Rabu, 09 Juni 2021

Jika Seluruh Virus Corona di Dunia Digabungkan, Berapa ya Kira-kira Beratnya?

 Pernah nggak sih kalian penasaran, berapa total berat SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, di seluruh dunia jika disatukan?

Menurut sebuah studi baru, jika seluruh partikel virus Corona di bumi dikumpulkan dalam satu timbangan, beratnya akan berada kira-kira di antara sebuah apel dan balita.


Dikutip dari Live Science, peneliti ini memperkirakan bahwa setiap orang yang terinfeksi COVID-19 akan membawa sekitar 10-100 miliar partikel SARS-CoV-2 pada puncak infeksi mereka. Itu menunjukkan bahwa virus Corona memiliki massa kolektif antara 0,1-10 kg.


Untuk menghitung berapa banyak virus yang dapat dibawa oleh setiap orang yang terinfeksi, para peneliti menggunakan pengukuran sebelumnya yang diambil dari rhesus monyet tentang berapa banyak SARS-CoV-2 yang mereka bawa selama infeksi puncak di berbagai jaringan yang diketahui rentan terhadap virus, termasuk di paru-paru , amandel, kelenjar getah bening dan sistem pencernaan.


"Walau kecil, bukan berarti tidak berarti. Di sini kita berbicara tentang massa virus yang sangat kecil, tetapi benar-benar mendatangkan malapetaka di dunia," kata penulis senior Ron Milo, profesor di Departemen Ilmu Tanaman dan Lingkungan, Weizmann Institute of Science, Israel.Mereka kemudian mengalikan jumlah partikel virus yang ada per gram jaringan pada monyet rhesus dengan massa jaringan manusia, untuk memperkirakan jumlah partikel virus dalam jaringan manusia.


Menemukan angka-angka ini memungkinkan tim untuk lebih memahami apa yang terjadi di dalam tubuh selama infeksi, seperti berapa banyak sel yang terinfeksi dan bagaimana jumlah partikel virus yang dibuat dalam tubuh dibandingkan dengan seberapa cepat virus dapat berkembang.


Dari perhitungan sebelumnya berdasarkan diameter virus, mereka sudah mengetahui bahwa setiap partikel virus memiliki massa satu femtogram (10 dinaikkan menjadi minus 15 gram).


Menggunakan massa dan jumlah partikel yang diperkirakan, mereka menghitung bahwa setiap orang, pada infeksi puncak, membawa sekitar satu hingga 10 mikrogram partikel virus.


Tetapi mereka juga menemukan adanya variasi dalam jumlah partikel virus pada manusia yang terinfeksi; pada kenyataannya, itu dapat berbeda lima hingga enam kali lipat, yang berarti bahwa beberapa orang yang terinfeksi mungkin memiliki partikel ini beberapa kali lebih banyak daripada yang lain.


"Kami berharap penelitian ini akan memulai pemikiran dan eksperimen baru," papar peneliti.

https://maymovie98.com/movies/13-hours-the-secret-soldiers-of-benghazi/


18+ Sudah Boleh Dapat Vaksin COVID-19, Tapi Kok Cuma DKI? Ini Alasannya


Program vaksinasi Corona di DKI Jakarta sudah memasuki tahap III untuk kelompok sasaran masyarakat rentan. Untuk memperluas cakupan vaksinasi COVID-19 di DKI, Kementerian Kesehatan memberikan izin untuk memberikan vaksin ke masyarakat umum usia 18 tahun ke atas.

"Sudah mulai (untuk) di atas 18 usia 18 tahun. Menggunakan AZ (AstraZeneca)," kata juru bicara vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi detikcom, Kamis (9/6/2021).


Belum ada pengumuman resmi terkait hal itu. Namun sebuah surat dari Kementerian Kesehatan RI untuk Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjelaskan beberapa hal terkait kebijakan vaksinasi Corona pada usia 18 tahun ke atas.


Alasan memberi izin vaksinasi Corona untuk 18 tahun ke atas di DKI juga terungkap dalam surat yang beredar luas di media sosial tersebut. Berikut alasan yang terungkap:


1. Kasus aktif tinggi

Kemenkes melihat kasus aktif di DKI yang cenderung meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan angkanya di atas batas yang telah ditentukan yang menunjukkan transmisi penularan Corona di DKI cenderung tinggi.


"Persentase kasus positif di Provinsi DKI Jakarta selama satu pekan terakhir 7,62 persen (lebih dari 5 persen)," demikian bunyi surat edaran tersebut.


Selain itu sekitar 35 persen kasus positif aktif memiliki gejala sedang sampai kritis sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.


2. Cakupan vaksinasi masih rendah

Pelaksanaan vaksinasi tahap III di DKI yang menyasar masyarakat rentan masih sangat terbatas. Adanya 'lampu hijau' dari Kemenkes untuk memberikan vaksin kepada masyarakat umum akan meningkatkan cakupan vaksinasi di DKI.


3. Ibu kota negara

DKI merupakan ibu kota Negara yang menjadi pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi nasional sehingga penting bagi pemerintah untuk segera menekan dan mengendalikan kasus COVID-19 di DKI.


"Salah satunya dengan mencapai herd immunity melalui pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan cakupan tinggi dan merata."

https://maymovie98.com/movies/the-maidens-of-heavenly-mountains/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar