Senin, 07 Juni 2021

Terungkap, Ini Alasan Kasus Jamur Hitam di India Membludak

  Kasus infeksi jamur hitam atau mucormycosis menyeruak seiring gelombang tsunami COVID-19 di India. Peneliti meyakini, kasus ini sebenarnya memang sudah banyak terjadi di India sebelum pandemi COVID-19. Penyebabnya tak lain tingginya kasus diabetes yang tak terkontrol di negara tersebut.

"Mucormycosis sangat terkait dengan kasus diabetes yang tidak terkontrol dan banyak terjadi di India," ujar pakar infeksi jamur dari Universitas Manchester, dr David Denning, dikutip dari BBC, Senin (7/6/2021).


Menurutnya, masalah jamur hitam di India ini kian runyam lantaran infeksi jamur hitam tak mudah dideteksi. Beberapa penelitian pun menyebut, kasus infeksi jamur hitam kerap sulit didiagnosis lantaran pengumpulan sampel jaringan yang sulit dan kurang sensitivitas tes diagnostik.


Infeksi jamur hitam ini sudah terjadi di sekitar 38 negara sebelum ada pandemi COVID-19. Menurut Leading International Fungal Education, 2 negara dengan kasus tertinggi yakni India dan Pakistan.


Penelitian terbaru menunjukan, 94 persen pasien COVID-19 yang terinfeksi jamur hitam di dunia memiliki riwayat diabetes. 71 persen di antaranya dilaporkan dari India.


"Ada banyak diabetes yang tidak terkontrol di India karena orang tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur," kata Dr Hariprasath Prakash dari International School of Medicine di Kyrgyzstan.


Menurutnya, minimnya pemeriksaan kesehatan membuat banyak masyarakat India baru mengetahui riwayat diabetesnya ketika sudah mengidap penyakit komplikasi lainnya, seperti infeksi jamur hitam. Padahal, jamur hitam bukan satu-satunya ancaman penyakit komplikasi pada pengidap diabetes.

https://maymovie98.com/movies/frankenstein-general-hospital/


Belum Satu Bulan AirTag Apple Sudah Diretas


Kurang dari sebulan sejak peluncurannya AirTag Apple sudah berhasil diretas. Hal tersebut dilakukan oleh peneliti keamanan asal Jerman yang mengumumkannya lewat Twitter.

Stacksmashing demikian nama akun Twitternya mengungkapkan telah berhasil meratas AirTag dengan cara melakukan reverse engineering. Saat percobaannya, sudah 2 AirTag yang ia rusak karena gagal diretas.


Ia mem-flash ulang mikrokontroler yang memungkinkannya membuat beberapa perubahan pada fungsionalitas AirTag. Dalam peretasannya ia berhasil membuat perubahan yang berkaitan dengan link URL yang muncul pada pemberitahuan ketika AirTag dalam mode hilang.


Peneliti Jerman mengubah URL pada pemberitahuan. Alih-alih memberi tahu orang yang menemukan AirTag yang hilang tentang situs found.apple.com, pemberitahuan tersebut mengarahkan ke situs web peneliti dan menyertakan URL-nya.


Apple tampaknya harus serius menangani kasus ini. Peretasan AirTag mungkin memungkinkan seseorang untuk menguntit pengguna AirTag tertentu.


Apple pun telah mengirimkan peringatan ketika AirTag yang bukan milik pengguna, ditemukan bepergian dengan keluarga. Adapun kemungkinan AirTag dapat diretas untuk menciptakan masalah keamanan. Sepertinya itu terbukti sangat mungkin dan Apple perlu merespons sebagaimana dilansir detiKINET dari PhoneArena, Selasa (11/5/2021).

https://maymovie98.com/movies/hide-and-go-shriek/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar