Baru-baru ini, Ashanty mengabarkan dirinya diserang penyakit baru. Ia didiagnosis mengidap batu ginjal, tetapi sebelumnya tak mengeluhkan gejala apapun.
"Ada batu ginjal sudah agak besar, tapi di sini itu nggak boleh diambil, dioperasi atau ditembak karena menurut dia, kamu ikuti 6 bulan minum air putih sebanyak-banyaknya dulu nanti baru 6 bulan kamu balik lagi buat cek, kalau memang dia nggak ilang dan membesar baru diambil," tuturnya dalam YouTube The Hermansyah A6 saat menjalani pengobatan di Turki, dikutip detikcom Rabu (9/6/2021).
Penyanyi kelahiran Jakarta tersebut bercerita harus mulai terbiasa minum air 3 liter sehari. Hal ini agar batu ginjalnya tak membesar dan ia tak perlu menjalani operasi.
Dikutip dari Mayo Clinic, batu ginjal memang biasanya tak menimbulkan gejala apapun sampai batu tersebut bergerak di dalam ginjal dan masuk ke bagian ureter, saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Jika tersangkut di ureter, ia akan menghalangi aliran urin dan memicu ginjal membengkak dan ureter kejang hingga timbul rasa menyakitkan.
Dalam kondisi tersebut, akan timbul beberapa gejala seperti berikut.
Nyeri parah dan tajam di samping dan punggung, di bawah tulang rusuk
Nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan
Rasa sakit yang datang dalam gelombang dan berfluktuasi dalam intensitas
Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
Tanda dan gejala batu ginjal lain juga bisa dilihat dari warna urine dan kondisinya:
Urine merah muda, merah atau coklat brown
Urine keruh atau berbau busuk
Kebutuhan terus-menerus untuk buang air kecil, buang air kecil lebih sering dari biasanya atau
buang air kecil dalam jumlah sedikit
Mual dan muntah
Demam dan menggigil jika ada infeksi
Rasa sakit yang disebabkan oleh batu ginjal dapat berubah misalnya, berpindah ke lokasi yang berbeda atau meningkat intensitasnya.
Kapan harus ke dokter?
Segera bertemu dokter jika memiliki gejala yang mengkhawatirkan seperti nyeri begitu parah sehingga tidak bisa duduk atau menemukan posisi yang nyaman. Nyeri disertai mual dan muntah, muncul demam dan menggigil. Kesulitan buang air kecil hingga ada darah dalam urine.
https://maymovie98.com/movies/romantic-dream/
Jika Seluruh Virus Corona di Dunia Digabungkan, Berapa ya Kira-kira Beratnya?
Pernah nggak sih kalian penasaran, berapa total berat SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, di seluruh dunia jika disatukan?
Menurut sebuah studi baru, jika seluruh partikel virus Corona di bumi dikumpulkan dalam satu timbangan, beratnya akan berada kira-kira di antara sebuah apel dan balita.
Dikutip dari Live Science, peneliti ini memperkirakan bahwa setiap orang yang terinfeksi COVID-19 akan membawa sekitar 10-100 miliar partikel SARS-CoV-2 pada puncak infeksi mereka. Itu menunjukkan bahwa virus Corona memiliki massa kolektif antara 0,1-10 kg.
Untuk menghitung berapa banyak virus yang dapat dibawa oleh setiap orang yang terinfeksi, para peneliti menggunakan pengukuran sebelumnya yang diambil dari rhesus monyet tentang berapa banyak SARS-CoV-2 yang mereka bawa selama infeksi puncak di berbagai jaringan yang diketahui rentan terhadap virus, termasuk di paru-paru , amandel, kelenjar getah bening dan sistem pencernaan.
"Walau kecil, bukan berarti tidak berarti. Di sini kita berbicara tentang massa virus yang sangat kecil, tetapi benar-benar mendatangkan malapetaka di dunia," kata penulis senior Ron Milo, profesor di Departemen Ilmu Tanaman dan Lingkungan, Weizmann Institute of Science, Israel.Mereka kemudian mengalikan jumlah partikel virus yang ada per gram jaringan pada monyet rhesus dengan massa jaringan manusia, untuk memperkirakan jumlah partikel virus dalam jaringan manusia.
Menemukan angka-angka ini memungkinkan tim untuk lebih memahami apa yang terjadi di dalam tubuh selama infeksi, seperti berapa banyak sel yang terinfeksi dan bagaimana jumlah partikel virus yang dibuat dalam tubuh dibandingkan dengan seberapa cepat virus dapat berkembang.
Dari perhitungan sebelumnya berdasarkan diameter virus, mereka sudah mengetahui bahwa setiap partikel virus memiliki massa satu femtogram (10 dinaikkan menjadi minus 15 gram).
Menggunakan massa dan jumlah partikel yang diperkirakan, mereka menghitung bahwa setiap orang, pada infeksi puncak, membawa sekitar satu hingga 10 mikrogram partikel virus.
Tetapi mereka juga menemukan adanya variasi dalam jumlah partikel virus pada manusia yang terinfeksi; pada kenyataannya, itu dapat berbeda lima hingga enam kali lipat, yang berarti bahwa beberapa orang yang terinfeksi mungkin memiliki partikel ini beberapa kali lebih banyak daripada yang lain.
"Kami berharap penelitian ini akan memulai pemikiran dan eksperimen baru," papar peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar