Kamis, 25 Maret 2021

ITAGI: Penggunaan Vaksin AstraZeneca Mempertimbangkan Manfaat-Risiko

 Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Badan POM telah kembali melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi COVID-19 nasional. Hal ini mengingat manfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih besar jika dibandingkan risikonya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Dr. dr. Kuntjoro Harimurti menyampaikan hasil penelitian vaksin AstraZeneca sejauh ini cukup aman. Namun, memang masih ditemukan beberapa kasus penggumpalan darah dan penurunan jumlah trombosit pasca vaksinasi di sejumlah negara Eropa.


"Namun, kalau lihat dari angkanya sebenarnya sangat kecil sekali hanya sekitar 7 kasus dari 20 jutaan vaksinAstraZeneca yang sudah disuntikkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/3/2021).


Lebih lanjut Dr. Kuntjoro menegaskan hingga saat ini belum ditemukan hubungan pasti antara penyuntikan vaksin dengan kejadian pembekuan darah dan penurunan trombosit.


"Dalam ilmu epidemiologi, kita mencari hubungan antara 2 hal. Dalam hal ini, satu halnya adalah penyuntikan vaksin AstraZeneca, yang kedua adalah kejadian efek samping tersebut. Sebenarnya kalau mau fair kita harus melihat berapa sebenarnya kejadian pembekuan darah dengan penurunan trombosit tersebut pada populasi yang tidak atau sudah divaksinasi AstraZeneca," jelasnya.


Ia juga mengungkapkan dalam dunia kedokteran, khususnya bidang epidemiologi, risk dan benefit ratio menjadi hal yang dipertimbangkan dari sebuah kasus. Bahkan, hal ini juga direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO).


"Jika manfaatnya lebih tinggi dibanding risikonya, maka kita tetap menganjurkan obat atau dalam hal ini vaksin tersebut. WHO juga merekomendasikan hal yang serupa," katanya.


Soal dilanjutkannya distribusi vaksin AstraZeneca, Dr. Kuntjoro menyebut langkah ini harus didukung oleh masyarakat. Menurutnya, hal tersebut tentu telah melalui pertimbangan yang matang.


"Masyarakat harusnya percaya kepada keputusan pemerintah menggunakan vaksinAstraZeneca karena hal itu sudah pasti melalui kajian yang mendalam dan sudah mempertimbangkan manfaat serta risikonya,"ungkapnya.


Ia pun menyarankan pada program vaksinasi COVID-19 nasional, masyarakat tidak perlu memilih jenis vaksin. Mengingat program ini bergantung dengan ketersediaan vaksin.


"Saya menyarankan untuk tidak menolak namun tetap waspada untuk memperhatikan kejadian ikutan pascaimunisasinya sehingga kalau pun misalnya terjadi efek samping, bisa segera diatasi," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/the-last-princess-2/


Siapakah Lansia 104 Tahun Penerima Vaksin Corona Tertua RI?


Warga asal Bogor menjadi lansia tertua yang menerima vaksin Corona di Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono menyebut dirinya berusia 104 tahun dan sangat antusias menerima vaksin Corona.

"Dua hari yang lalu salah satu RS di Bogor menerima kehadiran peserta vaksinasi COVID-19 tertua di Indonesia yang berusia 104 tahun bernama Bapak Wirjawan," kata Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono, dalam live kedatangan vaksin Corona tahap ke-7, Kamis (25/3/2021).


Seperti diketahui, vaksinasi lansia sudah dilakukan sejak Februari lalu. Sejauh ini, tak ada catatan efek samping serius pasca divaksinasi pada lansia.


Begitu juga dengan Wirjawan Hardjamulia, dari Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Ia yang menerima vaksin Corona di RS Vania dinyatakan dalam kondisi sehat dan tak mengeluhkan efek samping apapun pasca divaksinasi. Nama Wirjawan sebelumnya sempat viral dalam broadcast atau pesan berantai WhatsApp.


Dalam pesan tersebut, dirinya disebutkan warga Bogor, ayah dari dr Indriyati alumni FK Untar. Saat dikonfirmasi ke Dinas Kesehatan Bogor, Plt Kadinkes Bogor Sri Nowo Retno membenarkan jika dirinya warga Bogor berusia 104 tahun.


"Kalau yang divaksin betul usia 104 tahun, warga Bogor. Tapi tidak tahu kalau ayahnya Marga T. Yang saya tahu ayahnya dr Pardewi Indriawati," jelas Sri saat dikonfirmasi detikcom Kamis (25/3/2021).

https://cinemamovie28.com/movies/the-last-princess/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar