Qualcomm merambah bisnis perangkat game dengan menggarap konsol genggam. Menariknya, penampilan konsol genggam ini akan mirip dengan Nintendo Switch.
Namun sejauh ini, belum ada gambar beredar tentang perangkat tersebut. Berdasarkan bocoran, konsol tersebut punya kontroler bergaya Joycon yang bisa dilepas di sisi kiri dan kanannya. Komponen ini kabarnya akan dibuat oleh pemasok kontroler premium.
Dikutip detikINET dari XDA Developer, Rabu (24/3/2021) konsol ini juga diprediksi mendukung output video, baterai 6.000 mAh, slot SD card, konektivitas 5G, dan dukungan Qualcomm QuickCharge.
Android 12 akan dibenamkan menjadi OS konsol ini dengan launcher yang disesuaikan untuk perangkat game, serta dukungan penuh aplikasi dan layanan Google.
Informasi lain menyebutkan, Qualcomm saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Epic Games untuk memasukkan game-game buatannya di konsol. Qualcomm bahkan berencana menyediakan akses cepat ke Fortnite dan game lain yang mungkin diterbitkan Epic Games di toko Android-nya.
Adapun target peluncuran saat ini adalah Q1 2022 dengan banderol USD 300 (sekitar Rp 4,3 jutaan). Ketika Qualcomm meluncurkan perangkat ini nantinya, perangkat serupa yang mencoba mengkloning Nintendo Switch akan mendapat saingan berat.
https://movieon28.com/movies/a-walk-in-the-woods/
Satelit Internet Elon Musk Mau Bantu Filipina, Indonesia Kapan?
Satelit internet Starlink dari SpaceX milik Elon Musk akan segera meluncur di Filipina, salah satu negara yang kecepatan internetnya disebut terburuk di dunia menurut Speedtest Global Index.
Dalam peringkat Speedtest Global Index, Filipina menempati peringkat ke-92 untuk broadband tetap dan ke-83 untuk kecepatan internet seluler, dengan kecepatan unduh rata-rata antara 26 Mbps dan 38 Mbps.
Kecepatan internet Starlink saat ini berkisar antara 50Mbps dan 150Mbps. Namun CEO SpaceX Elon Musk berjanji akan melipatgandakan kecepatan menjadi 300Mbps di akhir tahun ini, seiring pertumbuhan jaringan.
Dikutip dari The Independent, Rabu (14/3/2021) saat ini terdapat lebih dari 1.200 satelit Starlink yang beroperasi, membentuk konstelasi yang memancarkan broadband berkecepatan tinggi ke Bumi.
Sejauh ini, cakupannya baru terbatas di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, dan Selandia Baru, meski Musk bulan lalu mengatakan layanan Starlink akan diperluas ke sebagian besar wilayah Bumi hingga akhir tahun ini.
SpaceX saat ini sedang dalam pembicaraan dengan penyedia layanan internet Filipina, Converge Information and Communications Technology Solutions. CEO perusahaan tersebut, Dennis Anthony Uy mengatakan kepada media lokal bahwa kesepakatan saat ini sedang berjalan.
Bagaimana dengan Indonesia? Berdasarkan data Speedtest per Februari 2021, sebenarnya Indonesia pun termasuk negara yang kecepatan internetnya terburuk. Bahkan dibandingkan dengan Filipina, kecepatan internet Indonesia paling bontot di ASEAN.
Terhitung sejak Desember 2020, ranking kecepatan internet mobile negara kita berada di urutan 121 dari total 139 negara, turun empat peringkat dengan kecepatan internet 17,26 Mbps.
Di Asia Tenggara sendiri, kecepatan internet mobile Indonesia tidak lebih baik dari Singapura (66,82 Mbps), Vietnam (34,51 Mbps), Brunei (34,32 Mbps), dan Malaysia (25,60 Mbps).
https://movieon28.com/movies/an-endless-night/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar