Umumnya kebun bisa dilihat di permukaan tanah. Tapi ada kebun yang beda di Inggris. Lokasinya puluhan meter di bawah tanah dan turis bisa main ke sana.
Growing Underground merupakan kebun bawah tanah di London, Inggris. Dilihat detikTravel dari situs resminya, Kamis (7/2/2019), penggagas Growing Underground adalah Richard Ballard dan Steven Dring. Dibuat tahun 2014, Growing Underground disebut-sebut sebagai kebun bawah tanah pertama di dunia.
Kebun yang unik itu berlokasi 33 meter di bawah permukaan tanah. Tepatnya di terowongan bawah tanah bekas tempat berlindung dari serangan udara Perang Dunia II, di Distrik Clapham.
Di kebun ditanam microgreens alias sayuran yang dipanen muda pada usia sekitar 7 sampai 14 hari setelah benih disemai, serta selada. Dengan sistem hidroponik https://www.detik.com/tag/hidroponik dan teknologi LED, tanaman tumbuh dengan baik, bebas pestisida pula.
Untuk pertama kalinya, kebun Growing Underground membuka kesempatan buat traveler yang ingin berkeliling di sana. Ada tur terbatas buat wisatawan. Di hari-hari tertentu, seperti Selasa dan Kamis ada tur bersama penggagas kebun bawah tanah ini. Tur tersedia sampai akhir Maret 2019 dengan durasi 75 menit.
Kemudian ada tur lagi bersama team leader di kebun hari Kamis dan Sabtu di bulan April sampai September. Selama tur, wisatawan diajak eksplor kebun bernuansa pink yang futuristik ini.
Sambil berkeliling traveler akan dijelaskan soal sejarah terowongan dan kebun bawah tanah. Asyiknya lagi, sebelum pulang setiap peserta tur bakalan diberi fresh micro herb salad dengan sayuran yang dipetik langsung dari kebun.
Nah tur ini terbuka buat semua traveler dengan minimal usia 14 tahun. Kalau mau ikutan, biayanya mulai dari 35,15 Poundsterling (Rp 635 ribu). Sebaiknya pesan tiket terlebih dahulu di situs resminya, karena untuk satu kali tur jumlah pesertanya terbatas.
Menginap di dalam Pesawat Boeing 747, Bagaimana Rasanya?
Bangunan hostel kekinian dengan berbagai fasilitas sudah umum ditemukan. Tapi, bagaimana kalau adanya di dalam armada pesawat raksasa?
Inilah Jumbo Jet Hostel, sebuah penginapan yang menggunakan armada pesawat tua Boeing 747-212B berukuran raksasa. Armada yang dibuat tahun 1976 dan sudah tidak digunakan ini, disulap menjadi sebuah hotel dengan berbagai fasilitas.
Ditelusuri detikTravel dari situs resminya, Kamis (7/2/2019) Jumbo Jet Hostel terletak di Ibukota Swedia, Stockholm. Tidak jauh dari bandara internasional Arlanda.
Awalnya, pemilik ingin mengembangkan bisnis hotel. Kemudian, ia mendengar ada sebuah bangkai pesawat tua yang dijual di Bandara Arlanda. Karena menurutnya strategis dan menjual, kemudian ia membangun hotel di armada tersebut.
Dulunya armada Boeing 747-212B ini dimiliki dan dioperasikan oleh maskapai Swedia bernama Transjet, yang bangkrut pada tahun 2002. Sebelumnya, armada ini awalnya dibuat untuk maskapai Singapore Airlines dan Pan Am.
Kini, hotel tersebut memiliki 33 kamar dengan sejumlah kelas di dalamnya. Jenis kamar berbeda, dengan total 76 tempat tidur secara keseluruhan ditambah luas ruangan 6x3 meter.
Traveler pun bisa memilih sesuai kebutuhan. Jika traveling beramai-ramai, bisa menggunakan jenis dorm dengan bunk bed yang dapat menampung hingga 4 orang. Ada juga jenis kamar standard dan suite, untuk pengalaman yang lebih eksklusif.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar