- Akhirnya Activision mengumumkan akan merilis Crash Bandicoot 4: It's About Time di PC pada 26 Maret 2021. Harga yang ditawarkan untuk platform PC yakni USD 39,99 (sekitar 577 ribu rupiah).
Hingga nanti game ini rilis di PC, ada baiknya detikers menyiapkan spek PC yang mendukung kelancaran bermain Crash Bandicoot 4: It's About Time. Berikut Spek PC yang telah detikINET kutip dari situs Blizzard, Rabu (24/3/2021):
Spesifikasi Minimum
OS : Windows 10
CPU : Intel Core i3-4340 / AMD FX-6300
VGA : Nvidia GTX 660/AMD Radeon HD 7950
RAM : 8GB
Storage : 30GB
Input : Mendukung kontrol dengan Keyboard, Mouse dan Joystick
Rekomendasi Spesifikasi
OS : Windows 10
CPU : Intel Core i5-2500k / AMD Ryzen 5 1600X
VGA : Nvidia GTX 970/AMD R9 390
RAM : 16GB
Storage : 30GB
Input : Mendukung kontrol dengan Keyboard, Mouse dan Joystick
Petualangan baru pun menanti dua saudara Crash dan Coco. Selama permainan, pemain dapat memainkan game dalam versi Tawna, pacar lama Crash dan mantan penjahat Dingodile, yang ingin balas dendam karena restoran miliknya dibakar oleh pesaing. Game ini menceritakan lanjutan dari petualangan Crash Bandicoot: Warped dimana Uka Uka, Dokter Neo Cortex dan Nefarious Tropy gagal menguasai dunia dan harus masuk ke penjara. Setelah lolos dari penjara, mereka bertekad untuk mengusai seluruh dimensi melalui celah yang digunakan untuk menghubungkan alam semesta dengan multiverse lainnya.
Sebelumnya Activision telah merilis Crash Bandicoot 4: It's About Time di PlayStation 5, Xbox Series X/S dan Nintendo Switch. Harga yang ditawarkan untuk masing-masing konsol tersebut yakni USD 59,99 (sekitar 866 ribu rupiah) untuk PlayStation 5 dan Xbox Series X/S, sedangkan USD 39,99 (577 ribu rupiah) untuk Nintendo Switch.
Apakah spesifikasi PC yang detikers miliki sudah mendukung untuk bermain Crash Bandicoot 4: It's About Time?
https://movieon28.com/movies/late-for-dinner/
Netizen Indonesia, Antara Microsoft, Badminton dan Dewa Kipas
Kalau soal kekompakan, netizen Indonesia bisa dibanggakan. Right or Wrong is my country, begitu kira-kira yang ada di benak netizen Indonesia sampai mungkin menjadi netizen yang disegani di dunia.
Dalam beberapa kasus, hal ini cukup menguntungkan bagi Indonesia seperti insiden tim bulutangkis Indonesia yang dilarang bermain di All England dan terkesan diperlakukan tidak adil dan diskriminatif. Langsung saja akun BWF di Instagram, Twitter dan Facebook diserbu ramai-ramai oleh netizen Indonesia. Bahkan tagar #BWFunfair dan #BWFmustberesponsible langsung menggema di Twitter.
Demikian pula pengalaman Microsoft yang mengeluarkan survei Digital Civility Index dan menempatkan netizen Indonesia sebagai tidak sopan. Kontan kolom komentar di akun Instagram Microsoft diserbu oleh netizen Indonesia yang mempertanyakan hasil survei tersebut sampai-sampai Microsoft terpaksa menutup kolom komentar di akun Instagramnya karena kewalahan menghadapi serbuan netizen Indonesia.
Kasus terakhir yang ramai dan menjadi perhatian netizen Indonesia adalah kasus Dewa Kipas yang disinyalir melakukan kecurangan melawan GothamChess sehingga akun Dewa Kipas diblokir oleh Chess.com. Akun YouTube GothamChess diserbu netizen Indonesia sampai dia terpaksa melakukan region block sehingga netizen Indonesia tidak bisa mengakses konten GothamChess.
Sebenarnya yang rugi dalam hal ini adalah GothamChess karena membatasi jumlah pengakses kontennya yang berpotensi memberikan penghasilan dari iklan di YouTube, tapi mungkin karena tidak tahan dengan serbuan komentar netizen Indonesia, hal tersebut terpaksa dilakukan.
Namun akhirnya region blocking tersebut dibuka kembali setelah pertandingan Dewa Kipas dengan GMIW Irene Kharisma yang sedikit menguak dugaan apakah Dewa Kipas melakukan kecurangan atau tidak dalam pertandingannya dengan GothamChess.
https://movieon28.com/movies/ball-red-daughter-in-law/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar