Rabu, 24 Maret 2021

Kemenkes: Vaksin AstraZeneca Beri Perlindungan Lebih Tinggi, Ini Alasannya

 - Heboh polemik vaksin COVID-19 AstraZeneca soal isu pembekuan darah hingga kehalalan vaksin. Kementerian Kesehatan memastikan vaksin AstraZeneca sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait keamanannya dan juga sudah mendapat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal izin penggunaan vaksin dalam kondisi darurat.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan belum ada angka pasti terkait jumlah dosis vaksin AstraZeneca yang dibeli pemerintah. Setidaknya, kisaran yang ditargetkan disebut Nadia berada di 30 hingga 50 juta dosis.


Menurutnya, vaksin AstraZeneca dari awal uji klinisnya sudah ditujukan untuk lansia hingga pengidap komorbid. Berbeda dengan vaksin Sinovac yang awalnya tak bisa diberikan pada lansia.


"AstraZeneca ini adalah vaksin yang pertama bersama Pfizer dari awal penggunaan vaksinnya sudah ditujukan kepada usia di atas 60 tahun dan pada lansia yang memiliki komorbid," beber dr Nadia dalam talkshow d'RoofTalk detikcom Selasa (23/2/2021).


"Jadi dia memang dalam memberikan proteksinya memang sangat baik di atas usia 60 tahun. DItambah lagi dengan orang-orang yang memiliki komorbid, karena kita tahu bahwa seperti orang yang gula darahya belum terkendali, atau tidak terkontrol tekanan darahnya, ini bisa sangat digunakan," lanjutnya.


Picu kekebalan lebih baik daripada platform vaksin lama

Lebih lanjut, Nadia mengklaim vaksin AstraZeneca masih bisa melawan mutasi Corona yang terus bermunculan. Bahkan, antibodi yang terbentuk pasca divaksin AstraZeneca diklaim memberi proteksi lebih tinggi daripada platform vaksin lama.


"Karena dia ini adalah platform baru kita tah8u bahwa dia sebenarnya memberikan efek perlindungan yang dikatakan ya lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin-vaksin platform yang lama


Seperti diketahui, sudah ada 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca di Indonesia. Sudah dilakukan distribusi setidaknya ke 6 provinsi termasuk DKI Jakarta, vaksin tersebut memiliki masa expired akhir Mei.

https://nonton08.com/movies/the-bourne-legacy/


Hitachi Vantara Gaet Distributor Baru


 Hitachi Vantara menggaet ECS Indo Jaya menjadi distributor resminya untuk produk solusi dan infrastruktur digital mereka.

ECS Indo Jaya digaet untuk menjangkau pasar solusi IT kelas menengah yang lebih luas. Pasalnya, saat ini banyak perusahaan yang dituntut untuk melakukan transformasi digital, agar bisnisnya tetap bisa berjalan selama pandemi.


Transformasi digital ini penting karena pandemi membuat mobilitas jadi terbatas dan pekerjaan harus dilakukan dari jarak jauh. Kebutuhan akan kemudahan akses dan fasilitas pun jadi kewajiban agar produktivitas karyawan tetap terjaga.


Selain itu, perubahan yang serba cepat khususnya di bidang teknologi digital tentunya menuntut organisasi ataupun perusahaan untuk mampu beradaptasi baik itu secara eksternal maupun internal.


Hal tersebut turut berpengaruh pada tuntutan dunia bisnis akan solusi IT serta penyesuaian dalam hal penggunaan software yang mumpuni, pengelolaan data perusahaan yang mengutamakan keamanan serta antisipasi hal-hal yang kemungkinan besar terjadi dimana memberikan dampak pada keberlangsungan bisnis.


"Rekam jejak PT. ECS Indo Jaya di industri Teknologi Informasi di Indonesia akan menghadirkan ekosistem baru bagi Hitachi Vantara dengan menjangkau pangsa pasar yang lebih luas terutama untuk wilayah diluar Jabodetabek. Hal ini sejalan dengan tujuan Hitachi Vantara untuk menghadirkan solusi mid-range bagi perusahaan-perusahaan di seluruh Indonesia. Kemitraan ini merupakan wujud komitmen kami untuk mendukung akselerasi transformasi bisnis secara digital yang aman dan fleksibel," kata Robert Kayatoe, Country Manager, Hitachi Vantara Indonesia dalam keterangan yang diterima detikINET.

https://nonton08.com/movies/foxtrot-six/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar