Lewat unggahan di Instagram @mastercorbuzier, Deddy Corbuzier mengumumkan bahwa Dewa Kipas bersedia bertanding melawan Grand Master Irene Sukandar. Netizen pun bereaksi.
Sebelumnya, Deddy mendapatkan surat terbuka dari Irene dan direspon dengan mengundangnya ke acara Podcast miliknya. Dewa Kipas alias Pak Dadang sudah lebih dulu datang ke Podcast Deddy dan menjelaskan perihal kisruh antara dirinya, GothamChess dan Chess.com.
"Ini update dari saya, saya sudah berhasil menghubungi Dewa Kipas atau Pak Dadang dan akan melakukan tanding dengan Grand Master Irene. Pak Dadang sudah mengiyakan datang ke podcast kita bermain catur, beliau sudah mengiyakan dan akan datang Senin ke lokasi saya," ungkap Deddy Corbuzier dalam video yang ia unggah.
Dengan cepat, netizen merespon unggahan mentalis tersebut. Saat berita ini ditulis, sudah ada lebih dari 235 ribu views untuk video tersebut dan terus bertambah. Begitu juga komentar sudah menyentuh angka 3.754 komentar.
"Diingetin lagi buat netizen, siapapun yg kalah jangan dibully," tulis @bagj*_zulk**na**.
"Gaassss tukang catur pos ronda nyimak," sahut @mugk*diri.*d.
"Wih ngeri," tutur @mumpu**0106.
Deddy mengaku sudah mempersiapkan kebutuhan dan menyediakan hadiah yang besar untuk pemenangnya. Meski begitu, dalam video tersebut Deddy mengaku masih menunggu jawaban dari Grand Master Irene apakah beliau menyetujui tantangan tersebut atau sebaliknya.
Rusia Diizinkan Bawa Aplikasi Lain di iPhone
Apple diketahui tidak pernah mengizinkan pengembang aplikasi pihak ketiga untuk menghadirkan aplikasi pre-installed di dalam smartphonenya. Pre-installed sendiri adalah sistem operasi yang sudah ada atau sudah terinstall pada saat kita membeli sebuah komputer atau laptop atau dikenal dengan aplikasi bawaan.
Hal ini pun menjadi kebanggaan bagi pengguna iPhone karena jika dibandingkan dengan Android di mana banyak smartphone berbasis Android sudah memiliki aplikasi-aplikasi bawaan dan kerap tidak bisa dihapus sehingga pengguna mau tidak mau menerimanya.
Namun hal tersebut akan berubah di Rusia, sebab pemerintah Rusia telah menetapkan undang-undang baru di mana Apple harus memberikan izin untuk memasukkan aplikasi luar dari pihak ketiga atau sumber lain.
Keputusan tersebut bertujuan pemerintah Rusia ingin pengguna iPhone diberi pilihan apakah mereka ingin menggunakan aplikasi asli dari Apple sendiri atau tidak, atau mereka lebih memilih alternatif pihak ketiga.
Selain itu pengguna juga dapat memilih untuk tidak menginstall aplikasi apapun dan dapat menghapusnya jika sudah tidak digunakan lagi.
Aturan di Rusia ini memang menjadi preseden dan ada kemungkinan bahwa di masa depan akan ada negara dan pemerintah lain menerapkan undang-undang serupa untuk aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya di iPhone juga.
https://movieon28.com/movies/dia/
Apple, Xiaomi, dan Samsung Jadi Penguasa Pasar Wearable
- Apple, Xiaomi, dan Samsung menjadi penguasa pasar wearable selama Q4 2020, namun Apple masih unggul dengan persentase yang sangat jauh.
Menurut data IDC, selama Q4 2020, Apple mengapalkan 55,6 juta perangkat wearable, atau 36,3% market share. Angka tersebut naik 27,2% dibanding pengapalan Apple setahun sebelumnya.
Namun data ini juga menunjukkan kerasnya persaingan di segmen ini. Terlihat dari market share Apple yang stagnan meski pengapalannya naik cukup besar. Mereka terselamatkan oleh tiga jenis Apple Watch yang punya kelas harga berbeda.
Ketiga Apple Watch itu adalah Series 6, SE, dan Series 3, yang menyumbang 45,6% dari pengapalan total mereka, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Kamis (18/3/2021).
Nasib berbeda dialami oleh Xiaomi. Jumlah pengapalan wearable terpopuler mereka turun 18,3%, yaitu Mi Band. Namun Secara total, pengapalan wearable mereka naik 5%, yang terbantu dari perangkat audio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar