Jumat, 04 Juni 2021

Tips Pilih Metode Sunat Buat Anak, Persiapan Jelang Libur Sekolah

 Menjelang libur panjang sekolah, banyak orang tua yang berencana untuk menyunatkan anaknya. Namun, tak sedikit di antara mereka yang masih kebingungan dan takut dalam memilih metode sunat yang cocok untuk anaknya.

Salah satunya dialami oleh warga Jakarta Selatan, Laila (46), yang mengaku sempat kebingungan saat menentukan anaknya mau disunat di mana dan dengan metode yang seperti apa. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk menyunatkan anaknya di 'bengkong', sunat tradisional, setelah direkomendasikan oleh teman-temannya.

https://tendabiru21.net/movies/lai-shi-chinas-last-eunuch/


"Di Jakarta di daerah Buncit, bengkong kalau kita manggilnya bengkong. Sunatnya itu kaya pakai sumpit, itu ada yang ngasih tahu daerah situ katanya bagus. Jadi kalau orang mau sunat larinya pada ke situ," ucap Laila kepada detikcom, saat menceritakan pengalaman sunat anaknya yang berusia 8 tahun, Kamis (3/6/2021).


"Karena menurut mereka itu, kalau disunat pakai bengkong itu lebih cepat daripada dilaser. Jadi sama si bengkong itu penisnya ditarik-tarik terus putus gitu (kulitnya), caranya cepat nggak ada 5 menit," lanjutnya.


Meski, kata Laila, proses sembuhnya cepat yakni kurang dari dua minggu, tetapi anaknya sempat mengeluarkan banyak darah ketika disunat dengan metode tersebut.


Seiring berkembangnya teknologi, sunat tradisional seperti sunat bengkong kini bersaing juga dengan sunat medis. Metodenya lebih beraneka ragam, mulai dari laser hingga klem. Inovasinya juga macam-macam, ada yang bisa sunat sambil main PS (PlayStation).


Menurut David, perawat di salah satu klinik sunat Sunat Safubot Indonesia, semua metode sunat yang ada saat ini sebenarnya sudah aman dan tidak berbahaya.


"Apa pun metodenya aman semua, karena prinsip sunat itu hanya membuang sebagian kulit saja sampai batas kepala penis," kata David saat dihubungi detikcom, Kamis (3/6/2021).


Umumnya luka bekas sunat akan sembuh setelah 21 hari. David pun memberikan penjelasan tentang sejumlah metode sunat yang ada saat ini untuk menjadi pertimbangan para orang tua yang hendak menyunatkan anaknya. Di antaranya sebagai berikut.


1. Metode konvensional

Dalam metode ini, sunat akan dilakukan menggunakan gunting manual. Menurut David, proses sunat menggunakan metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni 45-60 menit, tergantung dari kecekatan dokternya.


"Kalau konvensional itu kan otomatis menggunakan gunting manual, pasti ketika dipotong kulitnya kan berdarah ya. Otomatis prosesnya akan lebih lama, karena harus menghentikan darah, menjahit dulu, dan diperban," jelasnya.


2. Metode laser

Metode laser atau electrical cauter adalah salah satu teknik sunat yang diketahui banyak orang saat ini. Prosesnya menggunakan besi yang dihantarkan aliran listrik, yang kemudian menghasilkan suhu panas, untuk memotong kulit kepala penis.


Menurut David, metode ini tidak akan membuat pasien mengeluarkan banyak darah ketika disunat, karena suhu panas dari besi tersebut dapat menghentikan pendarahan dari pembuluh darah di sekitar area kulit kepala penis.


"Itu biasanya ada luka bakar. Kalau laser ini tergantung juga dokter operatornya, kalau misalnya dia nggak jeli, bisa kena kepala penisnya. Tapi tergantung dari operatornya," jelasnya.


"Terus tetap dijahit kalau laser itu, laser itu nggak mampu dia untuk menyatukan kulit. Tetap harus ada yang dijahit, cuma memang saat pemotongan kulitnya si laser itu kan minim pendarahan," tambahnya.


Sama seperti metode konvensional, kata David, penis juga perlu diperban ketika sesudah selesai disunat menggunakan cara ini.


3. Metode klem

David menjelaskan, metode ini menggunakan tabung plastik khusus yang memiliki ukuran bervariasi sesuai dengan ukuran penis. Nantinya tabung tersebut akan dipasangkan ke dalam kepala penis, kemudian dikunci dari luar.


"Memang prosesnya lebih cepat karena kan dicetak, hasilnya juga bagus. Dilakukan pemotongan kulit menggunakan pisau bedah. Tapi, klem-nya itu ditanam atau dipasang dulu 5 hari. Setelah 5 hari kembali lagi ke klinik untuk dibuka," ujar David.


Meski metode ini bisa mengurangi risiko pendarahan dan tak perlu dijahit, namun penggunaan tabung ini bisa mengganggu kenyamanan sang anak dalam beraktivitas setelah disunat.


"Terkadang kondisi seperti ini orang tua sudah khawatir. Jangankan dibuka, digoyang-goyangin aja si anak sudah merasa nggak nyaman. Apalagi ada benda asing 5 hari menempel di kulit," kata David.

https://tendabiru21.net/movies/school-on-fire/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar