Per 27 Maret 2021, dosis 1 vaksin COVID-19 telah diterima oleh sebanyak 7.136.337 orang, mencakup 17,69 persen dari sasaran vaksinasi COVID-19 hingga tahap 2.
Total ini terdiri dari 1.429.532 SDM kesehatan (97.33 persen), 4.312.074 petugas publik (24,89 persen), dan 1.394.731 lansia (6,47 persen).
Pada laporan kemarin, Jumat (26/3/2021), vaksin COVID-19 dosis 1 telah diterima oleh sebanyak 6.969.201 orang. Artinya, per hari ini terdapat penambahan sebanyak 167.136 orang.
Sedangkan dosis 2 vaksin COVID-19 per hari ini telah diterima oleh sebanyak 3.223.782 orang, mencakup 7,99 persen dari sasaran vaksinasi COVID-19 hingga tahap 2.
Angka tersebut terdiri dari 1.272.381 SDM kesehatan (86.63 persen), 1.857.872 petugas publik (10,72 persen), dan 93.529 lansia (0,43 persen).
Dibandingkan laporan kemarin dengan total penerima dosis 2 sebanyak 3.148.611 orang, per hari terdapat penambahan 75.171 orang.
Berdasarkan laporan Kemenkes, berikut rincian update vaksinasi COVID-19 di Indonesia pada Sabtu (27/3/2021) hingga pukul 12.00 WIB:
Total Sasaran Vaksinasi: 181.554.465
Total SDM Kesehatan, Petugas Publik, dan Lansia: 40.349.051
Total Penerima Vaksinasi-1: 7.136.337
Total Penerima Vaksinasi-2: 3.223.782
Target SDM Kesehatan: 1.468.764
Vaksinasi-1 SDM Kesehatan: 1.429.532
Vaksinasi-2 SDM Kesehatan: 1.272.381
Target Petugas Publik:13.327.169
Vaksinasi-1 Petugas Publik: 4.312.074
Vaksinasi-2 Petugas Publik: 1.857.872
Target Lansia: 21.553.118
Vaksinasi-1 Lansia: 1.394.731
Vaksinasi-2 Lansia: 93.529
https://maymovie98.com/movies/three-sisters-secret-sex-partner/
Dear Warga +62, Jangan Asal Pamer Sertifikat Vaksin Corona di Medsos!
Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mengungah sertifikat vaksin Corona miliknya. Pamer sertifikat vaksin akhir-akhir ini jadi tren warganet untuk memperlihatkan bukti bahwa mereka telah divaksin.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memperingatkan mengunggah sertifikat vaksin secara sembarangan sangat berbahaya karena bisa membuat data pribadi bocor.
"Pemerintah meminta kepada para penerima vaksin Covid-19 yang sudah mendapat sertifikat bukti telah divaksin agar tidak mengunggahnya ke media sosial ataupun juga mengedarkannya," kata Wiku dalam jumpa pers daring, Selasa (23/4).
Dalam sertifikat vaksin tercantum quick response code (QR Code) yang digunakan untuk menyimpan data pribadi peserta vaksin. Data pribadi penerima vaksin bisa bocor jika QR Code tersebut tersebar melalui unggahan di media sosial.
Prof Wiku mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menjaga data dirinya dan hanya menggunakan sertifikat vaksin sesyai kebutuhannya.
"Gunakan sertifikat tersebut sesuai dengan kebutuhannya, karena tersebarnya data pribadi dapat membawa risiko bagi kita," pungkasnya.
Update WHO Terkait Perkembangan Varian COVID-19 di Dunia
Dalam laporan terbaru situasi pandemi COVID-19 per 23 Maret 2021, WHO memberikan informasi perkembangan varian COVID-19. Setidaknya ada tiga varian yang jadi perhatian yaitu B117 atau varian Inggris, B1351 atau varian Afrika Selatan, dan P1 atau varian Brasil.
Tiga varian tersebut masuk dalam kategori varian of concern (VOC) karena terbukti memiliki mutasi yang bersifat signifikan. Artinya varian bisa memiliki dampak dalam hal menyebabkan penyakit, tingkat penularan, menghindari imunitas, efikasi vaksin, dan kemampuan deteksi alat tes.
Untuk varian Corona B117 yang pertama kali dilaporkan Inggris, WHO menyebut ada bukti varian bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah dan meningkatkan tingkat kematian. Varian juga bisa sampai 75 persen lebih menular dan berdampak membuat alat tes yang menargetkan gen S meleset.
Kabar baiknya varian Corona B117 belum terbukti berdampak besar terhadap efikasi vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar