Menurut laporan terbaru dari analis ritel The NPD Group, PlayStation 5 (PS5) menjadi konsol game dengan penjualan tercepat dalam sejarah Amerika Serikat (AS) baik dari unit dan harga yang dikumpulkan.
Keberhasilan ini dinilai sangat luar biasa, mengingat perjuangan Sony untuk memenuhi permintaan yang tinggi pada konsol PS5. Diketahui sejak peluncurannya pada November lalu PS5 jadi barang paling diincar hingga langka di mana-mana.
Saat itu Sony harus bersusah payah memenuhi tingginya permintaan sementara adanya kekurangan stok chipset secara global yang membuat pasokan terhambat. Selain itu, oknum calo dan bot yang memborong konsol PS5 sehingga membuatnya langka.
Direktur Eksekutif The NPD Group, Mat Piscatella, mengungkapkan Sony berhasil menjual konsol PS5 paling banyak dibanding dengan konsol lain dalam lima bulan pertama di AS.
"PS5 mencetak rekor untuk platform perangkat keras dengan penjualan tercepat di sejarah AS dalam total penjualan," ujarnya sebagaimana dikutip detikINET dari Gizmodo, Selasa (20/4/2021).
Namun, sayangnya ia tak membagikan angka penjualan secara rinci. Tetapi ia mencatat terjadi peningkatan pada belanja konsumen untuk video game pada satu tahun ini.
Di mana pada kuartal pertama 2021 orang Amerika menghabiskan USD 14,9 miliar untuk perangkat, konten dan aksesoris game melonjak 30% dibandingkan dengan kuartal pertama pada tahun 2020.
Selain itu Nintendo Switch juga mengalami peningkatan dengan menduduki posisi pertama dalam kategori konsol terlaris pada Maret 2021.
https://movieon28.com/movies/48-hours-to-live/
Tag Link Porno Facebook: Itu Phising Berbahaya, Jangan Di-klik!
Beberapa hari terakhir jagad Facebook Indonesia digegerkan oleh aksi tag massal link porno yang menimpa puluhan ribu pengguna. Ini adalah phising berbahaya untuk mencuri data.
Tiba-tiba ada orang yang SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) tahu-tahu melakukan Tag, atau lebih tepatnya mention. Sudah tidak kenal, kok tahu-tahu bisa mention dan yang menjadi masalah, postingan yang dimention adalah postingan bermuatan pornografi.
Kebingungan makin menjadi-jadi ketika beberapa akun Facebook yang melakukan mention tersebut mengklaim bahwa mereka tidak tidak melakukan aktivitas mention tersebut. Bahkan ada post khusus yang beredar mengklaim tidak bertanggung jawab atas aksi mention yang dilakukan akunnya. (lihat gambar 1)
Vaksincom sempat mendapatkan informasi ini ketika aksi ini mulai dilakukan, namun ketika ingin melakukan penyelidikan, posting dan situs yang melakukan mention tersebut sudah hilang tak berbekas dihapus oleh admin Facebook karena dilaporkan oleh pengguna Facebook sehingga penyebab utama dan modus bagaimana hal ini dilakukan tidak dapat dianalisa dengan baik dan tuntas.
Namun, ketika aksi mention ini dilakukan kembali, beberapa teman langsung mengirimkan buktinya kepada Vaksincom (terima kasih kepada Bung Suradi dan Ian Keikai yang dengan sangat cepat berbaik hati mengabarkan hal ini) sehingga analisa bisa langsung dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar