- Apple dikabarkan telah menghentikan penjualan komputer iMac 21,5 inchinya. Sebuah langkah yang dilakukan Apple menjelang peluncuran versi baru mesin all-in-one yang diharapkan dengan desain 23 inci hingga 24 inci yang sedikit lebih besar yang dikabarkan akan menggantikan model 21,5 inci saat ini.
Dilansir detikINET dari Digital Trends, Rabu (24/1/2021) dalam laporan MacRumors mereka menemukan bahwa toko online Apple menunjukkan Mac dengan konfigurasi dengan opsi penyimpanan SSD 512GB dan 1TB untuk model 21,5 inci tidak lagi dapat dipesan dan sudah tidak tersedia.
Opsi SSD 256GB dan opsi penyimpanan Fusion Drive 1TB tetap tersedia, meskipun ada kemungkinan besar ini juga akan hilang dari situs penjualan setelah persediaan habis. iMac ukuran 27 inci dan ukuran yang lebih besar tetap dijual dan tersedia dengan semua konfigurasi PC biasa.
Pada awal bulan ini Apple telah menghentikan penjualan iMac Pro, yang pernah menjadi komputer all-in-one termahal. Saat diluncurkan pada tahun 2017, perusahaan teknologi itu menyebut mesin itu sebagai Mac tercepat dan paling kuat yang pernah dibuat.
Akan tetapi karena kurangnya pembaruan besar dalam menghadapi peningkatan versi untuk iMac standar berarti iMac klaim tersebut seolah pudar.
Saat ini yang paling dinantikan adalah soal Apple menyediakan jajaran iMac barunya yang diharapkan diluncurkan pada tahun ini yang mungkin dalam beberapa pekan mendatang.
Laporan dari mereka yang mengklaim memiliki pengetahuan tentang desain segar menunjukkan iMac baru akan menjadi yang pertama datang dengan prosesor Apple Silicon di dalamnya.
Mesin ini juga akan menampilkan bezel yang jauh lebih kecil daripada iMac saat ini, sedangkan bagian belakang yang melengkung kemungkinan akan diganti dengan sasis datar.
https://movieon28.com/movies/walk-the-walk-2/
Perubahan Perilaku Konsumsi Konten Selama Pandemi
Selama pandemi Corona, terjadi perubahan perilaku konsumsi konten oleh masyarakat, yang diungkap Dable dalam laporan terbarunya.
Dable adalah startup teknologi asal Korea Selatan yang merekomendasikan konten-konten yang dipersonalisasi, seperti 'Content you may like', diproses melalui teknologi big data yang real time dan personalisasi.
Mereka merilis data perilaku konsumsi konten berdasarkan pada gender, usia, dan perangkat yang dimiliki pengguna 50,4 persen laki-laki dan 49,6 persen perempuan. Distribusi berdasarkan usia menunjukkan bahwa pengguna berusia 25 sampai 34 tahun berada di urutan teratas dalam hal tingkat konsumsi konten yaitu 35 persen, disusul oleh pengguna berusia 18 sampai 24 tahun dengan tingkat konsumsi konten 28,6%.
Menariknya, secara khusus perempuan berusia 18 sampai 24 tahun dan 25 tahun sampai 34 tahun berada di ranking pertama dan kedua dalam hal konsumsi konten.
Terkait perangkat yang digunakan, sebanyak 71,81% mengonsumsi konten secara mobile dan 26,64% melalui PC. Peramban (browser) yang paling banyak digunakan adalah Google Chrome, baik di PC 75,75% dan mobile 95,70%. Juga, sistem operasi (OS) yang paling banyak digunakan adalah Windows 92,51% untuk PC dan Android 96,09% untuk mobile, keduanya berada di ranking pertama.
"Terjadinya pandemi secara luar biasa telah mengubah perilaku pengguna dalam mengonsumsi konten. Konsumsi konten secara online telah meningkat secara signifikan dan kebanyakan konten yang dikonsumsi oleh pengguna juga berubah. Dan ini semua menyajikan peluang baru bagi industri media," kata Hoyoung Lee, General Manager di Dable dalam keterangan yang diterima detikINET, Rabu (24/3/2021).
"Kami berharap, lanskap ini akan menolong para marketer digital untuk memahami transformasi di lanskap media serta perilaku mengonsumsi konten, serta merencanakan berbagai strategi untuk lingkungan new media. Dable akan terus menyediakan berbagai informasi yang bermanfaat di masa depan," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar