Rabu, 24 Maret 2021

Tidur Cukup Dapat Cegah COVID-19, Gimana Caranya?

  Banyak imbauan para stakeholder bahwa menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh merupakan cara terbaik agar tidak mudah terpapar COVID-19. Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh ialah dengan tidur yang cukup.

Menjaga daya tahan tubuh secara optimal bisa dicapai dengan tidur yang cukup. Sebab tidur sangat penting bagi kualitas manusia, salah satunya meningkatkan daya tahan tubuh.


Artinya, kualitas tidur juga berpengaruh terhadap kualitas daya tahan tubuh manusia. Makanya kualitas perlu diperhatikan, apalagi di masa pandemi ini. Selain itu, ada beberapa cara untuk tidur yang cukup dengan menjaga kualitas tidur selama pandemi ini.


Misalnya limit screen time saat malam, menjaga rutinitas tidur teratur, mengurangi jam tidur siang, menghindari minuman yang mengandung kafein atau alkohol, dan tidur di atas kasur yang nyaman untuk tubuh.


Pemilihan kasur yang tepat sangat menentukan kualitas tidur seseorang. Salah satu kasur yang sangat nyaman untuk tubuh saat tidur ialah kasur Vita Foam. Vita foam sudah hadir sejak tahun 1979 dalam menjawab kebutuhan konsumen, kasur Vita Foam juga dibuat menggunakan teknologi Jepang yang memastikan kualitas kasur sangat baik. Kasur ini juga memiliki daya tahan maksimal dan garansi hingga 25 tahun.


Selain itu, kasur Vita Foam dilengkapi cover lembut dengan resleting yang bisa dilepas pasang untuk dicuci. Vita Foam juga menyediakan beberapa tipe busa sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk tidur, dari mulai tipe feel soft-firm.


Adapun untuk mendapat informasi produk dan cara pembelian kasur Vita Foam, bisa mengunjungi Instagram @vita_foam, website www.vita-foam.com, atau marketplace Tokopedia, Shopee dan Blibli Vita Foam Official.

https://nonton08.com/movies/youth/


Kemenkes: Vaksin AstraZeneca Beri Perlindungan Lebih Tinggi, Ini Alasannya


- Heboh polemik vaksin COVID-19 AstraZeneca soal isu pembekuan darah hingga kehalalan vaksin. Kementerian Kesehatan memastikan vaksin AstraZeneca sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait keamanannya dan juga sudah mendapat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal izin penggunaan vaksin dalam kondisi darurat.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan belum ada angka pasti terkait jumlah dosis vaksin AstraZeneca yang dibeli pemerintah. Setidaknya, kisaran yang ditargetkan disebut Nadia berada di 30 hingga 50 juta dosis.


Menurutnya, vaksin AstraZeneca dari awal uji klinisnya sudah ditujukan untuk lansia hingga pengidap komorbid. Berbeda dengan vaksin Sinovac yang awalnya tak bisa diberikan pada lansia.


"AstraZeneca ini adalah vaksin yang pertama bersama Pfizer dari awal penggunaan vaksinnya sudah ditujukan kepada usia di atas 60 tahun dan pada lansia yang memiliki komorbid," beber dr Nadia dalam talkshow d'RoofTalk detikcom Selasa (23/2/2021).


"Jadi dia memang dalam memberikan proteksinya memang sangat baik di atas usia 60 tahun. DItambah lagi dengan orang-orang yang memiliki komorbid, karena kita tahu bahwa seperti orang yang gula darahya belum terkendali, atau tidak terkontrol tekanan darahnya, ini bisa sangat digunakan," lanjutnya.

https://nonton08.com/movies/the-youth/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar