Selasa, 16 Februari 2021

Awas Hacker dan Malware di Balik Aplikasi Kencan

  Aplikasi kencan mungkin bisa menjadi solusi untuk mencari teman atau pasangan. Namun, Anda harus tetap waspada akan ancaman hacker dan malware di balik aplikasi semacam ini.

Salah satu aspek berbahaya dari aplikasi semacam ini adalah ancaman data pribadi penggunanya, alias privasi data pengguna. Hal ini pernah terjadi pada awal 2020, di mana ada 70 ribu foto perempuan pengguna Tinder disebar di forum kejahatan siber.


Kejadian semacam ini tentulah merugikan pengguna, baik dalam hal pelanggaran privasi maupun ancaman kejahatan yang bisa datang setelahnya. Saat itu, ada hampir 16 ribu foto pengguna Tinder beredar di sebuah situs pertukaran malware.


"Data seperti ini biasanya menarik para penipu, digunakan sebagai koleksi akun palsu untuk meyakinkan korban di platform lain," ujar Aaron DeVera, peneliti di Cybersecurity White Ops.


"Stalker biasanya pakai cara yang lebih tertarget, dalam upaya untuk menambah koleksi data yang digunakan secara individu," sambungnya.


Devera mengatakan kepada Gizmodo seperti dilihat, Minggu (14/2/2021) bahwa foto-foto tersebut itu dikaitkan dengan file teks yang berisi sekitar 16.000 ID pengguna Tinder. Untuk sementara, mengubah kata sandi akun dapat menjadi langkah awal untuk melindungi privasi pengguna Tinder.


Pintu gerbang malware


Aplikasi semacam Tinder bisa jadi pintu masuk malware yang bisa mengancam keamanan negara. Ya, ini adalah hal yang mungkin terjadi, atau tepatnya sudah pernah terjadi sebelumnya.


Ada malware kiriman dari sel militan Hamas dari Palestina yang sukses menyusup ke sejumlah ponsel milik tentara Israel Defence Forces (IDF). Malware ini menyusup lewat aplikasi pencari kencan untuk ponsel Android.


Aplikasi tersebut bisa menyusup ke Google Play Store versi Israel, dan bisa mencuri data dan informasi penting dari ponsel korbannya. Seperti mengakses lokasi, menyalin kontak, data, foto, dan juga mengakses kamera serta mikrofon.


Setidaknya ada sekitar 100 tentara, pria maupun wanita, mengunduh aplikasi tersebut dan tertipu oleh militan Hamas yang menyamar sebagai pria ataupun wanita dengan foto yang menarik.


Untungnya, menurut IDF, infeksi malware tersebut sudah mereka sadari sebelum ada dampak berat. IDF sendiri menamai operasi melawan malware itu sebagai 'Operation Broken Heart'.


Aksi kejahatan dengan menggunakan media sosial ini sering disebut sebagai 'honey trap'. Yaitu memanfaatkan profil media sosial yang memakai foto yang lawan jenis yang menarik -- pria tampan atau wanita cantik -- yang dipakai untuk mendekati korbannya, dan kemudian dibujuk untuk mengunduh aplikasi berisi malware.

https://tendabiru21.net/movies/black-christmas/


Samsung Mau Rilis Galaxy S21 FE?


- Samsung Galaxy S20 FE mendapatkan sambutan yang positif saat diluncurkan pada September tahun lalu. Kini Samsung dikabarkan sedang menyiapkan penerusnya, Galaxy S21 FE.

Laporan dari SamMobile mengatakan Samsung saat ini sedang menyiapkan ponsel dengan kode SM-G990B, seperti dikutip dari Gizmochina, Minggu (14/2/2021). Ponsel ini diduga kuat akan diluncurkan sebagai Galaxy S21 FE.


Jika melihat skema kode Galaxy S20 FE yang mengusung kode SM-G870F untuk varian 4G dan SM-G871B untuk varian 5G, Galaxy S21 FE dengan kode SM-G990B sepertinya akan menjadi varian yang mendukung LTE.


Tapi Samsung hanya meluncurkan Galaxy S21 dalam varian 5G. Jadi masih belum diketahui apakah Galaxy S21 FE akan hadir dalam varian LTE dan 5G atau hanya 5G.


Selain nomor model, laporan ini juga berisi spesifikasi singkat tentang Galaxy S21 FE. Ponsel ini akan memiliki dua pilihan memori internal yaitu 128 GB dan 256 GB.


Ponsel ini diperkirakan akan meminjam beberapa spesifikasi dari Galaxy S21 dan Galaxy S21+. Tapi belum diketahui apakah ini artinya Galaxy S21 FE ikut menanggalkan slot microSD atau tidak.

https://tendabiru21.net/movies/the-left-ear/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar