kami beritahukan ke orang-orang dan memberi mereka lebih banyak waktu untuk mengetahui lebih dalam," ujar Sravanthi.

https://movieon28.com/movies/bluebell/


Bahaya! Download Aplikasi Clubhouse di Android


Sebagai media sosial (medsos) pendatang baru, Clubhouse berhasil menyita perhatian. Eits, tapi kalian para pengguna smartphone Android jangan download aplikasi Clubhouse dulu, berbahaya!

Saat ini, Clubhouse baru tersedia di perangkat iPhone, iPad, serta iPad Touch yang menjalankan iOS 13.0 dan iPadOS 13.0 atau di atasnya. Sementara di Android berlum tersedia.


Alpha Exploration Co sebagai pengembang tengah mempersiapkan aplikasinya untuk perangkat Android. Mereka mengaku telah merekrut satu developer untuk menggarapnya.


Tapi viralnya Clubhouse ditambah rasa penasaran yang membucah bikin pemilik ponsel Android melakukan segala cara agar tidak ketinggalan tren. Salah satunya men-download aplikasi Clubhouse tidak resmi.


Perusahaan keamanan internet Kaspersky mewanti-wanti para pengguna mewaspadai aplikasi menyamar Clubhouse for Android.


"Terdapat dua hal penting di sini: pertama, the sale of invites (penjualan undangan); dan aplikasi palsu. Kedua skenario disatukan oleh satu hal, yaitu keinginan untuk mengeksploitasi minat para pengguna di platform sosial," ujar Kaspersky dalam keterangan tertulisnya.


Skenario pertama adalah monetisasi dalam skala kecil. Namun, skenario kedua sifatnya jauh lebih serius. Para pelaku kejahatan siber dapat mendistribusikan kode berbahaya dengan menyamar sebagai perangkat lunak populer, misalnya, versi palsu Clubhouse untuk Android.

https://movieon28.com/movies/revan-reina/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar