ByteDance, perusahaan induk TikTok, baru saja membajak salah satu petinggi Xiaomi, Shou Zi. Di Xiaomi, Shou menjabat sebagai International Business President.
Di ByteDance, Shou didapuk menjadi Chief Financial Officer dan akan berkantor di Singapura yang merupakan negara asal Shou. Ia pun melayangkan ucapan perpisahan yang menyentuh buat Xiaomi dan pendirinya, Lei Jun.
"Saya ingin berterima kasih pada semua anggota keluarga Xiaomi, untuk peluang luar biasa membangun perusahaan bagus ini bersama-sama. Saya berterima kasih pada tim yang bekerja dengan saya bertahun-tahun untuk kepercayaan dan persahabatannya, Mi Fans yang mengagumkan karena loyalitas mereka serta setiap orang yang mendukung saya saat di Xiaomi," tulisnya.
Khususnya, saya berterimakasih pada bos dan mentor, Mt Lei Jun, yang memberi kesempatan pada saya bertahun lalu. Kata-kata tidak bisa mengungkapkan rasa syukur saya. Sungguh merupakan kehormatan belajar darinya," tambahnya dalam postingan di Twitter.
Dia pun meyakini Xiaomi akan makin berkembang di masa depan. "Saya melihat ke depan untuk menyaksikan sukses berkelanjutan Xiaomi dan akan selamanya mengenang setiap memori dari perjalanan ini," pungkas Shou.
Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (25/3/2021), direkrutnya Shou menandakan bahwa ByteDance kini tengah serius untuk melantai di bursa saham atau IPO. Kemungkinan TikTok nantinya akan IPO di bursa saham di Eropa atau Amerika Serikat.
Pengalaman internasional Shou di Xiaomi yang segudang juga diyakini akan membantu ByteDance. "Saya yakin akses yang dimiliki oleh Shou akan membantu kami untuk semakin mengembangkan bisnis global kami," cetus Liang Rubo, kepala SDM ByteDance.
https://kamumovie28.com/movies/petes-dragon-2/
Keamanan Pabrik iPhone Diperketat, Ada Apa?
Beberapa tahun belakangan peluncuran ponsel baru bisa dibilang tak terlalu seru, karena bocoran ponselnya sudah banyak muncul dan biasanya cukup akurat.
Hal itulah yang mau diubah oleh Apple, karena bocoran ponsel yang tersebar itu memang di antaranya adalah produk-produk mereka, dari mulai iPhone, iPad, dan lain sebagainya.
Apple memerintahkan para partner perakitan produknya seperti Foxconn dan WIstron untuk mulai melakukan pengecekan catatan kriminal untuk para pegawainya, terutama pegawainya di lini perakitan produk.
Pegawai yang mempunyai catatan kriminal bakal dilarang memasuki area pengembangan dan perakitan untuk produk yang belum dirilis, seperti iPhone 13 (atau apapun namanya nanti saat dirilis).
Selain itu, pengunjung di fasilitas perakitan pun diwajibkan menyerahkan kartu identitas yang dikeluarkan oleh pemerintah, atau semacam KTP. Petugas keamanan pun diwajibkan mencatat semua pergerakan pegawai yang diserahi tanggung jawab produk ataupun komponen penting.
Soal pergerakan komponen di pabrik pun diatur oleh Apple. Mereka tengah mengukur seberapa lama setiap komponen harus ada di area-area tertentu di tempat produksi. Jika perpindahan komponen sensitif antar tiap pos membutuhkan waktu yang terlalu lama atau tak lazim, alarm keamanan akan otomatis menyala.
Rentetan peningkatan sistem keamanan ini dimungkinkan karena Apple memperbarui sistem komputer di pabriknya, yang menggunakan software khusus di jajaran Mac Mini. Sistem baru ini juga bisa mendeteksi kalau Apple dicurangi oleh rekanan perakitan produknya.
Bahkan jumlah kamera keamanan pun bakal ditambah, karena Apple mewajibkan adanya kamera keamanan yang mencakup empat sisi sekaligus untuk meminimalkan adanya blind spot. Rekaman video proses penghancuran prototipe dan komponen catat pun harus disimpan setidaknya 180 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar