Rabu, 31 Maret 2021

ITAGI: Interval Vaksin AstraZeneca Lebih Baik di 8 Minggu

  Interval pemberian dosis ke-2 vaksin Corona AstraZeneca untuk kelompok usia 18-64 berbeda dengan vaksin Sinovac. Berdasarkan hasil uji klinis, interval vaksin AstraZeneca berada di rentang 4 hingga 12 minggu.

Namun, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) menyebut antibodi bisa terbentuk lebih baik jika interval vaksin Corona AstraZeneca berada di rentang 8 hingga 12 minggu.


Hasil uji vaksin AstraZeneca menunjukkan rata-rata titer antibodi (geometric mean titer) dengan interval 4-12 minggu mencapai 98 persen. Namun, interval vaksin lebih lama rupanya membangun antibodi yang lebih baik.


"Efikasi vaksin pada pemberian dosis kedua pada kelompok vaksin dibandingkan kelompok kontrol pada interval di atas 8 minggu memperlihatkan perbedaan yang bermakna (lebih tinggi)," jelas ITAGI dalam keterangan resmi yang diterima detikcom Selasa (30/3/2021).


Maka dari itu, ITAGI mengevaluasi pemberian dosis kedua vaksin AstraZeneca. Baru bisa diberikan 8 hingga 12 minggu pasca divaksin dosis pertama.


"Vaksin COVID-19 AstraZeneca dapat diberikan pada usia >18 tahun, sesuai dengan EUA (izin penggunaan darurat) yang telah diperbaiki pada interval dosis kedua menjadi 4-8 minggu atau 8-12 minggu. Namun, untuk pelaksanaan di lapangan secara operasional lebih tepat dipilih dengan interval 8 minggu," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/a-second-chance-2/


3 Variasi Bercinta Minim Suara Agar Tak Ganggu Tidur Si Bocil


Berhubungan seks saat sudah memiliki anak kerap mengalami berbagai tantangan, khususnya bagi pasangan yang memiliki anak kecil dan masih tidur bersama dalam satu ruangan.

Sering kali, bercinta menjadi terasa tidak nyaman karena harus dilakukan secara perlahan dan tanpa bersuara agar anak tidak terbangun dari tidurnya. Namun, bercinta tanpa suara bukan berarti para pasangan tidak lagi bisa merasakan kenikmatannya, lho.


Salah satu hal yang bisa para pasangan lakukan agar tetap bisa menikmati sesi bercinta dan tidak mengganggu tidur anak adalah dengan menentukan posisi yang tepat. Bahkan, menentukan posisi yang pas juga dapat meningkatkan pengalaman para pasangan.


Sebab, seks terbaik merupakan seks yang bisa menghubungkan pasangan. Dengan demikian, bercinta tanpa bersuara akan membuat para pasangan menjadi lebih fokus pada hal-hal dasar, seperti sentuhan sensual dan kontak mata.


Dikutip dari laman Fatherly, berikut 3 variasi bercinta bagi pasangan yang tetap ingin menjaga keintiman tanpa harus membangunkan anak-anaknya.


1. The about face

Variasi yang satu ini merupakan variasi modifikasi dari spooning, yakni posisi seks di mana wanita dan pria saling berbaring menyamping ke arah yang sama. Namun, pada posisi modifikasi ini, pasangan dapat berbaring menyamping dan saling berhadapan. Sehingga, pasangan dapat dengan bebas membangun keintiman dengan saling mencium dan menatap satu sama lain.


2. The stand and deliver

Suara yang umum terdengar saat bercinta di atas ranjang adalah suara nyaring dari kasur. Jika kamu ingin bercinta dengan penetrasi tanpa harus membangunkan anak, kamu bisa mencoba bercinta sambil berdiri. Wanita bisa menghadap ke tembok dan menahan tubuhnya dengan tangan di tembok, sementara pria melakukan penetrasi dari belakang.


3. Missionary

Posisi missionary, di mana wanita berada di bawah dan pria di atas, juga dianggap sebagai posisi seks yang cocok untuk pasangan yang bercinta dalam suasana sunyi. Namun, kamu dan pasangan dapat saling menggesek satu sama lain selama penetrasi dan menghindari dorongan yang terlalu kuat agar suasana tetap tenang dan tidur si kecil menjadi tidak terganggu.

https://cinemamovie28.com/movies/rumah-kosong/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar