Senin, 15 Februari 2021

Investigasi Asal-usul COVID-19, Tim WHO Akan Fokus ke Asia Tenggara

 Tim investigasi yang dibentuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menemukan bukti kuat asal-usul COVID-19 di China. Hal ini memperkuat gagasan yang terus didorong pemerintah China, bahwa virus berasal dari luar negeri sebelum kemudian kasusnya meledak di Wuhan.

Salah satu anggota tim, Dr Peter Daszak, menjelaskan kemungkinan fokus investigasi akan berpindah ke negara-negara Asia Tenggara. Ini dilakukan karena teori bahwa virus masuk ke wilayah China dari negara sekitar lewat suplai makanan beku.


"Kami sudah mengerjakan banyak hal di China, yang bila ditarik kesimpulannya menunjuk ke daerah perbatasan. Kita tahu masih sedikit pengawasan yang dilakukan di seluruh wilayah Asia Tenggara," kata Peter seperti dikutip dari BBC, Minggu (14/2/2021).


"China negara yang besar dan begitu juga dengan Asia Tenggara. Rantai suplai yang ada di pasar Huanan datang dari berbagai negara, berbagai daerah China, jadi perlu waktu untuk melacaknya," lanjut Peter.


Amerika Serikat (AS) menanggapi laporan investigasi WHO di China dengan kecurigaan. Penasehat keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan penting agar tim investigasi bekerja secara independen, tidak berada di bawah tekanan otoritas China.


Hal ini menyusul kabar bahwa tim ternyata tidak diberikan data kunci 174 kasus awal wabah COVID-19 di China. Tim juga tidak bisa memeriksa sampel darah para pasien di China sebelum ada wabah untuk memastikan tanda-tanda sirkulasi virus.


"Penting agar laporan ini bisa independen. Para ahli seharusnya bisa bebas dari intervensi atau manipulasi oleh pemerintah China," kata Jake seperti dikutip dari Reuters.


"Untuk bisa memahami pandemi ini dengan lebih baik dan bersiap menghadapi yang berikutnya, China harus memberikan seluruh data yang tersedia," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/zoom/


Jangan Langsung Tidur! Ini Pentingnya Bersih-bersih Miss V Sehabis Bercinta


Kebersihan Miss V bukan hanya memberi kenyamanan bagi pasangan, tapi juga penting untuk kesehatan wanita. Pasalnya, daerah kewanitaan yang kotor setelah seks tak jarang memicu penyakit seperti infeksi saluran kemih (ISK).

Dilansir Insider, kebersihan vagina setelah seks sangat memengaruhi kesehatan. Cairan dari pasangan seks bisa mengubah kondisi pH, menumbuhkan bakteri, dan memicu infeksi.


"Penting untuk memerhatikan kebersihan vagina jika Anda memiliki kehidupan seksual yang aktif," ujar dokter spesialis kandungan dr Allison Hill dan dr Yvonne Bohn, dikutip dari Insider, Minggu (14/2/2021).


Lalu, apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan vagina setelah seks?


1. Buang air kecil

Langkah ini adalah cara minimal yang wajib dilakukan untuk menjaga kebersihan vagina setelah seks. Buang air kecil jadi cara alami untuk membuang bakteri pada saluran kemih. Maka itu, hal ini penting dilakukan untuk mencegah risiko ISK pada wanita.


Jika tidak dirasa ingin buang air kecil, usahakan untuk tetap buang air kecil.


"Selalu buang air kecil setelah seks. Semua aktivitas seksual (penetrasi) bisa menularkan bakteri ke uretra. Jika Anda buang air kecil setelah seks, Anda membuang kotoran keluar dan bisa mencegah infeksi," ujar terapis seks Vanessa Marin, dilansir Bustle.


2. Bersihkan area genital

Setelah buang air kecil, basuh area genital dengan air. Jika perlu, sabun khusus daerah kewanitaan juga bisa digunakan.


Akan tetapi, sabun ini tidak selalu disarankan. Pasalnya, penggunaan sabun pada daerah kewanitaan bisa mengganggu keseimbangan pH. Ingat, gunakankanlah sabun khusus daerah kewanitaan, bukan sabun mandi atau sabun cuci tangan biasa.


3. Mencuci tangan

Sebenarnya, langkah ini penting dilakukan setelah dan sebelum melakukan seks. Mencuci tangan sebelum foreplay dan berhubungan seks bisa meminimalkan risiko penyebaran bakteri.

https://nonton08.com/movies/orange-future/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar