Selama lebih dari setahun, pandemi virus Corona membawa ketakutan dan kecemasan pada seluruh orang di dunia. Tapi dalam laporan tahunan tentang rasa bahagia di seluruh dunia, pandemi tidak menghancurkan semangat orang-orang menjalani hidup dengan suka cita.
Laporan terbaru United Nations World Happiness Report 2021 menemukan bahwa meski emosi berubah saat pandemi terjadi, kepuasan jangka panjang dengan kehidupan tidak terlalu berpengaruh.
"Tujuan kami ada dua. Pertama, untuk fokus pada efek Covid-19 pada struktur dan kualitas hidup masyarakat. Kedua, untuk menggambarkan dan mengevaluasi bagaimana pemerintah di seluruh dunia menangani pandemi," tulis laporan itu, dikutip Sabtu (27/3/2021).
Laporan tahunan yang dirilis oleh Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB memeringkatkan 149 negara berdasarkan pendapatan domestik bruto per orang, harapan hidup sehat, dan pendapat penduduk.
Survei meminta responden untuk menunjukkan pada skala 1-10 seberapa besar dukungan sosial yang mereka rasakan jika terjadi kesalahan, kebebasan mereka untuk membuat pilihan hidup sendiri, perasaan mereka tentang seberapa korup masyarakat mereka dan seberapa murah hati mereka.
Bagaimana hasilnya?
Finlandia menempati peringkat pertama urutan negara paling bahagia di dunia meski di tengah pandemi COVID-19. Keberhasilan Finlandia dalam menanggulangi Corona disebut berpengaruh pada kepercayaan yang dimiliki rakyatnya.
Menyusul Finlandia, ada Denmark, Swiss, Islandia, Belanda, Norwegia, Swedia, Luksemburg, Selandia Baru dan Austria.
Laporan tersebut juga memperlihatkan negara paling tidak bahagia yang sayangnya sekali lagi ditempati oleh Afghanistan. Disusul oleh Zimbabwe, Rwanda, dan Botswana.
Indonesia gimana?
Indonesia menempati urutan ke-82 dalam survei tersebut, satu posisi lebih rendah dibandingkan negara tetangga, Malaysia, di urutan 81.
"Laporan Kebahagiaan Dunia 2021 mengingatkan kita bahwa kita harus bertujuan untuk kesejahteraan daripada sekadar kekayaan, yang memang akan cepat berlalu jika kita tidak melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dalam mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan," kata rekan penulis dan ekonom di Universitas Colombia, Jeffrey Sachs.
https://maymovie98.com/movies/hansel-and-gretel/
Kematian COVID-19 Anak RI Tertinggi di Asia Tenggara, Ini Penyebabnya
Menjaga asupan nutrisi bagi anak-anak sangat penting dilakukan oleh para orang tua untuk menjaga daya tahan tubuhnya, terutama di masa pandemi seperti saat ini. Pasalnya, daya tahan tubuh anak belum sempurna, sehingga mereka rentan terpapar oleh virus dan penyakit.
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Daeng M Faqih, SH, MH, angka kematian anak di Indonesia karena COVID-19 adalah yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebanyak 1,7 persen.
Disebutkan, gangguan gizi dan diare merupakan komorbid atau penyakit penyerta terbanyak di Indonesia, kemudian diikuti oleh pneumonia dan demam berdarah.
"Di Indonesia, komorbid pada anak ini ada kekhasan dibanding dengan negara-negara lain. Makanya anak di Indonesia banyak kasus meninggalnya. Gangguan gizi dan diare itu menjadi komorbid anak yang diduga banyak di Indonesia," kata dr Daeng dalam acara konferensi pers online, Kamis (25/3/2021).
Oleh sebab itu, dr Daeng mengatakan bahwa dibutuhkan strategi untuk menjaga daya tahan tubuh anak, seperti dengan memilih jenis makanan yang sehat dan bernutrisi. Dengan demikian, anak tidak akan mudah tertular COVID-19.
Lebih lanjut, pola hidup sehat bersih sehat (PHBS), yaitu rajin mencuci tangan, hindari keramaian, memakai masker, tidur cukup, rutin beraktivitas fisik, serta stres rendah, juga dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh. Hal ini berlaku bagi anak-anak dan orang dewasa.
"Pola makan seimbang yang terdiri dari nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral) dikombinasikan dengan pola hidup bersih sehat (PHBS) paling efektif membantu tubuh melawan infeksi virus dan penyakit," pungkas dr Daeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar